Kasus cedera di kepala sering terjadi, terutama pada olahragawan yang sering mengalami kontak fisik, dan beberapa kasus bahkan bisa mengakibatkan cedera parah, bahkan kematian. Tentu kita masih ingat tentang bagaimana cedera yang dialami Petr Cech salah satu pemain yang mendapatkan cedera parah di kepala, ia mendapatkan cedera ketika masih membela Chelsea, dan hingga kini ia menggunakan pelindung di kepalanya, dan kini telah dikembangkan alat untuk mendeteksi gegar otak dengan waktu yang sangat singkat.
Â
Tidak hanya Cech yang mendapatkan cedera gegar otak parah, selain dia Thibaut Courtois juga harus mendapatkan pengalaman buruk serupa, pemain asal Jerman, Christoph Kramer juga mendapatkan cedera serupa ketika membela negaranya di final Piala Dunia 2014 silam, dan tentu saja masih ada banyak atlet yang mendapatkan cedera serupa.
Â
Namun kini ada teknologi yang bisa mendeteksi gegar otak dengan waktu singkat. Sebuah perusahaan yang berbasis di Texas berhasil mengembangkan headset yang melacak gerakan mata untuk mendeteksi gegar otak hanya dalam 10 detik! Dahsyat. Alat ini bisa mengubah deteksi gegar otak dan mencegah cedera kepala serius pada atlet yang mendapatkan benturan keras.
Petr Cech - via Daily Mail
Â
Alat ini dinamakan EyeGuide Focus, alat yang dilengkapi dengan headset yang melacak mata untuk mendeteksi gegar otak. Perangkat lunak yang terdapat di iPad ini mendetaksi pasien dengan cara si pengguna mengikuti pola lingkaran putih kecil yang bergerak di layar dengan matamereka,untuk mengatahui apakah mata mereka masih berfungsi dengan baik dan benar.
Â
Dengan alat ini, pelatih tim olahraga akan dapat memantau atlet mereka serta memiliki rekap medis yang sangat berguna. Jika terjadi benturan atau insiden terjadi dan diduga mendapatkan gegar otak, atlet bisa melakukan tes lagi, jika gerakan mata merkea tidak setajam pada baseline, ini kemungkinan terdapat masalah pada mereka.
Â
Sistem dari EyeGuide juga bisa menjadi lebih cerdas ketika melakukan pengetasan pada atlet, sehingga setiap kali tes diambil, sistem akan membandingkan gerakan mata dengan database catatan dari atlet lainnya. Hal ini membuat sulit atlet untuk berbohong mengenai kondisi mereka sebenarnya.
Christoph Kramer - via Getty Images
Di Amerika Serikat, ada sekitar 1,6-3.800 ribu gegar otak yang berhubungan dengan olahraga setiap hari, hal itu diungkapkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan penyakit atau Disease Control and Prevention (CDC), dan lebih dari 500 ribu diantaranya terjadi di olahraga pada tingkat remaja.
Â
Federasi Sepakbola Amerika Serikat memperkenalkan peraturan pada bulan November dengan melarang pemain muda di bawah usia 11 tahun untuk menyundul bola, dan mereka yang berusia antara 11 dan 13 tahun hanya diperbolehkan untuk melakukan heading terbatas selama sesi latihan.
Â
Dan salah satu yang menjadi kekhawatiran utama adalah, pemain muda tersebut akan dilarang untuk bermain jika mereka melaporkan gelaja apa pun,sementara pemain yang lebih tua takut timmereka akan dikenakan sanksi jika mereka harus diperiksa mengenai gegar otak,yang menempatkan atlet bisa beresiko mendapatkan cedera berat di kepala setelah terdeteksi 48 sampai 72 jam kemudian.
Thibaut Courtois - via Getty Images
Â
“Kami melakukan studi kepada 800 atlet dan menemukan bahwa 12% dari mereka telah didiagnosis dengan gegar otak sebelum menginjak usia 13 tahun. mereka pada dasarnya mendapakan kerusakan di otak mereka, dan kita harus melakukan cara pencegahan terhadap hal itu,†ungkap Dr Brian Still, ketua dari EyeGuide dan seorang professor di Texas Tech University, dilansir dari Ibtimes
Â
“Saya sudah menguji anak-anak yang harus berhenti melakukan olahraga karena mereka memiliki terlalu banyak gegar otak, ini merupakan masalah besar dan ada banyak orang pintar, pelatih atletik, professional medis,menciba utnuk memperbaikinya. Dan kami tidakingin anak-anak untuk berhenti berolahraga, tapi kami menyadari bahwa sesuatu harus dilakukan, agar orang tua mereka merasa lebih baik mengenai kondisi anak-anak mereka ketika melakukan aktivitas ini.â€
Â
EyeGuide yang telah dikembangkan di Texas Tech University pada tahun 2010, mengatakan sistem ini tercipta dari hasil empat tahun pengembangan,dan ribuan atlet dari sekolah tinggi dan Universitas Texas telah membantu untuk menguji solusi ini.
Â
Â
Gambar via ibtimes.co.uk
Â