JAKARTA, Plimbi - Menjelang Bulan Ramadan, masyarakat Ibu Kota Jakarta dimanjakan dengan sekitar 80 legenda kuliner dari berbagai penjuru Tanah Air di ajang Festival Jajanan Bango (FJB) 2015 di Jakarta. Tiga dari empat legenda kuliner yang pada April lalu ikut berlaga di pentas kuliner dunia World Street Food Congress 2015 di Singapura, juga ikut meramaikan acara ini.
Sejak pagi hari, penggemar kuliner dari berbagai kalangan di Ibukota Jakarta dan sekitarnya, sudah memadati bilangan Patal Senayan, Jakarta. Banyak orang tua yang mengajak serta keluarga, daru usia anak-anak, remaja, hingga usia tua. Meski sinar matahari terasa menyengat, namun tetap tak menyurutkan semangat mereka untuk berburu aneka macam hidangan istimewa, masakan khas kuliner nusantara yang diusung dalam FJB 2015 di Jakarta ini.
“Pelaksanaan FJB di Jakarta ini merupakan rankaian penutupan dari perjalanan FJB di Tanah Air. Sebelumnya, kami sudah menyelenggarakan di Yogyakarta dan Surabaya. Di dua kota tersebut, FJB mendapat sambutan antusias masyarakat dan telah memanjakan sekitar 75.000 lidah pencinta kuliner Nusantara. Kali ini kami membawa serta sekitar 80 legenda kuliner dari berbagai penjuru Tanah Air yang sudah kami seleksi berdasarkan masukan dari masyarakat melalui berbagai media yang kami sediakan,†ungkap Nuning Wahyuningsih, Senior Brand Manager Bango PT Unilever Indonesia Tbk, saat pembukaan FJB (14/6), di bilangan Senayan, Jakarta.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan wujud dari kepedulian perusahaan untuk ikut melestarikan warisan kuliner Nusantara. Tahun ini merupakan tahun ke-10 Kecap Bango mengadakan Festival Jajanan Bango, di mana setiap tahun juga selalu mendapat antusias yang tinggi dari masyarakat. " Bango memiliki misi besar untuk terus mendorong kecintaan dan kebanggaan masyarakat luas terhadap ragam kekayaan warisan kuliner Nusantara. Sebagai bagian penting dari misi tersebut, kami menghadirkan FJB, di mana tahun ini membawa tema 'Persembahan Kuliner dari Barat ke Timur Nusantara' untuk mengangkat kembali kebanggaan masyarakat Indonesia akan kekayaan ragam kuliner Nusantara. Kuliner ini bisa menjadi identitas bangsa yang kalau tidak kita lestarikan bisa hilang,†ujarnya.
Di antara puluhan kuliner pilihan yang Bango hadirkan bagi masyarakat, ada 3 legenda kuliner yang bulan April lalu telah mengharumkan nama Indonesia di pentas kuliner dunia melalui ajang World Street Food Congress 2015 (WSFC 2015) di Singapura. Di antaranya Gudeg Yu Nap, Kupat Tahu Gempol, dan Ayam Taliwang bersaudara. “Di pesta kuliner internasional yang diikuti 12 negara itu, para legenda kuliner Indonesia mendapatkan sambutan luar biasa, karenanya kami sengaja menghadirkan mereka dalam FJB tahun ini," ujar Nuning.
Dalam kesempatanitu, Jeffry Sie, pemilik Warung makan Gudeg Yu Nap, mengaku senang bisa ikut FJB ke-10 di Jakarta. Sebelumnya dia juga ikut FJB di Yogyakarta. Untuk FJB ke-10 di Jakarta, dia menyediakan 1.000 persi yang terdiri dari nasi, gudeg, krecek, telur pindang, dan ayam semur goring. Untuk masakannya yang membutuhkan kecap, Jeffy mengaku menggunakan kecap bango. Seperti untuk memasak pindang telur, bacam tempe, dan bacam ayam yang menjadi teman masakan gudeg.
Festival Jajanan Bango di Jakarta ini selain menyedot perhatian masyarakat sekitar, juga mengundang kekaguman dari warga asing. Salah satunya KF Seetoh dari Singapura yang merupakan petualang dan pengamat kuliner dunia yang ikut meramaikan dan mencicipi aneka hidangan di festival ini. KF Seetoh mengakui keragaman kuliner Indonesia sangatlah unik dan kaya akan rasa dan warna budaya. Dia juga sempat menjelaskan bahwa stand makanan Indonesia di WSFC 2015, juga mendapat antusias pengunjung dan dikatakan cukup laris dan selalu penuh antrean. (AC)