1

Lagi Rame, SMS Spaming Ke Menteri Sosial

23 Sep 2015 08:18 2371 Hits 0 Comments
SMS Spaming semakin merajalela, siapapun menjadi korban.

Anda pernah mendapatkan SMS tawaran dari nomer tidak dikenal, bisa berupa tawaran barang, kredit dan bahkan SMS minta pulsa. Hal ini memang sudah berlangsung cukup lama, mungkin sebagian besar masyarakat kita sudah pernah mengalami hal ini. Namun kali ini, masalah ini menjadi besar dikarenakan yang mendapat SMS tersebut adalah Mensos kita, Ibu Mentri Khofifah Indar Parawansah.

"Saya sering mendapatkan SMS yang berbunyi beli kacamata tembus pandang. Dan saya dapat SMS lagi berbunyi sedang kesepian, siap menemani, dan seterusnya,"  demikian ucap Mensos seperti dikutip Okezone (20/09/2015).

Beberapa waktu yang lalu sempat heboh SMS minta pulsa, yang dalam pesan SMS nya mengaku “Mama”. Namun seiring berjalannya waktu, isu itu kembali memudar. Namun berbagai modus lain, yang memanfaatkan nomer HP masyarakat tidak berhenti sampai disitu.

Lagi Rame, SMS Spamming Ke Mensos

(ilustrasi SMS Mama minta pulsa)

Bagaimana ulah Spammer bisa mendapatkan nomer kita, yang seharusnya adalah privasi kita masing-masing dan tidak tersebar ke pihak-pihak yang kurang bertanggung jawab.

Ada beberapa kemungkinan nomer kita bisa diketahui oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, ketika kita melakukan pengisian pulsa di konter penjualan pulsa, kita diminta untuk menuliskan nomer kita, melalui cara ini, terkadang ada pihak konter yang nakal dan menyimpan database nomer kita untuk kemudian di jual. Teknik ini mungkin tidak hanya berlaku di penjual akhir konter, namun bisa dari pemain lebih besar yang menjalin kerjasama dari konter.

Kemungkinan yang lain adalah, nomer perdana yang ketika kita beli, nomer tersebut memang sudah tercatat sebelum didistribusikan ke penjual akhir. Database nomer-nomer yang akan dijual ke pasar sudah dimiliki oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, untuk kemudian dia sebarkan kepada pihak lain yang akan melakukan SMS Spamming. Hal ini mungkin tidak terjadi di level penjual akhir, namun bisa terjadi di level atas.

Belajar dari kasus-kasus yang sudah terjadi, memang tidak banyak yang bisa kita lakukan, peran diri kita sendirilah yang harus menjaga dan memfilter informasi yang masuk ke nomer ponsel kita. Lakukan edukasi terhadap diri sendiri, keluarga dan rekan kita, agar tidak mudah terkecoh oleh berbagai tawaran dari orang yang tidak dikenal. Jangan sampai kita tergiur oleh berbagai tawaran menggiurkan dari pihak spammer yang ingin mengambil keuntungan dari kita.

Tags

About The Author

wan 67
Expert

wan

Mencoba Hobi tulis menulis
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel