Berburu menggunakan hewan mungkin tidak asing lagi bagi manusia, di belahan dunia ini hewan acap kali digunakan untuk membantu manusia dalam berburu, di Indonesia berburu menggunakan hewanjuga ada, namun biasanya mereka menggunakan anjing, namun bagaimana jika berburu menggunakan burung elang? Dan bangsa Kazakh melakukan hal itu.
Bangsa Kazakh mendiami bagian utara Asia Tengah (sebagian besar di wilayah Kazakhstan, namun dapat dijumpai di wiliyah Tiongkok, tepatnya di provinsi Xianjiang, Uzbekistan, Rusia dan Mongolia. Suku Kazakh adalah salah satu suku yang termasuk dalam bangsa Turki di Eropa Timur.
Tapi kali ini kita tidak akan mengulas tentang sejarah bangsa Kazakh, namun ada satu tradisi yang sangat menarik dari mereka, yaitu berburu dengan menggunakan burung elang, dan mereka melakukan tradisi ini sejak 4000 tahun lalu. Berikut kami sajikan aksi menakjubkan dari para pemburu bangsa Kazakh dengan menggunakan elang.
Dilansir dari dailymail.co.uk, Rabu (3/11) kami menyajikan beberapa foto dalam festival edisi ke-17, yang didirikan pada tahun 1999 untuk melestarikan budaya unik bangsa Kazakh, tradisi untuk melindungi elang emas.
Tidak hanya itu saja, dalam acara ini juga diberikan penghargaan yang diberikan untuk Best Turned Out Eagle And Owner, Best Eagle At Hunting Prey and Best Eagle At Locating Its Owner From A Distance. Berikut kami sajikan beberapa foto mengesankan dari festival tahunan tersebut.
Â
Tradisi: Puluhan pemburu elang tiba untuk merayakan festival tahunan, yang diselenggarakan setiap Oktober di Pegunungan Altai Barat Mongolia
Â
Bangsa Kazakh dari pegunungan Altai di Mongolia Barat adalah orang-orang terakhir yang diketahui di dunia ini masih menggunakan cara berburu sebagai salah satu cara untuk bertahan hidup, dan uniknya mereka berburu dibantu dengan burung elang emas, dan saat ini masih ada sekitar 400 pemburu, angka yang terus menyusut hingga kini.
Â
Mengikuti jejak ayahnya: Tradisi berburu dengan elang emas dikatakan telah dimulai dari kehidupan nomaden Khitans dari Manchuria di Cina utara 940SM.
Â
Namun karena modernisasi, berburu tidak lagi menjadi salah satu cara bertahan hidup bangsa Kazakh, tapi mereka tetap menjaga nilai-nilai luhur budaya mereka, dan tetap melestarikannya hingga saat ini.
Setiap Oktober, puluhan pemburu elang, bersama dengan sejumlah penonton berkumpul untuk merayakan kebiasaan bangsa Kazakh dalam bayangan Pegunungan Altai selama dua hari dalam acara Golden Eagle Festival tahunan. Para pemburu elang ini biasan disebut Burkutchu atau dalam bahasa inggris disebut The Falconers.
The Golden Eagle Festival di provinsi Bayan-Ulgii, didirikan pada tahun 1999 untuk melestarikan budaya yang unik di Kazakh dan juga untuk melindungi elang.
Â
Pemburu veteran yang sedang beraksi: Bangsa Kazakh dari pegunungan Altai di Mongolia Barat dalah satu-satunya orang yang berburu dengan elang emas, dan pada festival ini ada sekitar 400 falconers berlatih.
Â
Bertemu setiap tahun: Setiap Oktober terdapat hingga 70 pemburu elang dan sejumlah wisatawan berkumpul untuk merayakan kebiasaan bangsa Kazakh di Pegunungan Altai selama dua hari di Golden Eagle Festival.
Â
Elang yang mereka miliki telah dilatih sejak kecil dan berlanjut hingga tiga sampai empat tahun, dan setiap elang hanya dapat memiliki satu tuan. Dan pemiliknya harus memiliki ikatan kuat dengan elang tersebut, dengan mengajarkan bagaiamana untuk berburu secara lebih efisien. Elang-elang tersebut biasanya berburu rubah atau hewan kecil lainnya, dan bahkan mereka terkadang bisa membuhuh serigala muda.
