Sebagai orang tua, seberapa banyak pun waktu yang dimiliki untuk bersama anak, ada waktu yang perlu Anda habiskan secara lebih privat. Beberapa keluarga memilih untuk melakukan perjalanan wisata, mencari kesibukan bisnis, atau menggelar makan malam khusus. Tetapi anak-anak dikenal dengan aktifitas serta mood yang kerap berubah-ubah. Maka apa yang harus Anda lakukan untuk menjaga mereka tetap memiliki kesibukan sendiri? Sebagian besar keluarga modern saat ini telah memanfaatkan teknologi massa sebagai sarana privasi berbagai kalangan. Perangkat teknologi komunikasi seperti smartphone ataupun tablet rupanya mampu memenuhi banyak kebutuhan manusia. Maka anak-anak sekarang dapat menghabiskan waktu seharian dengan perangkat mobile miliknya tanpa perlu mengganggu banyak aktifitas orangtuanya.
Saat anak-anak Anda tengah bermain aplikasi mobile seperti Angry Birds ataupun Temple Run pada perangkat mobile, tentunya yang terpenting dari kegiatan tersebut adalah mengetahui keberadaannya dan apa yang mereka kerjakan. Tapi apakah Anda tahu bahwa para produsen aplikasi mobile mungkin mengetahui atau mengumpulkan informasi-informasi seperti itu? Federal Trade Commission atauu Komisi Perdagangan Federal mengatakan bahwa para pengembang aplikasi mobile telah membuat sebuah kemajuan kecil dengan melakukan perlindungan terhadap privasi anak-anak Anda. Tetapi sebuah laporan terbaru mengatakan, para pengembang aplikasi tidak menginformasikan kepada orang tua jenis data apa yang mereka kumpulkan dan siapa saja yang telah mengaksesnya.
Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat sendiri bahkan telah menganalisis sekitar 200 aplikasi mobile untuk anak-anak dan menemukan sebagian besar aplikasi gagal menyediakan berbagai informasi mengenai pengumpulan data melalui aplikasi, membiarkan seluruh tipe data terkumpul, mengajukan pengumpulan, dan bahkan membiarkan siapapun mengaksesnya. Karena alasan itu pula wakil presiden kebijakan Common Sense Media, Alan Simpson, mengatakan bahwa alasan para orang tua khawatir terhadap penggunaan aplikasi mobile oleh anak-anak adalah bagaimana cara data-data mereka dikumpulkan dan digunakan. Pasalnya mereka (orang tua) tidak diberikan sedikit pun informasi mengenai hal tersebut. Simpson sendiri menambahkan bahwa para perusahaan pengembang aplikasi harus memberikan informasi kepada para orang tua mengenai data-data yang anak-anak mereka gunakan, baik untuk kebutuhan pelacakan posisi anak ataupun penjualan data. Mengetahui agenda yang diterapkan para developer diyakini mampu memberikan lingkungan kepercayaan yang sehat.
Beberapa isu yang terdengar masih dikhawatirkan oleh para orang tua adalah pemasaran iklan langsung kepada anak, kemampuan aplikasi mengetahui lokasi mereka, dan kapabilitas pembayaran aplikasi berbayar. Saat banyak orang tua yang risau mengetahui hal ini, sangat khawatir mengenai privasi mereka yang semakin berkurang. Dalam realitasnya tersendiri, sebagian orang tidak pernah membaca kebijakan privasi dari berbagai website. Hal tersebut tentunya tidak hanya berlaku bagi anak-anak. Sejatinya masyarakat harus mengetahui untuk apa mereka menggunakan sebauh aplikasi. Tetapi sebagian besar dari mereka tidak memperdulikan hal itu. Oleh sebab itu, transparansi dari para developer adalah sebuah langkah bijak yang patut diterapkan. Seluruh aplikasi sepatutnya menyingkap kebijakan privasi mereka dan menjelaskannya kepada para konsumen.
Sebagai dampak dari perkembangan teknologi, begitulah cara data para pengguna aplikasi dikumpulkan dan digunakan. Warren Buckleiter, editor dari Children Technology Review mengungkapkan, ada banyak aplikasi gratis sekadar mencari keuntungan dari iklan dengan mengumpulkan berbagai informasi pengguna sebagai komoditi. Lalu bagaimana cara Anda mengetahui aplikasi apa yang baik bagi anak-anak Anda? Seperti biasanya, ada baiknya Anda menggunakan dan menganalisa apakah sebuah aplikasi cukup baik untuk digunakan oleh anak-anak. Baca dan pahami kebijakan privasi setiap aplikasi. Apakah Anda telah menerapkan hal tersebut? [MS]
