WhatsApp sekarang sudah tidak berbayar lagi, pengguna tidak dibebani biaya sebesar USD 1 atau Rp 12.000 langganan selama setahun untuk menggunakan aplikasi pesan instant ini.
"Kami akan berhenti meminta biaya berlangganan sebesar Rp 12.000. Saat ini, kami belum memasukkan kode apa pun untuk mewujudkannya, tetapi kami ingin memastikan bahwa orang-orang paham rencana tersebut tak terkait dengan menampilkan iklan di dalam WhatsApp," ujar bos WhatsApp, Jan Koum.
WhatsApp merupakan layanan pesan instan dengan basis pengguna terbesar, diperkirakan saat ini pengguna WhatsApp menyentuh angka 990 juta orang. Melihat basis pengguna yang sangat besar tersebut, WhatsApp tentunya menjadi ladang uang jika digunakan iklan didalam aplikasinya tersebut.
Namun, WhatsApp memiliki komitmen sejak awal untuk tidak ada iklan didalam aplikasi pesan instannya tersebut. Jika WhatsApp tetap mempertahankan prinsip tidak ada iklan didalam aplikasi pesan instannya tersebut, lantas muncul pertanyaan, WhatsApp akan mendapatkan uang dari mana, sedangkan sebelumnya WhatsApp menerapkan pembayaran sebesar Rp 12.000 bagi pengguna.
"Kami akan menguji alat yang membuat Anda bisa memakai WhatsApp sebagai sarana komunikasi dengan bisnis dan organisasi yang diinginkan," ujar Jan Koum.
"Kami ingin membangun sesuatu yang lebih terpakai, yang membuat perusahaan, seperti American Airlines atau Bank of America, berkomunikasi dengan lebih efisien melalui aplikasi pesan instan," tambah CEO WhatsApp tersebut.
Lebih lanjut juga dijelaskan, banyak para pelanggan WhatsApp yang tidak memiliki akses kartu kredit atau kartu debit, sehingga kesulitan untuk melakukan pembayaran.
Memanfaatkan basis pengguna dari bisnis atau corporate ke konsumen menjadi tantangan tersendiri bagi WhatsApp, namun dengan basis pengguna mendekati angka 1 milyar, tentunya menjadi keuntungan tersendiri bagi WhatsApp.
Model bisnis dari Corporate atau bisnis ke konsumen sejatinya sudah dilakukan oleh aplikasi pesan instant lain yaitu Line. Line memberikan pilihan kepada pengguna bisnis untuk membuat akun berbayar, dengan begitu mereka dapat mengirim pesan kepada pengikutnya untuk promosi.
Dengan basis pengguna yang besar, tidak salah jika WhatsApp mencoba cara baru dalam memperoleh uang dari layanan buatannya. Yang tetap menjadi ciri khas-nya adalah, WhatsApp menjaga komitmen tidak ada iklan dalam layanan pesan instannya.