Situs jejaring sosial 140 karakter, Twitter dikabarkan mulai meredup, jumlah pengguna yang melakukan postingan di situs Twitter semakin menurun.
Revolusi 140 karakter, itulah yang sering disematkan ke situs jejaring microblogging tersebut. Kali ini, perusahaan analis 7Park Data, mengumumkan bahwa tanda-tanda kemunduran dari Twitter dalam beberapa tahun terakhir.
Memang ada sedikit perbedaan antara data tersebut dengan data dari Twitter. 7Data melaporkan bahwa dalam dua tahun terakhir, jumlah twit turun hingga sepertiga, sementara data dari Twitter menunjukkan jumlah twit naik hingga 25% selama periode yang sama.
Twitter melaporkan jumlah pengguna aktif sebanyak 320 juta. Jika dibandingkan dengan Facebook, Twitter memang masih kalah jauh. Namun begitu, Twitter menjadi platform yang masih sering digunakan oleh tokoh-tokoh berpengaruh dan lembaga-lembaga dunia dalam menyampaikan pemikirannya.
Isu lain yang bisa menjadi kabar kurang baik bagi Twitter adalah, adanya kemungkinan pengguna aktif bukan dari manusia, melainkan dari akun-akun otomatis atau bot.
Dengan jumlah pengguna stagnan di angka 300 jutaan, Twitter harus berjuang keras untuk tetap eksis dalam industri sosial media, terutama berhadapan dengan sang rival, Facebook.
Tidak hanya menghadapi Facebook, kemunculan sosial media lain seperti Instagram juga semakin membuat persaingan semakin ketat. Dalam beberapa tahun terakhir, Instagram dikabarkan mengalami kenaikan pengguna bahkan mengancam jumlah pengguna Twitter.
Jika kita melihat perbedaan jumlah data, antara data yang dirilis Twitter dan 7Park Data, hal ini memang bisa saja terjadi. Data yang dirilis oleh 7Park Data hanya menunjukkan pengguna aplikasi mobile, sedangkan Twitter juga dapat diakses melalui web. Bagi beberapa pengguna, mereka enggan untuk menginstal aplikasi di perangkat mobile dan lebih memilih mengakses Twitter dari desktop web.
Layanan sosial media memang sangat dinamis, berbagai macam perkembangan terus dibuat untuk mengikuti tuntutan pengguna modern. Kita tentunya masih ingat, situs jejaring sosial Friendster yang sekarang sudah tutup karena munculnya situs jejaring sosial baru yang agresif memasuki pasar. Saat ini, pengguna sosial media memang dihadapkan dengan pilihan sosial media yang banyak, seperti dari Facebook, Path, Instagram hingga Google+.Â
