1

Ini Modus Baru Importir Jualan Ponsel di Indonesia, Intip Yuk!

23 Dec 2015 16:18 1789 Hits 0 Comments
SUDAH banyak korbannya, dan kerugian rupiah...
Illustrasi. (foto: shutterstock)


PENIPUAN toko online sebenarnya bukanlah cerita baru, bahkan kehadirannya sudah mulai membuat gelisah mereka yang memang selama ini kerap bertransaksi melalui toko online.

Sejak internet berkembang di Indonesia, aksi para penipu sudah merajalela dan berbagai macam kedok, modus serta metodenya.

Sudah banyak korbannya, dan kerugian rupiah yang ditimbulkan jumlahnya juga tidak sedikit.

Saat ini sedang populer transaksi jual beli dengan memanfaatkan berbagai macam situs jual beli online seperti FJB Kaskus, Tokobagus, Berniaga, olx, dan sebagainya.

Meskipun beberapa situs tersebut memiliki reputasi baik, namun saat ini situs jual beli tersebut sudah menjadi sarang penipu.

Penting bagi kita karena kebanyakan yang ditawarkan penipu biasanya adalah barang-barang elektronik masa kini seperti Handphone, Smartphone, Tablet, Laptop, Notebook, Kamera dan lain-lain.

Niatnya untuk bergaya dengan gadget baru, malah kena tipu.

Informasi terbaru terkait penipuan melalui online dikemukakan oleh Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (SDDPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika, Muhammad Budi Setiawan.

Dia mengatakan, saat ini ada modus baru yang dipakai importir dalam berjualan ponsel di Indonesia.

"Mereka asal comot (nomor sertifikasi) saja, ditempel dengan harapan orang tidak memperhatikan dan dijual secara online," kata Budi Setiawan seperti dikutip dari Nextren, Selasa (22/12/2015).

Budi merujuk pada kasus pencatutan nomor sertifikat xiaomi Redmi 1S yang dipakai di kardus penjualan Android Zuk Z1.

Menurut Budi, modus-modus berjualan online seperti itu susah ditertibkan karena pedagangnya banyak dan ada dimana-mana.

"Mereka (importir) bisa memerintahkan barang dikirim dari mana saja kita (pemerintah) tidak tahu," ujarnya.

Ditambahkan Budi, para pengusaha dan importir diharapkan juga jangan menciderai kepercayaan pemerintah dengan praktik-praktik yang tidak jujur.

Pemerintah telah memberikan kemudahan-kemudahan seperti pengajuan izin yang dipercepat (hanya 17 hari) dan pemberian sertifikat.

"Kita memang tidak membuat label, hanya menerbitkan sertifikat, pengusaha sendiri yang membuat label, ini berarti tingkat kepercayaan pemerintah kepada pengusaha sudah sangat tinggi, tolong jangan diciderai," kata Budi.

Kementerian Komunikasi dan Informatika sendiri diakui Budi selalu melakukan post market surveillance untuk memantau produk-produk alat telekomunikasi yang beredar offline di pasar-pasar di Indonesia.

Namun untuk peredaran produk-produk melalui online memang diakui Budi susah untuk dipantau dan dikendalikan.

Kasus ini mengemuka setelah ramai diberitakan media massa, perangkat Android Zuk Z1 yang dijual di salah satu toko online di Indonesia kedapatan memasang label sertifikasi palsu dari Ditjen SDPPI.

Sertikat yang ditempel di kardus Zuk Z1 itu setelah ditelusuri di situs Ditjen SDPPI Kemenkominfo ternyata milik perangkat Android xiaomi Redmi 1S.

So, Dibalik kemudahan dan kenyaman toko online yang kini jumlahnya bertambah setiap hari tersebut ternyata terdapat banyak celah keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan.

Ya, masih awamnya orang Indonesia dalam berbelanja di jasa &  toko online membuat banyak pelaku kejahatan yang melancarkan aksinya di internet.

Banyak dari mereka yang melakukan penipuan dengan berbagai macam modus sehingga para korbannya dapat dengan mudah tertipu.

Penipuan yang dilakukan juga biasanya melibatkan nominal uang yang tidak sedikit.

Ada baiknya kita berkenalan dulu dengan bentuk-bentuk toko online sebelum membeli barang di salah satu toko online.

Agar, kita tahu apa risikonya saat berbelanja.

Apa yang harus dilakukan saat kiriman barang tidak sesuai dengan pesanan, seperti kasus Iphone 6 yang tertukar dengan sabun mandi.

Atau saat barang yang kita pesan tak kunjung datang. (*)

 

sumber: berbagai sumber, nextren, chip

 

 

Tags

About The Author

sri mulyani fadiar 43
Ordinary

sri mulyani fadiar

ibu rumah tangga
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel