Â
Rabu, 12 Agustus 2015
Konser Rio Febrian, Balai Sarbini, Jakarta. Â
Hampir pukul tujuh malam, saya masih makan dengan lima teman di kantin bawah Balai Sarbini Jakarta. Kami pikir kami lebih baik terlambat daripada kami kelaparan. Maklum perjalanan dari Bandung cukup melelahkan untuk sampai ke Jakarta ini.Â
Tapi, setelah makan, dan kami masuk Balai Sarbini, acara ternyata belum dimulai. Padahal di tiket jelas tertera acara dimulai pukul 7 malam. Dan waktu saya lihat jam, waktu  masih menunjukan pukul 19.20.Â
Itu, artinya, kami menganggap kami terlambat tapi nyatanya tidak.
Saya dan lima teman saya  (Alfian, Kang Ade, Teh Susan, dan si kembar Eva dan Evi) duduk terlebih dulu di bagian festival, sementara saya lihat ke bagian kursi lain, sudah mulai penuh, tapi acara belum dimulai.Â
Kursi VIP malah belum terlalu penuh dan bagian tribun tampak kosong. Bagian festival sendiri memang tidak begitu banyak orang sehingga membuat saya dan lima teman saya lebih bergerak bebas.Â
Berbeda ketika waktu saya ada di festivial konser JKT48. Benar-benar sesak bagian festival ini.Â
Kami masih duduk tanpa bertanya kapan akan segera dimulai. Karena kami kemudian tahu bahwa acara konser ini memang akan dilaksanakan terlambat.
suasana konser sebelum dimulaiÂ
Â
Molornya Waktu Mulai KonserÂ
Jam 8 malam lebih  acarapun segera dimulai. Terdengar narasi yang menyatakan bahwaÂ
Konser bertajuk 'Love 15 Rio Febrian: Romantic Concert†itu akan segera dimulai.Â
Saya dan lima teman saya kemudian bergerak ke depan, dekat sekali dengan panggung. Kami terdiam, tapi ketika musik mulai melantun, dan Rio Febrian keluar sambil menyanyikan tembang 'Ku Ada di Sini' sebagai lagu pembuka.Â
Sontak, si kembar Eva dan Evi histeris karena keduanya memang fans berat Rio Febrian. Saya memang bukan fans berat Rio Febrian tetapi saya menyukai suaranya.Â
Histeria akan suara Rio Febrian kemudian lebih bergemuruh dibandingkan lagu pembuka. Sebabnya, lagu “Wanita†dilantunkan oleh pria yang meniti karir selama 15 tahun di belantika musik Indonesia ini. Tentu saja banyak wanita yang menjerit histeris dan merasa tersanjung.Â
Beberapa lagu Rio Febrian memang tidak begitu saya kenal. Tapi beberapa tembangnya saya hafal. Termasuk ketiak Rio membawakan lagu ketiga, yakni 'Aku Bertahan'. Pada lagu ini, saya pun mulai ikut bernyanyi.Â
Rio Febrian kemudian mulai menyanyi beberapa lagu lainnya seperti “Nada Kasihâ€, “Katakan Kau Millikkuâ€, “Alll My Lifeâ€, dan satu lagu legendaris, yakni “Why Do You Love Me?â€.Â
Band Pengiring Rio Febrian di KonsernyaÂ
Kehadiran Banyak Bintang TamuÂ
Yang cukup menarik, saat Rio Febrian membawakan lagu “Katakan Kau Millikkuâ€, Glenn Fredly muncul dari belakang. Tentu saja ini menjadi kejutan mengingat sebelumnya muncul video dari Glenn yang mengatakan kalau dia tidak bisa hadir di konsernya Rio Febrian.Â
Kemunculan musisi Glenn Fredly di atas panggung pun menjadi kejutan bagi penonton yang semula sempat mengira pelantun 'Januari' tidak akan hadir pada konser Rio.
Duet Rio dan Glenn pun berlanjut pada lagu “All My Lifeâ€.Â
Rio Febrian Bersam Glenn Fredly
Â
Kejutan tidak hanya berhenti di Glenn Fredly. Setelah berhasil “mengeksekusi†lagu Jenuh†dan “Tiada Kata Berpisahâ€, Munculah sang komposer lagu Andi Rianto datang memainkan piano mengiringi merdunya suara Rio Febrian pada lagu “Bukan Untukkuâ€.Â
Setelah Andi Rianto, muculah komposer lainnya, Yovie Widianto yang mengiringi Rio Febrian menyanyikan lagu “Salahi Aku†dan “Lebih Baik Dirinyaâ€.Â
Duet Rio dengan Yovie WidiantoÂ
Â
Jujur, sebelum ada bintang tamu muncul, saya sempat bosan melihat konser ini. Â Untungnya, faktor suara Rio Febrian yang bagus bisa membuat suasana jadi lebih baik. Ketika bintang tamu muncul, saya pun dibuat kagum oleh kemeriahan konser ini. Â
Sampai disitukah? Tidak, ternyata ada satu bintang tamu lain yang datang. Dia adalah Audy. Istri dari aktor silat Indonesia itu menyanyikan lagu Janji di Atas Ingkar, lagu yang mengingatkanku pada masa sekolah dulu.Â
Audy datang dengan gaun hitam yang panjang dengan tampilan memesona layaknya ibu peri dari kahyangan. Sayangnya, Audy hanya menyanyikan lagu “Janji di Atas Ingkar†yang kemudian berduet dengan Rio.Â
Tidak ada lagu “Menangis Semalam†karena memang malam itu adalah panggungnya Rio Febrian, bukan Audy.Â
Audy Duet Bersama Rio Febrian Menyanyikan "Janji di Atas Ingkar"
Â
Setelah penampilan Audy, Rio Febrian kemudian membuat penonton terus benyanyi dengan lagu-lagu seperti “Maafkanâ€, “Matahariâ€, “I Believe I Can Flyâ€, “Berduaâ€, dan “Cinta Adalahâ€.Â
Di tengah lantunan lagu ini saya agak sedikit bosan tapi, Rio kembali membuat saya terkesima dengan lagu “I Believe I Can Flyâ€. Lagu ini dinyanyikan Rio karena lagu inilah yang membuat nama Rio terkenal saat di ajang pencarian bakat, Asia Bagus dulu.Â
Rio Febrian menutup sempurna konser dengan memberikan mawar putih kepada penonton. Banyak penonton wanita yang berebut warna putih yang diberikan oleh Rio Febrian. Lagu “Memang Harus Pisah†pun menjadi penutup rangkain konser 'Love 15 Rio Febrian: Romantic Concert' itu.Â
Rio Febrian di Lagu "I Believe I Can Fly"
Â
Konsep Konser yang Masik Agak “Kurangâ€
Secara kesuluruhan, saya merasakan sebuah konser yang campur aduk. Tentu, jangan tanyakan soal performa Rio dengan suara khas dan bagusnya. Itu nilai lebih dari Rio Febrian.Â
Tapi secara konsep konsernya, saya melihat konser tersebut terkesan biasa. Euforia yang dibangun terasa kurang. Tata panggung yang  baik padahal sudah cukup membuat konser tersebut terlihat menarik.Â
Saya Bersama Susan, Kang Ade Truna, Alfian, dan Kembar (Eva dan Evi) setelah konser selesai
Â
Mungkin ini subjektif, tapi saya berharap sebuah konser tunggal semacam ini hendaknya dikonsep dengan baik, ada kemegahan yang seharusnya mewarnai konser ini. Seperti paduan suara, penara latar pada beberap lagu, atau vidoe yang menuturkan perjalanan karir Rio Febrian.Â
Untungnya, kehadiran bintang tamu membuat konser ini jadi terselamatkan. Kehadirna bintang tamu tersebut semacam jadi kejutan yang membuat konser sedikit memiliki nilai jual.Â
Tepat pukul 10,30, acara sudah selesai. Meskipun membawa kepuasan telah menyaksikan Rio Febrian, saya tetap merasakan ada yang kurang dari konser ini. Tapi, saya bisa memakluminya karena Rio mampu memikat dengan suara khas. Suara yang kemudian terus terngiang ketika perjalanan pulang ke Bandung.Â
Bandung, 14 Agustus 2015Â