1

Dtex Fokus User Behavior Analytic

21 Jun 2015 20:07 2222 Hits 0 Comments

Mengenai Dtex Systems

Berawal dari Australia, kini Dtex Systems berkantor pusat di San Jose, Amerika Serikat. Dibangun pada tahun 2000 dan berpengalaman lebih dari 15 tahun, Dtex merupakan pionir dan pemimpin penyedia solusi untuk memerangi ancaman internal.

Dtex menggabungkan software ringan yang ditempatkan di endpoint dengan server untuk menyimpan data disertai kemampuan analisa.

Bahkan saat pengguna tidak terhubung dengan jaringan perusahaan, aktivitas pemakaian TI tetap tercatat, dienkripsi, kemudian diunggah saat terkoneksi ke jaringan.

Solusi dari Dtex memberikan gambaran lebih jelas mengenai aktivitas pemakaian TI di perusahaan.

Ditambah dengan pengumpulan data yang kemudian dianalisa, perusahaan dapat mengetahui pola kebiasaan dari pengguna TI sehingga dapat membantu untuk mendeteksi adanya potensi ancaman dari dalam, serangan yang terarah serta kecurangan finansial. mau

Dtex Systems, penyedia solusi kemanan global yang memfokuskan kepada ancaman dari internal perusahaan (insider threat) dan menekankan bahwa teknologi User Behavior Analytic (UBA)

Hal ini diimplementasikan oleh ratusan perusahaan di seluruh dunia mengikuti kebijakan dan regulasi perlindungan privasi individu.

Teknologi yang diusung Dtex untuk melakukan pemantauan aktivitas pengguna TI di perusahaan, tidak mengumpulkan informasi pribadi yang bersifat rahasia sehingga tidak melanggar kebijakan privasi, baik yang diterapkan oleh negara dan perusahaan.

Teknologi UBA yang merupakan bagian dari solusi SytemSkan Dtex, berfungsi untuk melakukan pemantauan aktivitas pengguna TI secara lebih efektif

Karena dapat menjalankan profiling masing-masing pengguna TI secara lebih dalam serta mampu mendeteksi jika terjadi anomali.

Solusi ini memberikan kemampuan visibilitas bagi perusahaan untuk melihat pola pemakaian TI dari masing-masing pengguna.

Jadi, potensi ancaman dari internal perusahaan dapat terdekteksi saat terjadi penyimpangan dari pola yang biasa.

“Kami menghormati privasi karyawan dan mematuhi undang-undang privasi baik di Australia, Eropa, Jepang, Amerika Serikat serta negara lainnya. Fokus kami adalah mendeteksi jika terjadi anomali, yang kemungkinan merupakan ancaman dari internal perusahaan, bukan memata-matai karyawan,” kata Michael Nugroho, Managing Director PT Dtex Indonesia.

Solusi Dtex bersifat "non-intrusive" dan berfokus pada “event”, bukan kepada individu.

Dengan terus-menerus mengidentifikasi peristiwa, tren, anomali, perubahan perilaku, dan pelanggaran kebijakan maka pelanggan akan mendapatkan gambaran yang jelas mengenai penggunaan aset TI di lingkungan perusahaan.

Melalui pemantauan dari waktu ke waktu, selanjutnya dapat terlihat jika muncul pola perilaku yang menunjukkan ancaman internal perusahaan.

Ini adalah karakteristik yang sangat penting dalam mengidentifikasi kasus ancaman dari internal perusahaan.

Setiap data yang dikumpulkan oleh SystemSkan bersifat metadata dan bukan konten atau keystroke dari email, chatting, ataupun password.

Oleh karenanya privasi karyawan yang menggunakan aset TI perusahaan untuk melakukan aktivitas pribadinya akan tetap terjaga. Selain itu keamanan perusahaan juga dapat ditegakkan jika terdapat anomali dan penyimpangan.

Dengan menjaga dua sisi secara bersamaan, Dtex memberikan keseimbangan yang sempurna antara keamanan perusahaan dan privasi karyawan.

Ancaman yang berasal dari internal perusahaan biasanya lebih merusak daripada dari eksternal dan menjadi tantangan berat bagi perusahaan karena pelaku selalu berasal dari individu yang terpercaya.

Dengan mengikuti prinsip-prinsip yang berakar kepada perlindungan privasi, dan menjaga keamanan perusahaan untuk tetap solid, perusahaan dapat membuat program penanggulangan ancaman insider yang lebih kuat, terukur dan partisipatif.

“Tidak dapat dipungkiri bahwa karyawan juga menggunakan aset TI perusahaan untuk melakukan aktivitas pribadinya.

Namun, hal itu hanyalah bagian kecil yang perlu dikhawatirkan. Dikarenakan kegiatan pribadi ini belum tentu mengganggu produktivitas dan melanggar kebijakan perusahaan.

Hal utama yang perlu dikhawatirkan adalah mendeteksi sedini mungkin insider threat tanpa harus melanggar privasi karyawan,” lanjut Michael Nugroho. 

 

Tags

About The Author

Juanda san 54
Expert

Juanda san

Writer and blogger
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel