Â
SETYA Novanto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu (16/12/2015).
Surat pengunduran diri Novanto itu disampaikan kepada Mahkamah Kehormatan Dewan, Rabu (16/12/2015) malam.
Video sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dalam durasi yang cukup panjang ini dari KompasTVNews diunggah pada 16 Desember 2015,
Sekaligus video berjudul "Hasil Final Sidang MKD - Breaking News" ini memuat detik-detik mundurnya Setya Novanto.
Video ini sudah disaksikan sekitar delapan ribu lebih dengan 18 me-like dan 2 dis-likenya.
Sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) diadakan beberapa kali dengan menghadirkan beberapa saksi terkait kasus PT. FREEPORT.
Hasil sidang MKD diumumkan dan disiarkan ke khalayak luas.
Hasil Sidang MKD', Rabu (16/12/2015) pukul 19:30.00 wib.
Setya Novanto mundur setelah terjerat kasus dugaan pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla demi mendapatkan keuntungan saham dari PT Freeport Indonesia.
Setya yang ditemani pengusaha Riza Chalid pun menemui Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin.
Namun, pembicaraan dalam pertemuan itu kemudian direkam oleh Maroef. Tidak hanya itu, Maroef kemudian melaporkannya ke Menteri ESDM Sudirman Said.
Selanjutnya, Sudirman Said melaporkan hal ini ke MKD karena menganggap Setya Novanto telah melakukan pelanggaran etika sebagai Ketua DPR.
Saat ini, MKD masih melanjutkan sidang etika terhadap Novanto.
Adapun menurut posisi sementara, sembilan anggota MKD menentukan bahwa Novanto melakukan pelanggaran ringan, sedangkan enam anggota MKD menganggap Novanto melakukan pelanggaran berat.
Setya Novanto menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPR RI periode 2014-2019. Apa tanggapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas mundurnya Setya yang telah mencatut namanya tersebut?
"Ya, kita menghormati setiap keputusan yang sudah diberikan Pak Setya Novanto," ucap Presiden di Hotel Pullman Jakarta, Kamis (17/12/2015).
Jokowi mengaku, hingga saat ini belum berkomunikasi dengan Setya. Namun, dia memastikan, hubungan antara legislatif dan eksekutif tak akan terpengaruh dengan mundurnya politikus Partai Golkar tersebut.
"Dari dulu kan (eksekutif dan legislatif) baik-baik saja," katanya.
Jokowi juga membantah jika disebut memiliki masalah pribadi dengan Setya. "Enggak ada," ujarnya dingin. (*)
Â