Â
Untuk menang: Seperti hanya berburu dengan burung pemangsa, Golden Eagle Festival juga termasuk kompetisi balap kuda, memanah dan Bushkashi, yang merupakan lomba menyerat kambing dengan menunggang kuda perang.
Â
Banyak yang dipertaruhkan: Festival ini juga diberikan penghargaan yang diberikan untuk Best Turned Out Eagle And Owner, Best Eagle At Hunting Prey and Best Eagle At Locating Its Owner From A Distance.Â
Â
Golden Eagle Festival dibuat oleh Mongolian Eagle Hunter's Association untuk merayakan warisan mereka dan bersaing satu sama lain untuk menangkap hewan buruan dengan burung elang yang telah terlatih dengan baik.
Â
Kegiatan lain yang diadakan dalam Golden Eagle Festival ini termasuk balap kuda, memanah dan Bushkashi (lomba menyeret kambing, permainan ini adalah untuk merebut bangkai kambing dan kemudian membawanya melewati pemain lain dan terus berlari sampai melewati garis gawang atau ke lingkaran sasaran).
Â
Lengkap dengan pakaiannya: Para pemburu mengenakan kostum tradisional, lengkap dengan mantel bulu yang terbuat dari kulit marmut, rubah atau serigala yang telah ditangkap oleh elang mereka, dan mantel itu akan menunjukkan reputasinya.
Â
Bekerja sama: Seekor elang betina diambil dari sarangnya, biasanya berusia empat bulan, oleh pemburu itu sendiri, hal itu dilakukan untuk membuat hubungan antara pemburu dan elang itu sendiri, dan menjadikan mereka sebagai keluarga.
Â
Ladies first: Hanya elang perempuan pertama yang dipilih karena mereka diyakini lebih agresif, lebih kuat dan lebih besar daripada pejantan.
Â
Pada awalnya, anak elang dibuat kelaparan beberapa hari, sampai ia menerima makanan dari manusia, setelah itu pemburu dapat mulai melatih elangnya.
Â
Ikatan kuat: Sebagai hubungan antara pemburu dan elang, pemilik dan burung pergi ke pegunungan selama musim dingin, kadang-kadang selama berhari-hari untuk berburu mangsa merkea, biasanya rubah atau serigala.
Â
Partners in crime: Hubungan antara elang dan pemburu terikat antara enam sampai delapan tahun sebelum pemburu melepaskan elang kembali ke alam liar untuk berkembang biak.
Â
Falconers: Dua pemburu memamerkan elang mereka, masih mengenakan pelindung di tangannya, sebelum kompetisi di mulai.
Â
Melakukan tugasnya dengan baik: Tampak seekor elang memberikan hasil buruannya kepada tuannya setelah beraksi
Â
Terbang tinggi: Seekor elang emas dan pemburu mengenakan pakaian kompetisi yang mengesankan, terbuat dari bulu buruan yang didapatkan oleh elang dan pemburunya.
Â
Pertunjukan menarik: Festival tahunan, yang pertama kali dilaksanakan pada tahun 1999, telah menjadi acara popuker bagi pemburu elang tradisional dan menjadi daya tarik para wisatawan.
Â
Impressive shots: Foto tersebut diambil oleh fotografer lokal, Batzaya Choijiljav di festival tradisional Kazakh tahunan pada bulan Oktober.
Â
Aksi yang cukup mengesankan. Mengajarkan kita tentang bagaimana menjaga sebuah hubungan dengan makhluk hidup serta alam, hidup berdampingan sebagai sebuah keluarga. Meski para elang itu diambil dari sangkarnya ketika masih bayi, namun mereka melepaskan kembali para elang tersebut ketika sudah beranjak dewasa, hal ini dilakukan untuk menjaga kelestarian hewan yang dilindungi tersebut.
Dan apakah Anda juga pernah melihat acara festival mengesankan seperti itu, mungkin festival yang digelar setiap Oktober di setiap tahun ini bisa menjadi referensi destinasi wista kita selajutnya, tertarik untuk menghadirinya?
Â
Â
Gambar via Daily Mail