1

Inilah 5 Fakta Tentang Patah Hati

19 Apr 2016 00:02 2251 Hits 0 Comments
MEMILIKI daya tarik tersendiri.

 

BERBICARA tentang patah hati, rasanya memiliki daya tarik tersendiri. Khususnya, bagi mereka yang saat ini memang tengah mengalaminya.

Ya,  mendengar kata patah hati, bayangan Anda mungkin adalah sebuah gambar hati berwarna merah yang memiliki retakan di tengahnya.

Itu adalah gambaran paling mudah untuk situasi patah hati. Namun, menurut ilmu kedokteran ternyata patah hati adalah sebuah hal yang jauh lebih serius. 

Inilah 5 fakta tentang patah hati:
Fakta pertama. Jangan sepelekan keluhan teman yang merasa hidupnya sangat hancur saat ditinggalkan kekasih. Secara ilmiah, manusia benar-benar bisa meninggal gara-gara patah hati.

Selama dua dekade terakhir, Atrial Fibrillation (AF) atau sejenis penyakit detak jantung tak normal telah menjadi masalah kesehatan publik yang paling sering dialami. AF juga menjadi penyebab utama orang-orang perlu mendapatkan penanganan medis di negara-negara Barat.

Setelah diselidiki, kematian pasangan adalah salah satu penyebab munculnya AF yang kronis. Mulai dari satu hingga 30 hari setelah kematian pasangan, risiko terkena AF bisa meningkat hingga 41% lebih tinggi dari rata-rata.Risiko tertinggi sendiri muncul pada delapan hingga 14 hari setelah pasangan pergi (90% lebih tinggi dari rata-rata).

 

Fakta kedua. Di Jepang, ada sebuah perusahaan yang memberikan cuti khusus tambahan bagi karyawannya, yakni cuti patah hati karena putus cinta. Cuti ini diberikan oleh sebuah perusahaan bernama "Hime & Company" yang berkantor pusat di Tokyo.

Pihak manajemen dari perusahaan yang mayoritas karyawannya adalah wanita ini, memberikan shitsuren kyuka atau cuti patah hati selama satu hari cuti digaji, agar karyawan mereka yang sedang patah hati, bisa melupakan kesedihan mereka dan kembali "segar" di esok harinya.

 

Fakta ketiga. Setelah putus cinta, seseorang mudah terserang depresi dan kesepian. Tetapi, jangan lupa untuk menyadari bahwa meski berpisah dengan pasangan bisa menyebabkan trauma, Anda bisa melangkah maju dan membuka lembaran baru.  

 

Fakta keempat. Pada 1986 ada seorang wanita (44) yang dirawat di Rumah Sakit Umum Massachusetts karena merasakan nyeri hebat di dada dan lengan kirinya. Itu sebenarnya tanda klasik dari serangan jantung.

Namun ternyata, setelah diperiksa, wanita itu tidak mengalami serangan jantung yang disebabkan penyumbatan pembuluh darah, karena pembuluh darah di sekitar arteri jantungnya baik-baik saja.

Thomas Ryan dan John Fallon di New England Journal of Medicine, mengatakan, kerusakan otot jantung pada wanita itu lebih disebabkan faktor emosional daripada fisiologis. Mengingat sebelum kejadian itu, anak dari wanita itu meninggal karena bunuh diri. Jadi, mungkinkah patah hati yang menyebabkannya serangan jantung?

 

Fakta kelima. Ditinggal mati orang yang dicintai tidak hanya meninggalkan rasa sedih. Penelitian terbaru di Inggris menunjukkan, risiko stroke dua kali lipat dialami oleh orang-orang yang kehilangan orang yang dicintai.

Para ahli mengungkapkan, "sindrom patah hati" sangat penting diperhatikan. Seseorang yang ditinggal mati pasangannya dapat dengan mudah mengabaikan kesehatan diri sendiri.

Demikian penjelasan Sunil Shah, peneliti yang membantu memimpin penelitian di St George, University of London. (*)

 

sumber: berbagai sumber

 

 

 

 

 

 

Sumber: berbagai sumber

 

Tags

About The Author

sri mulyani fadiar 43
Ordinary

sri mulyani fadiar

ibu rumah tangga
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel