Orang-orang yang berjiwa muda dan peduli sosial selalu terpanggil untuk membangun bangsanya. Mereka yang tergabung dalam sebuah organisasi pemuda di Purbalingga ini adalah sebagian di antaranya. Orang-orang ini terpanggil untuk berjuang di tengah masyarakat.
ÂÂ
Jejaring Masyarakat Intra Gunungwuled atau Jemari Gunungwuled merupakan sebuah organisasi kepemudaan yang bermarkas di Desa GunungwuledKecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Organisasi ini benar-benar murni buah kreatifitas pemuda, bukan organisasi bentukan pemerintah atau partai politik tertentu. Maka keunikan organisasi ini tidak akan bisa ditemui di organisasi pemuda lainnya terutama yang berbasis di pedesaan.
ÂÂ
ÂÂ
Organisasi berlambang lentik jemari ini resmi berdiri pada 11 Januari 2011. Kendati begitu, embrio organisasi sudah ada sejak lama melalui berbagai kegiatan komunitas. Saat ini, komunikasi organisasi banyak mengandalkan grup Facebook di sini dengan jumlah anggota lebih dari 600 orang. ÂÂ
 ÂÂ
Sebagai organisasi pemuda yang independen dan bebas dari kepentingan politik, Jemari Gunungwuled bergerak dengan fokus kegiatan di bidang sosial kemasyarakatan. Deretan kegiatanorganisasi yang pernah digelar di antaranya adalah pemutaran film Purbalingga, gelar seni dan budaya Gunungwuled, parade band se-Kecamatan Rembang, lomba fashion show anak usia dini, buka bersama dan santunan anak yatim piatu, pengajian akbar, pengembangan tempat wisata Gunung Pucung, arisan dan lain-lain. Lihat video kegiatan di Channel YouTube Jemari Gunungwuled di sini.
ÂÂ
Keanggotaan organisasi ini bersifat terbuka. Jemari Gunungwuled juga tidak bersifat elitis tapi menjangkau semua lapisan masyarakat. Para anggota berasal dari usia remaja hingga orang tua. Namun mayoritas anggota adalah usia muda yang penuh energi dan semangat untuk melakukan sebuah perubahan.
Sumbangsih yang diberikan para anggota bisa optimal karena latar belakang profesi yang berbeda-beda di antaranya adalah jurnalis, kontraktor, aktifis mahasiswa, aktifis pesantren, pelajar SMA, dokter, perawat, pelukis, pekerja pabrik serta mayoritas pekerja di sektor non formal. Perlu dicatat, karena ini merupakan organisasi pemuda, mereka rata-rata masih mengawali profesi yang digelutinya. Yang pasti, gelora semangat mereka takan pernah mati, antara perjuangan menggapai puncak karir pribadi dan membangun organisasi sosial kemasyarakatan yang dapat memberi manfaat bagi masyarakat luas.  Susunan pengurus Jemari Gunungwuled.
Karena disatukan oleh wilayah geografis, seluruh anggota organisasi ini berasal dari Desa Gunungwuled baik yang tinggal di desa tersebut maupun yang tengah merantau atau sudah menjadi penduduk daerah lain. Maka sebuah hal yang wajar, jika organisasi ini tidak hanya menggelar kegiatannya di Desa Gunungwuled tapi juga di daerah perantauan terutama di Ibukota Negara Indonesia, Jakarta.
Di Jakarta, mereka menyebut dirinya sebagai Jemari Gunungwuled Batavia(JGB) yang berdiri sejak 12 Mei 2013 di Monumen Nasional (Monas). Pada saat pendirian JGB, para pemuda yang berkumpul di Monas berjumlah sekitar 50 orang, angka yang cukup besar mengingat kendala yang dihadapi untuk mengumpulkan warga di perantauan tidaklah mudah. Selanjutnya para pemuda dari Desa Gunungwuled yang bekerja di kota ini rutin berkumpul di Monas tepatnya di taman belakang lapangan futsal.
ÂÂ
Pertemuan JGB digelar setiap bulan yakni pada hari minggu di pekan pertama. Selain membahas kegiatan organisasi, para anggota juga mengadakan arisan. Dana kas yang dibayarkan sebagian dipergunakan untuk membiayai kegiatan organisasi. Sebagian dana kas juga dipergunakan sebagai dana sosial, jika ada anggota yang tengah terkena musibah, keluarganya sakit atau tengah menghelat acara hajatan.
ÂÂ
Sejarah organisasi terus bergulir. Pada tanggal 3 Mei 2015, Paguyuban Pargowo Desa Gunungwuled secara resmi melakukan penggabungan organisasi atau merger dengan Jemari Gunungwuled. Acara merger dua organisasi diresmikan di Kota Tua Batavia sekaligus dalam rangka perayaan ulang tahun JGB yang kedua.
Paguyuban Pargowo dan Jemari Gunungwuled yang memiliki visi yang sama ini melebur menjadi satu organisasi bernama Jemari Gunungwuled. Perlu diketahui, anggota Jemari Gunungwuled sebagian besar berusia muda dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Sedangkan Paguyuban Pargowo beranggotakan warga Gunungwuled yang merantau di Jakarta dan berusia lebih senior. Kombinasi pemuda masa kini dan pemuda masa lalu ini menjadikan organisasi semakin kuat.
Roda organisasi terus berputar. Selama Gunung Pucung dan Gunung Korakan masih tegak berdiri di sebelah selatan Desa Gunungwuled, semangat Jemari Gunungwuled takan pernah runtuh. Selama Kali Gintung masih mengalirkan air, tekad kami pun takan pernah surut. Organisasi ini selamanya tetap akan menjadi wahana berbagi, berekspresi dan berkarya.
ÂÂ
ÂÂ
Penulis: The Founder/Community Organizer of Jemari Gunungwuled,
S.N. Hidayat