Acara peluncuran digelar di Masjid Zadid Taqwa Desa Gunungwuled. Peresmian ini juga disaksikan oleh Camat Rembang Suwarto dan Kepala Desa Gunungwuled Suwarno. Bupati Purbalingga mengapresiasi keberadaan pemuda yang ingin mengembangkan desanya menjadi daerah wisata. Beberapa potensi wisata yang bisa dikembangkan di Gunungwuled di antaranya adalah air terjun atau Curug Bawahan, Curug Kalipete, Sumber Air Panas Kali Anget, Petilasan Si Onje, Puncak Gunung Pucung dan Watu Geong. "Ini adalah potensi desa yang harus dikembangkan menjadi obyek wisata," ungkap Sukento.
Untuk mengembangkan daerah wisata, menurut Sukento, yang pertama kali harus diperhatikan adalah akses transportasi menuju lokasi obyek wisata. Saat ini beberapa lokasi wisata di Gunungwuled cukup mudah dijangkau dengan kendaraan bermotor.
Salah satunya adalah Curug Bawahan yang sudah bisa dijangkau hingga hingga ke lokasi air terjun dengan menggunakan kendaraan roda empat atau roda dua. Selain itu, akses transportasi menuju puncak Gunung Pucung dan Watu Geong sudah menjangkau hingga Dusun Sidamukti.
Selanjutnya perjalanan ke puncak bisa ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 15 menit. Sedangkan lokasi sumber air panas Kali Anget masih sulit dijangkau dan tersembunyi di tengah hutan pinus Dusun Pentul Gunung. Â
Selain menawarkan keindahan alam sebagai obyek wisata utama, ia meminta warga masyarakat desa sepanjang perjalanan menuju obyek wisata menghiasi halaman rumahnya dengan taman dan bunga agar terlihat lebih indah.
Lalu untuk promosi wisata, Sukento menyarankan agar selain melalui website, promosi juga gencar dilakukan lewat media sosial seperti Facebook, Twitter, Path, BBM, Line dan lain-lain. "Pasang foto gadis cantik dan pemuda yang ganteng saat berada di lokasi wisata, biar menarik," ujar Sukento.
Jika obyek wisata dan masyarakat sekitar sudah siap menyambut wisatawan, maka Desa Gunungwuled selanjutnya bisa ditetapkan sebagai sebuah desa wisata. Â
Ketua Jejaring Masyarakat Intra Gunungwuled (Jemari Gunungwuled), Zulfikar Abdullah Iman Haqiqi mengatakan Jemari Gunungwuled aktif mempromosikan potensi wisata Gunungwuled melalui internet dan media sosial. "Wisatawan yang datang ke Gunungwuled, terutama Curug Bawahan, Gunung Pucung dan Watu Geong terus bertambah. Sayangnya pengelolaan obyek wisata belum maksimal," kata Zulfikar.
Ia berharap dengan adanya dukungan dari Bupati Purbalingga, Desa Gunungwuled bisa mendapatkan pembinaan dan dukungan dana agar bisa berkembang menjadi desa wisata.
Jejaring Masyarakat Intra Gunungwuled atau Jemari Gunungwuled merupakan sebuah organisasi kepemudaan yang bermarkas di Desa Gunungwuled Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Organisasi ini benar-benar murni buah kreatifitas pemuda, bukan organisasi bentukan pemerintah atau partai politik tertentu. Maka keunikan organisasi ini tidak akan bisa ditemui di organisasi pemuda lainnya terutama yang berbasis di pedesaan.
Organisasi berlambang lentik jemari ini resmi berdiri pada 11 Januari 2011. Setelah media sosial berkembang pesat, komunikasi organisasi banyak mengandalkan grup Facebook. Saat ini anggota grup Facebook Jemari Gunungwuled berjumlah lebih dari 600 orang.Â
Â
Sebagai organisasi pemuda yang independen dan bebas dari kepentingan politik, Jemari Gunungwuled bergerak dengan fokus kegiatan di bidang sosial kemasyarakatan. Rangkaian kegiatan organisasi yang pernah digelar di antaranya adalah pemutaran film Purbalingga, gelar seni dan budaya Gunungwuled, parade band se-Kecamatan Rembang, lomba fashion show anak usia dini, buka bersama dan santunan anak yatim piatu, pengajian akbar, pengembangan tempat wisata Gunung Pucung, arisan dan lain-lain.
Untuk informasi hubungi:
The Founder/Community Organizer Jemari Gunungwuled
S.N Hidayat
081326403362