Waktu Pilkada Bandung 2013, saya memilih Ridwan Kamil. Saya percaya visi beliau memajukan kota Bandung lebih baik. Dan hal tersebut terbukti dalam kinerjanya selama 3 tahun terakhir. Saya pun tak salah memilih. Begitu juga dengan banyaknya orang Bandung yang bangga dengan kinerja pria lulusan ITB tersebut
Sayang, di tengah kinerjanya yang baik, suhu politik “menarik†Ridwan Kamil dalam drama politik Pilkada di Ibu Kota Indonesia, Jakarta. Kang Emil, dengan kinerja yang baik dan popularitas yang tinggi membuat pihak-pihak tertentu menginingkan beliau maju ke ajang Pilkada DKI Jakarta 2017.
Pro dan kontra pun bermunculan. Yang mendukung, menganggap Kang Emil adalah sosok pantas memimpin Jakarta. Yang kontra adalah mereka yang masih menginginkan Ridwan Kamil menyelesaikan programnya dulu dalam mengurus Bandung.
Riuh tentang ‘tarik-menarik†Ridwan Kamil ke Pilkada Jakarta atau tidak, membuat Ridwan Kamil perlu mendengar banyak pendapat. Ia pun sempat menanyakan ke berbagai tokoh terkait hal ini. Ia juga menanyakan pendapat dari orang-orang lewat media sosial.
Â
Sebuah keputusan akhirnya harus dibuat. Dan pada Senin, 29 Februari 2016, Ridwan Kamil akhirnya mengumumkan keputusan yang menurut beliau adalah keputusan terbaik.
Dalam keputusan tersebut diumumkan diumumkan pagi dalam gelaran konferensi pers. Konferensi ini juga bisa dilihat lewat video yang diunggah oleh fanspage Facebook Ridwan Kamil. Bagi yang belum melihat videonya, Anda juga bisa melihat video versi Youtube berikut ini.
Â
Selain unggahan video di Youtube, lewat Fanspage Ridwan Kamil, Kang Emil menulis narasi terkait keputusannya untuk tidak maju ke Pilkada Jakarta 2017.
Dalam tulisannya yang cukup panjang dan cukup banyak dibagikan oleh teman saya di Facebook, Kang Emil mengawali narasi dengan asal muasal Nusantara, pusat pemerintahan pada zaman Majapahit, dan diakhiri dengan narasi Jakarta sebagai sebuah ibu kota besar.
Kemudian, Kang Emil melanjutkan narasi kalau dia akhirnya lebih fokus mengurus Bandung. Ia menyatakan kalau mengurus Bandung masih menjadi pekerjaan yang harus diselesaikan. Ia juga percaya kalau semua orang bisa berkontribusi dimana saja, tidak hanya di Jakarta .
Berikut penggalan dari notes Kang Emil di Facebook.
Â
"Indonesia tidak hanya Jakarta. Mitos pusat segalanya itu harus dibongkar. Saya yakin Indonesia bisa maju jika di daerah juga dipimpin orang-orang terpercaya dan progresif secara merata. Indonesia bisa hebat dengan kepemimpinan orang-orang hebat seperti Ibu Risma di Surabaya atau Prof. Nurdin Abdullah di Bantaeng."
Â
Untuk lengkapnya, Anda bisa membaca pada link berikut ini.
Â
Keputusan ini pun tentu membuat banyak pengguna media social mengapresiasinya. Pengguna Facebook bernama Irwan Jamal menulis
Sebagai warga Bandung saya mengucapkan; Selamat atas pilihan Kang Emil! "Jakarta adalah mitos, Jakarta adalah bom waktu." Di masa depan Jakarta akan menjadi kota yang tenggelam, isu yang bukan main-main. Tanah Jakarta sudah habis. Sebaiknya para penguasa segera memikirkan langkah-langkah untuk segera memindahkan Ibu Kota.
Â
Sementara itu, pengguna Facebook bernama Muhammad Ihsan Firdaus mengatakan kalau Kang Emil sangat pintar dalam memilih tanggal dalam memberikan keputusan.
Â
29 Februari seakan jadi tanggal cantik untuk mencatat sebuah "drama" kepemimpinan di negeri ini.
Â
Ucapan selamat juga sangat bertebaran di kolom komentar status tersebut.
Â
Saya sendiri mengapresiasi keputusan Ridwan Kamil tentang hal ini. Betapa saya gembira sebagai warga Bandung karena Ridwan Kamil konsisten mengemban amanah untuk pemimpin kota Bandung 5 tahun kedepan seperti yang selelu ia dengungkan. Â