Di sebuah era dimana internet mengalami perkembangan pesat, banyak yang menjadikannya sebagai tempat untuk mencari keuntungan. Contohnya saja adalah Google yang selalu memberikan inovasi-inovasi baru yang kemudian menjadi tren pada para penggunanya.
Tapi dunia tidak seadil itu dengan menjadikan semua pihak sukses. Contohnya saja pada perusahaan Yahoo Inc’s yang dulunya cukup populer di kalangan penggunanya, tapi sekarang sedang merasakan kesulitan untuk bersaing di bisnis internet.
Pada hari Rabu, 2 Desember 2015 kemarin, para anggota dewan di Yahoo telah mempertimbangkan untuk menjual 5% sahamnya. Hal ini dilakukan karena para investor merasa bahwa penyediaan layanan tradisional yang dilakukan oleh CEO Yahoo, Marissa Mayer, tidak begitu membuahkan hasil yang memuaskan.
Terpisah dari Yahoo Inc, Yahoo Email, Yahoo dan Tumblr, baik situs dan layanan mobile-nya, memiliki nilai total antara 2 milyar USD dan 8 milyar USD. Sedangkan menurut para analis dan banker, nilai dari ketiga layanan tersebut bernilai 4 milyar USD saja.
Jika Yahoo menjual bisnis tradisionalnya, yang tersisa nantinya hanyalah sahamnya yang ada di Alibaba dan Yahoo Japan.
Menyadari bahwa nilai dari ketiga produk Yahoo tersebut memiliki harga yang jauh dari apa yang diharapkan, seorang analis bernama Brian Wieser menulis dalam sebuah nota yang isinya adalah sebuah pertanyaan “yang menjadi pertanyaan besar sekarang adalah, apakah ada seseorang yang akan menawar ketiga produk Yahoo ini dengan harga yang pantas?â€
Para penawar yang menawar Yahoo nantinya, mungkin saja orang-orang yang berasal dari sebuah perusahaan penting, dengan tujuannya membeli Yahoo untuk memfokuskan ulang Yahoo menjadi sebuah perusahaan teknologi seperti mengikuti jejak Verizon yang membeli AOL.
Bisnis internet Yahoo, saat ini sedang dalam masa-masa sulit untuk meningkatkan penghasilannya karena pihaknya mendapat persaingan keras dari kompetitor lainnya yaitu Alphabet Inc’s, Google dan Facebook.
Bahkan salah satu investor dari Yahoo juga dengan tegas mengungkapkan kekecewaannya dengan performa Yahoo di bawah pimpinan CEO yang sekarang.
Dan beberapa investor dari Yahoo saat ini, lebih setuju jika Yahoo menjual salah satu nadi dari perusahaan tersebut, yaitu mesin pencarinya, dibandingkan dengan memutar sahamnya di Alibaba.
Mereka lebih setuju Yahoo kedepannya bergerak di bidang bisnis advertising.