http://www.plimbi.com - Adanya akun sosial media memang membuat semuanya lebih mudah. Menyampaikan pendapat dan pemberitahuan bisa dengan mudah diterima karena sistem media sosial yang terbuka. Tetapi keberadaan akun sosial media juga bisa jadi bumerang bagi penggunanya. salah satu permasalahan yang kerap terjadi adalah soal hacking akun sosial media.
Permasalahan hacking akun sosial media sudah berlangsung. Dan kini, permasalahan semakin rumit karena yang diserang adalah akun publik media sosial. Menjadi rumit karena di media sosial tersebut ada data para penggunanya yang jika diretas bisa dimanfaatkan untuk hal yang tidak bertanggung jawab.
Hacking Akun Sosial Media
Pembajakan akun sosial media semakin marak saja. Banyak akun publik seperti fanspage Facebook yang diserang. Hacking akun juga terjadi pada akun-akun terkenal seperti akun tokoh dan artis ternama. Tidak hanya itu, aktivitas hacking juga semakin besar karena yang diserang bukanlah akun, melainkan layanan sosial media itu sendiri.
Fenomena Hacking Akun Publik
Salah satu contoh akun fanspage Facebook yang dibajak adalah akun Mualaf Centre Indonesia (MCI). Lembaga ini memiliki akun fanspage yang cukup banyak pengikutnya (atau orang yang me-like). Namun, akun ternyata diambil alih oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Pihak yang melakukan hacking pada akun Mualaf Centre Indonesia tersebut kemudian mengganti foto profil akun fasnpage Mualaf Centre Indonesia dengan muatan foto yang bertentangan dengan konsep Mualaf Centre Indonesia. Setelah diselidiki, ternyata kasus ini berawal dari salah satu admin fanspage Mualaf Centre Indonesia yang di-hack terlebih dahulu.
Tidak hanya akun tersebut, ada akun-akun fanspage lainnya yang juga mengalami masalah yang sama. Biasanya, akun fanspage yang diretas tersebut memiliki paham tertentu dan ada pihak yang kurang suka dengan paham tersebut. Pihak-pihak ini kemudian melancarkan serangannya dengan cara meng-hack dan menuliskan status negatif atau hal-hal yang memperburuk citra dari akun tersebut.
Hacking juga terjadi pada akun-akun selebritis. Hanya saja, akun yang di hack adalah akun Twitter. Aktris Taylor Swift contohnya. Akun Twitter dan Instagram dia telah di-hack. Seleb lain seperti Justin Beiber yang memiliki puluhan juta pengikut di Twitter juga pernah mengalami nasib yang serupa. Selain hacking sosial media, kegiatan hacking ini juga sebenarnya sudah merambah ke ranah yang lebih besar. Contohnya adalah hacker yang meretas situs PSSI. Ada juga kasus hacker yang meretas Sony Pictures. Dan pada tengah tahun 2014, situs Israel juga sempat di-hacking.
Hacking Secara Massal
Hacking juga tidak hanya menyerang satu akun saja. ada fenomena terbaru, yakni penyerangan hacking secara massal. Biasanya cara ini dilakukan dengan mengirimkan pesan tertentu yang membuat penggunanya mengharuskan klik pada link tertentu. Contoh yang sedang ramai adalah kasus "gadis mabuk Facebook". Kasus ini bermula dari penyebaran video mabuk seorang gadis yang terlihat seperti video Youtube. Videe tersebut melakukan sharing dan tag pada nama-nama pengguna tertentu. Jika pengguna yang namanya ter-tag, maka akun Facebook-nya akan melakukan hal serupa tanpa disadari. Jika terkena hal ini, maka bisa dipastikan akun Facebook pengguna bisa dicuri.
Layanan media sosial lain semacam Pinterest juga mengalami hal yang sama. Berdasarkan laporan dari Ubergizmo yang penulis lansir dari Okezone (3/4/2014), Pinterest pernah diserang secara keseluruhan. Penyerangnya melakukan serangan terhadap aplikasi Pinterest yang mengakibatkan penggunanya akan berbagi 'achievements'. Maksud dari 'achievements' ini adalah pesan spam tentang kesuksesan menurunkan berat badan yang terposting sendiri di akun penggunanya. Kasusnya mirip dengan gadis mabuk di Facebook. Selain Pinterest, Instagram pun dengan metode yang hampir sama.
Kegiatan hacking ini tampaknya sulit dibendung. Kasus semacam ini juga memang sudah sering terjadi. Bahkan, kegiatan ini tidak hanya dilakukan oleh para profesional. Pengguna internet yang awam pun bisa belajar karena dia mencari tahu di Google. Banyak situs-situs dan forum-forum yang menyediakan informasi terkait hacker. Bahkan, ada juga pihak yang menyediakan jasa hacking untuk mereka yang tidak paham dengan kegiatan hacking ini.
Dari uraian ini, bisa dipahami bahwa media sosial merupakan sebuah media yang menyenangkan tetapi juga cukup berbahaya. Karena itu, pengguna perlu berhati-hati dan selalu proteksi akun dengan baik. Para penyedia layanan media sosial juga harus senantiasa meningkatkan keamanan mereka. [HMN]