Pedofilia atau suatu gangguan kejiwaan yang ada pada orang yang sudah berumur dewasa atau remaja dimana orientasi seks-nya hanya terfokus pada anak berumur di bawah 13 tahun.
Mereka yang mengalami gangguan kejiwaan ini biasanya sering disebut dengan nama pedofil. Banyak cara seorang pedofil untuk mendekati target mereka (yaitu anak-anak), salah satunya adalah dengan terjun langsung ke komunitas atau tempat anak-anak biasanya berkumpul.
Seorang pedofil tidak akan sembarangan untuk menjadikan semua anak yang ada disekitarnya sebagai target karena mereka juga harus menjaga kerahasiaan identitas mereka dari mata publik.
“Komunitas penuh anak-anak tanpa harus memperlihatkan identitas sebenarnya?†Dari awal pemikiran seperti itu, para pedofil akhirnya mencari targetnya dengan menyusup ke Instagram sebagai pengguna biasa.
Dan yang mungkin mengagetkan lagi, mereka juga menyusup ke sebuah game smartphone yang kini tengah populer yaitu Clash of Clans.
Pada tahun lalu saja di Inggris telah ada 400 kasus dimana anak-anak yang terdiri dari laki-laki dan perempuan telah terhubung dengan para pedofil di Instagram dan Clash of Clans.
Salah satu korban termudanya adalah seorang anak laki-laki yang mengalami pelecehan seksual di instagram. Kejadian ini sendiri sangat disayangkan karena tersangka dari pelecehan tersebut masih belum bisa diidentifikasi seperti kebanyakan kasus cyber crime lainnya karena kurangnya bukti-bukti.
Mungkin ada yang belum tahu bahwa Clash of Clans adalah sebuah game smartphone dimana para pemainnya dapat membangun sebuah pasukan yang isinya adalah para penyihir dan orang barbar dengan tujuan untuk melawan para pemain lainnya secara online.
Gamenya sendiri dimiliki oleh sebuah firma yang bermarkas di Helsinki yaitu Supercell.
Seorang juru bicara dari Supercell menyatakan bahwa game ini adalah game yang cocok bagi mereka yang sudah berusia 13 tahun atau lebih. Namun, pada kenyataannya pemain dari game ini sendiri banyak yang umurnya di bawah 13 tahun.
Untuk mengurangi tindak kejahatan seksual, khususnya yang terjadi pada anak-anak di bawah umur, pihak pengembang dari Instagram dan Clash of Clans tentunya tidak tinggal diam.
Sebagai usaha untuk mengurangi peningkatan kasus pelecehan khususnya pada anak-anak, Supercell telah melakukan beberapa upaya seperti melakukan blacklist pada kata-kata yang tidak senonoh sehingga tidak dapat dipergunakan di dalam game, memblokir pemain yang terbukti melakukan hal yang melanggar peraturan, hingga mengimplementasikan fitur “mute†yaitu sebuah fitur untuk menghilangkan tulisan seorang pemain sehingga tidak terlihat di pemain yang melakukan “mute†tersebut.
Â
Â
Â
Sumber: Manchester Evening News