CompFest7, Depok - Satu lagi rangkaian acara dari CompFest7 diselenggarakan pada hari Sabtu (10/4) di Auditorium Fakultas Hukum Universitas Indonesia, yaitu Awarding Session.
Acara ini bertujuan untuk mengapresiasi para finalis. Awarding session dihadiri oleh Dekan Fasilkom yaitu Ibu Mirna Adriani, Walikota Depok yaitu Bapak Nur Mahmudi Ismail, dan Deputi Riset Edukasi dan Pengembangan Badan Ekonomi Kreatif, Bapak Abdur Rohim.
Pada acara ini juga diumumkan para pemenang kompetisi Open App Challenge.
Juara pertama diraih oleh tim SMTI 07 dengan Donor Kita sebagai produknya.
Selain sebagai juara pertama, tim SMTI 07 juga meraih juara untuk kategori Health and Sanitation. Tim DI dengan SIAGA sebagai produknya lolos sebagai juara kedua dan juga untuk kategori Disaster.
Juara untuk kategori Transportation and Public Facility diraih oleh tim Su’ad dengan TUGS sebagai produknya.
Setelah memenangkan kompetisi Open App Challenge ini, SMTI berharap agar aplikasi mereka tidak hanya berhenti sampai di sini.
 Inspirasi untuk membuat aplikasi Donor Kita didapatkan oleh tim SMTI karena pengalaman salah seorang teman mereka yang pernah mengalami kesulitan untuk mendapatkan darah.
Tidak jarang pula orang yang ingin mendonorkan darahnya namun tidak tahu event apa yang mewadahi donor darah ini. Dengan Donor Kita, masyarakat dapat memberi informasi seputar acara donor darah yang akan datang.
Mereka berharap agar aplikasi mereka dapat terhubung dengan PMI agar tidak ada lagi kesulitan untuk menerima donor darah.
Melalui showcase pada CompFest7, mereka dapat feedback dari pengunjung mengenai aplikasi mereka yang sangat berguna untuk pengembangan aplikasi tersebut.
Sebagai pemenang kategori Disaster, penghargaan besar yang tim DI dapatkan adalah ketika aplikasi mereka dapat berguna untuk publik dan masyarakat dapat merasakan manfaat dari SIAGA, aplikasi mereka.
Aplikasi ini sudah bekerja sama dengan BPBD Jawa Timur. Tidak cukup sampai di situ, tim DI berharap agar aplikasi mereka dapat bekerja sama dengan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) agar penyebaran SIAGA bisa merata ke seluruh bagian Indonesia.
Adanya Open App Challenge diharapkan motivasi generasi muda semakin terpacu untuk membuat aplikasi yang dapat menyelesaikan masalah di sekitar kita. Menjadi pemenang kedua ternyata tidaklah mudah.
Meskipun beberapa kali drone yang digunakan tersangkut di pohon, hal ini tidaklah membuat mereka patah semangat. Mereka terus mencoba membuat aplikasi SIAGA yang nantinya akan dipakai oleh semua masyarakat Indonesia.
Pantau terus linimasa kami di Twitter @CompFest, Facebook CompFest, dan situs utama kami di compfest.web.id untuk info lebih lanjut mengenai CompFest7. (Icha/Press CompFest7)