http://www.plimbi.com - Terkadang untuk melihat mana prosesor smartphone terbaik, tidak hanya cukup menilik dari jumlah core didalamnya. Ada hal lain juga yang perlu diperhatikan, semisal teknologi yang tersemat didalamnya serta konsumsi dayanya. Pernyataan ini cukup beralasan mengingat tidak sedikit smartphone dengan prosesor dual core bisa mengalahkan smartphone dengan prosesor quad core. Karena itulah, jumlah core prosesor memang bukanlah segalanya.
Sayangnya, saat ini tidak sedikit orang yang melihat bahwa prosesor smartphone terbaik adalah prosesor dengan jumlah inti yang lebih banyak. Anggapan tersebut wajar karena memandang penilaian diatas kertas. Nyatanya, saat tes kemampuan prosesor, anggapan tersebut langsung terbantahkan. Contoh paling jelasnya adalah prosesor Intel Atom Z2560 yang hanya memiliki dua inti prosesor dengan kecepatan 1,6 GHz bisa mengalahkan MediaTek MT6582 yang memiliki empat inti prosesor dengan kecepatan 1,3 GHz pada tes benchmark.
Prosesor Smartphone Terbaik
Dari kejadian tersebut, jelas penentuan prosesor smartphone yang terbagus atau paling baik tidak relevan jika hanya melihat jumlah inti didalamnya. Lantas, bagaimana jika ingin mengetahui mana prosesor terbaik untuk smartphone? Tentu jawabannya adalah mencari informasi dari penggunaan langsung atau dari review yang ada. Terlepas dari itu, sebenarnya semua prosesor untuk smartphone memiliki kelebihannya sendiri-sendiri. Untuk lebih memudahkan, berikut diuraikan perbandingan tipe prosesor yang ada di Smartphone Android.
Qualcomm
Qualcomm adalah produsen Chipset yang lebih dulu hadir dibandingkan produsen lainnya. Karena itu, Qualcomm dikenal sebagai perusahaan yang cukup berpengalaman dalam menghadirkan chipet yang memiliki prosesor dengan kemampuan baik dan berkualitas. Tipe chipset yang dihadirkan oleh Qualcomm memang terlihat lebih berkelas. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya Smartphone dengan harga yang tinggi yang menggunakan chipset ini.
MediaTek
MediaTek adalah produsen yang lebih fokus pada pengembangan chipset dengan jumlah yang lebih banyak dan bisa dibanderol dengan harga yang lebih murah. Pada awal kehadirannya, chipset dari MediaTek dinilai tidak bisa mengejar chipset dari Qualcomm. Karena itu banyak yang berpendapat bahwa chipset MediaTek kurang bagus. Pada perkembangan selanjutnya, chipset MediaTek mampu mendekati kemampuan dari chipset Qualcomm. Bahkan, kini tidak sedikit smartphone premium menggunakan tipe chipset MediaTek, contohnya varian LG G3.
Intel
Intel cukup terlambat masuk ke ranah chipset untuk Smartphone. Namun, keterlambatan mereka dibayar dengan kehadiran prosesor Intel Atom yang memiliki kemampuan lebih baik. Salah satu keunggulan dari prosesor Intel adalah teknologinya yang lebih baik serta pengalaman membuat chipset pada ranah perangkat PC x86. Contoh keunggulan prosesornya adalah teknologi thread yang membuat prosesor dual core “terasa” seperti memiliki empat inti. Contoh smartphone yang menggunakan teknologi Intel adalah Asus Zenfone, Lenovo K900, dan Motorola RAZR*i.
Nvidia Tegra
Produsen ini lebih fokus pada pengembangan chipset yang tangguh agar bermain game lebih maksimal. Bisa dikatakan, chipset dari Nvidia cocok digunakan oleh para pengguna yang ingin bermain game dengan kualitas grafis mumpuni. Hal ini dilandasi karena banyak game dan aplikasi besar akan maksimal penggunaannya jika “resource” yang tersedia juga cukup besar, dalam hal ini jumlah core. Nvidia mampu menghadirkan teknologi jumlah core yang lebih efektif. Contohnya pada perangkat HTC One yang memakai Nvidia Tegra. Perangkat ini akan bekerja dengan empat prosesor jika menjalankan banyak aplikasi atau games berat. Namun, prosesornya akan menjalankan satu inti saja jika pengguna menjalankan aplikasi yang terbilang ringan.
Exynos
Exynos adalah chipset dari Samsung. Chipset ini kurang begitu terkenal karena penggunaannya cenderung sedikit, bahkan boleh dibilang, chipset Exynos cenderung eksklusif untuk perangkat Samsung. Padahal Samsung sendiri banyak menggunakan chipset dari Qualcomm. Meskipun demikian, kemampuan Exynos sebenarnya tidak terlalu buruk. Bisa dibilang, chipset Exynos ini tidak berbeda jauh kemampuannya dengan chipset Qualcomm. Hanya saja chipset ini tidak begitu populer. Jikapun ada smartphone yang menggunakan Exynos umumnya adalah smartphone kelas atas. Atau smartphone dengan harga tinggi.
Demikianlah penjelasan tentang perbandingan performa prosesor berdasarkan tipe chipset yang digunakan. Perbandingan ini memang tidak bisa jadi landasan untuk menentukan prosesor smartphone terbaik. Yang jelas, tiap produsen memiliki berbagai tipe prosesor dengan kelas dan teknologinya masing-masing. Perkara mana yang terbaik, tentu saja semua bergantung pada berbagai hal, termasuk unsur pendukung seperti RAM. [HMN]