Kamera pada smartphone bisa dibilang saat ini memiliki kemampuan yang hampir serupa dengan kamera DSLR atau Digital Single Lens Reflex. Bahkan, tidak sedikit smartphone yang diklaim mampu menghasilkan gambar yang lebih baik dibandingkan dengan kamera DSLR (tentu dengan ukuran megapiksel yang tinggi). Meskipun ada anggapan tersebut, saat ini kamera DSLR tetaplah menjadi juara. Kamera DSLR masih dianggap sebagai sebuah gadget yang mampu menangkap gambar dengan kualitas baik. Namun, tampaknya para pengembang smartphone tidak mau kalah. Saat ini, sebuah tim peneliti dari Jerman sedang mengembangkan teknologi yang disebut sebagai Smart Glass. Teknologi ini diklaim akan mampu menghadirkan kemampuan potret yang hampir sama dengan kamera DSLR. Seperti apa teknologi tersebut?
Teknologi Smart Glass merupakan sebuah teknologi yang dikembangkan untuk smartphone. Untuk diketahui, penamaan Smart Glass tidak berhubungan dengan perangkat kacamata pintar dari Google, Google Glass. Penamaan ini lebih merujuk pada sebuah proyek teknologi yang sedang dikembangkan di Jerman. Teknologi ini diyakini akan membuat smartphone memiliki kemampuan seperti halnya kamera DSLR meskipun kamera pada smartphone memiliki resolusi yang tidak begitu besar.
TEKNOLOGI PENGGANTI FUNGSI APERTURE
Penerapan teknologi Smart Glass ini dikembangkan berdasar fitur Aperture pada kamera DSLR. Seperti yang diketahui, fitur Aperture pada DSLR membuat tampilan foto memiliki kualitas yang lebih baik. Ketidakhadiran Aperture inilah yang membuat hasil gambar kamera pada smartphone tetap kalah kualitas gambarnya dibandingkan dengan kamera DSLR.
Karena alasan itu kemudian dikembangkanlah teknologi Smart Glass sebagai solusi pengganti Aperture pada kamera smartphone. Tidak hanya menggantikan, teknologi Smart Glass juga memiliki fungsi yang sama dengan Aperture yakni sebagai pengatur jumlah cahaya yang masuk terhadap sensor kamera. Sebuah fungsi yang tentunya memang mirip dengan fungsi Aperture di kamera DSLR.
Tobias Deutschmann, peneliti dari Technische Universitaet Kaiserslautern Jerman, mengungkapkan bahwa teknologi Smart Glass ini merupakan solusi yang baik untuk mendapatkan hasil gambar yang bagus. Beliau yang merupakan bagian dari tim pengembang Smart Glass menyatakan bahwa teknologi Smart Glass memang mengadopsi fungsi Aperture. Sistem pengembangannya sendiri adalah dengan cara membuat inovasi pada komponen Micro iris. Komponen ini merupakan komponen dari bahan electrochomic yang memiliki ukuran yang tidak tebal. Komponen inilah yang nantinya akan bertugas untuk merespon cahaya atau panas yang masuk pada sensor kamera. Dengan tugasnya ini, maka komponen Micro iris memiliki peranan yang sangat penting pada sebuah smartphone di masa depan.
EFEK KEHADIRAN SMART GLASS
Dari uraian tersebut, dapat dipastikan bahwa kehadiran Smart Glass tentu akan membuat banyak orang senang. Apalagi untuk mereka yang memang memanfaatkan smartphone untuk memotret gambar ataupun untuk selfie. Bisa dipastikan akan ada banyak pengguna yang senang karena kini hasil potret mereka sebagus hasil foto kamera DSLR. Hal ini cukup bagus namun juga bisa mengkhawatirkan.
Kehadiran teknologi Smart Glass pada smartphone memang akan menimbulkan efek postif. Positifnya, akan banyak pengguna yang menjadi fotografer dadakan dengan hanya berbekal smartphone. Selain itu, akan ada pengguna yang tidak perlu memikirkan hal-hal terkait fotografi untuk menghasilkan gambar yang bagus. Dan yang terakhir tentunya, pengguna juga tidak perlu menilik lagi spesifikasi megapiksel kamera sebuah smartphone. Meskipun nantinya akan mempengaruhi tapi tampaknya tidak akan menjadi masalah yang besar.
Selain positif, tentunya kehadiran Smart Glass juga akan menghadirkan efek negatif. Salah satunya adalah menurunnya minat untuk membeli kamera DSLR. Kamera DSLR yang saat ini menjadi favorit meskipun harganya mahal tetap banyak yang membeli. Terlebih saat ini banyak orang yang ingin berprofesi sebagai fotografer. Selain itu, kehadiran teknologi Smart Glass juga mungkin akan sedikit menggantikan peran DSLR, bahkan bisa jadi secara keseluruhan. Tentu hal ini harus diantisipasi. Salah satu langkahnya adalah dengan menerapkan sistem harga yang tinggi untuk sebuah smartphone dengan teknologi Smart Glass. Dengan menerapkan kondisi harga tersebut, pengguna nanti tinggal memilih apakah membeli smartphone dengan teknologi Smart Glass atau membeli smartphone biasa dan membeli kamera DSLR secara terpisah.
Terlepas dari pro dan kontra tersebut, kehadiran teknologi Smart Glass tampaknya patut ditunggu. Kehadiran teknologi ini tentunya akan menjadi warna dan inovasi tersendiri dalam perkembangan smartphone. Mari tunggu saja perkembangan selanjutnya terkait teknologi Smart Glass ini. [HMN]