Potensi industri wisata untuk terus bertumbuh memang tidak perlu diragukan lagi. Khususnya setelah era internet, yang semakin memudahkan masyarakat untuk melakukan perencanaan wisata.
Masyarakat yang semakin sadar teknologi, kini banyak melakukan perencanaan dan pembelian berbagai produk wisata secara online. Dari mulai mencari destinasi yang dituju, mencari tahu tentang keuntungan produk wisata, tiket pesawat atau kereta, penginapan, tempat wisata kuliner, dan sebagainya.
Chief Product Officer Wego, Graham Hills, menyebutkan bahwa dengan penggunaan ponsel yang terus meningkat secara dramatis, dan metode pembayaran yang semakin memudahkan, maka pemesanan wisata secara online akan terus tumbuh pesat di Indonesia.
“Kita menghabiskan banyak waktu dalam kemacetan lalu lintas, khususnya di Jakarta. Sambil mengisi waktu, ponsel memungkinkan para traveler untuk melakukan pencarian informasi tentang tujuan wisata berikutnya,†kata Graham, kepada Hitsss.
Wego diluncurkan pertama kali di Singapura pada tahun 2005 oleh pendirinya, Ross Veitch (CEO) dan Craig Hewett. Kala itu, konsep pencarian secara online (metasearch) untuk wisata, masih relatif belum dikenal.
Namun saat ini, Wego telah dikenal sebagai salah satu situs pencarian wisata ternama, yang memfasilitasi pemindaian semua tarif hotel dan tiket yang ditawarkan secara online. Baik itu dari Online Travel Agent (OTA), atau langsung dari hotel atau maskapai penerbangan.
Sebagai situs pencarian wisata, Wego melakukan pencarian pada lebih dari 700 situs perjalanan online, termasuk pemasok wisata lokal dan global (OTAs), serta jaringan hotel dan maskapai penerbangan. Tersedia di 50 negara dan lebih dari 20 bahasa, kini Wego memiliki lebih dari 100 karyawan, dengan kantor pusat berbasis di Singapura dan kantor regional di Jakarta, Dubai dan Bangalore.
Tren wisata di Indonesia
Kala meluncurkan Wego di Indonesia pada Februari 2012, dan membuka kantor khusus Jakarta, Wego melihat potensi pasar dan pertumbuhan yang kuat di Indonesia, maka dari itu Wego melokalkan layanannya untuk Indonesia. “Indonesia merupakan salah satu pasar wisata paling cepat perkembangannya secara online di dunia saat ini,†ucap Graham.
Awalnya, Graham menemukan banyak pengguna di Indonesia yang mencari tujuan berlibur ke Bali. Ini bisa jadi pertanda bahwa pengetahuan tentang tujuan berlibur masih minim di kalangan masyarakat Indonesia. Namun saat ini, meski Bali masih sangat populer sebagai tujuan wisata di Indonesia. Orang Indonesia kini tidak hanya mencari Bali sebagai tujuan destinasi.
Pencarian menjadi lebih beragam, yang artinya pengguna Indonesia saat ini telah lebih banyak memiliki pengetahuan. Hal ini juga yang mendorong banyak pemain untuk terjun di bisnisonline travel.
Graham melihat sekarang banyak orang Indonesia mulai menjelajahi daerah-daerah wisata lainnya di tanah air. “Lokasi wisata seperti Malaku, Raja Ampat, dan beberapa tujuan wisata lebih kecil lainnya di sekitar Jawa, juga semakin populer,†kata Graham.
Graham juga menemukan, di Indonesia kini anak-anak muda lebih sering bepergian, tidak hanya untuk tujuan-tujuan internasional, tetapi juga destinasi menarik lainnya di tanah air, yang begitu beragam dalam hal keindahan alam dan budaya. Graham melihatnya sebagai sebuah fenomena menarik dan positif.
“Ada kebanggaan baru bagi anak-anak muda di Indonesia menjadikan negeri sendiri sebagai tujuan wisata, menikmatinya dengan teman-teman dan keluarga,†kata Graham. “Mereka juga sangat senang dan aktif berbagi pengalaman perjalanan mereka, dan tip tentang tempat terbaik untuk dikunjungi, makan, dan berbelanja di dunia online,†kata Graham.
Selain potensi wisata lokal, Graham juga melihat orang Indonesia semakin terpesona dengan Australia sebagai tujuan wisata. Oleh karena itu, menjadi hal yang masuk akal ketika Wego bekerjasama dalam hal pemasaran dengan Tourism Australia, dengan menggelar kompetisi blogging sebagai bagian dari kegiatan promosi, beberapa waktu lalu.
“Kampanye Wego yang bermitra dengan Tourism Australia dianugerahi ‘Content Magician’pada penghargaan WebInTravel WITovation di Singapura,†kata Graham.
Sebagai penutup, Graham menyarankan bila ingin menjalankan bisnis online travel, yang harus dipersiapkan adalah harus mengerti perilaku orang Indonesia. “Sangat penting bagi bisnisonline travel, untuk membuat konten pemasarannya menjadi relevan dengan lokasi tempatnya beroperasi. Perhatikan pendekatan yang relevan, dan sesuaikan dengan selera orang Indonesia,†kata Graham.
Â
Sumber:
http://hitsss.com/menelisik-tren-online-travel-di-indonesia/