Menggunakan internet adalah sebuah hal yang lazim dilakukan di zaman sekarang. Dimanapun dan kemanapun pasti ada saja orang yang sedang mengoperasikan smartphonenya untuk melakukan aktivitas yang biasanya menggunakan akses internet.
Pada bulan Januari lalu, Google pernah memberikan solusi bagi mereka yang memiliki data internet terbatas karena harganya yang mahal dengan menrilis sebuah fitur bernama Data Saver Mode.
Fungsi dari fitur ini sendiri adalah untuk menghemat penggunaan data internet (kuota internet) yang dimiliki seorang pengguna dengan mengkompres file dari situs yang dikunjungi.
Dan pada hari Senin kemarin, tepatnya tanggal 30 November 2015, Perusahaan elektronik raksasa yang bermarkas di California ini telah melakukan update pada fitur tersebut. Pembaruan atau update yang dilakukan sendiri terasa sangat bermanfaat, karena compression yang dilakukan oleh fitur tersebut dapat menghemat penggunaan data hingga 70%.
Tentunya, untuk menghemat penggunaan data hingga sebanyak itu selalu diimbangi dengan pengorbanan yang sepadan. Untuk menghemat penggunaan data hingga 70%, pihak Google memblokir hampir semua gambar ketika seseorang melakukan browsing dengan menggunakan mode penghematan data internet.
Hal ini diungkapkan oleh Product Manajer dari Google bernama Taj Oppenheimer.
Fitur ini juga berjalan secara otomatis di tempat yang memang memiliki koneksi internet di bawah rata-rata. Google akan beralih ke mode penghematan data dengan cara mendeteksi sebuah koneksi yang mencoba membuka suatu situs.
Ketika Google mendeteksi bahwa suatu koneksi berjalan lambat ketika sedang mencoba membuka suatu situs, maka ia akan langsung masuk ke mode penghematan data dimana situs yang dibuka akan terbuka tapi tanpa adanya gambar dan dalam tampilan yang sederhana.
Bagi pengguna yang merasa terganggu karena situs yang dibuka tidak memiliki gambar, maka pengguna tersebut juga diberi pilihan untuk menampilkan semua gambar pada situs yang dibukanya dengan cara menyentuh gambarnya satu-persatu.
Walaupun waktu perilisannya tidak diumumkan secara spesifik, update atau pembaruan pada browser Chrome ini akan pertama kali dirilis di India dan Indonesia lalu kemudian diikuti oleh negara-negara lain yang memiliki koneksi internet yang lambat dimana banyak masyarakat di kedua negara ini yang wilayahnya masih belum ter-cover sinyal 3G atau 4G sehingga masih menggunakan jaringan 2G untuk browsing ke internet.
Fungsi atau fitur yang pernah dirilis oleh Google pada Januari tahun lalu ini pernah diperkenalkan untuk pertama kalinya pada perangkat Android dan iOS. Dan sekarang, yaitu satu tahun kemudian, perusahaan Google memperluas cakupan perangkat yang dapat menggunakan fitur ini ke perangkat laptop dan PC desktop.
Â
Â
Â
Â
sumber: Cnet
gambar: pcmag
