Fenomena Kacamata Google Glass menjadi salah satu pusat perhatian tersendiri dari publik seluruh dunia. Selain menjadi wearable device pertama, kacamata pintar ini pun diklaim akan memberi sensasi yang berbeda dari semua hal, salah satunya adalah industri pornografi. Hah?!
Sejak awal mula kala Google membesut Kacamata Google Glass, gadget satu ini sudah mendapat perhatian dari para pelaku industri film biru. Mereka mengatakan bahwa dengan adanya Google Glass, maka sensasi lebih akan dirasakan dalam dunia hiburan dewasa tersebut. Walaupun Google sebagai pemilik terus menegaskan tak akan membiarkan gadget ciptaannya digunakan untuk hal-hal berbau negatif, namun rupanya oknum industri dewasa tak menghiraukan hal tersebut. Mereka bersikukuh bahwa Google Glass akan menjadi salah satu lompatan besar dalam industri dewasa. Wah wah.
Berikut ini adalah beberapa kisah mengenai Google Glass yang menjadi konflik tersendiri antara Google dan industri porno.
Kacamata Google Glass Bikin Kecanduan Porno?
Google menciptakan Kacamata Google Glass sebagai wearable device dengan bentuk kacamata yang canggih. Salah satu kecanggihan kacamata pintar ini adalah adanya memori internal yang dapat digunakan untuk menonton film. Inilah sumber masalah utamanya. Dengan Google Glass, penggunanya dapat menyaksikan film secara privat dan dimana saja. Termasuk film porno. Waduh. Dan inilah yang ditakutkan akan membuat jumlah pecandu film porno semakin banyak.
"Kacamata ini akan menjadi pemicu gaya produksi baru. Melihat dari televisi sudah biasa, namun dengan kacamata ini Anda seolah bisa berada dalam adegan," kata Alana Evans, seorang aktris mesum. "Kacamata ini bisa bebas digunakan tanpa bantuan tangan dan punya kapabilitas menampilkan resolusi tinggi," tambahnya. Pendapat yang sama pun disampaikan oleh Peter Ancworth, salah satu sosok di perusahaan film dewasa. Ia menilai bahwa Google Glass akan memberi peluang lebih besar dalam industri dewasa. "Google Glass membuka kesempatan baru untuk memproduksi film (porno) berbasis realitas," kata Anchwort. Di mana perangkat ini kemungkinan bisa digunakan untuk merekam adegan-adegan dalam film mesum.
Selain itu, Anchwort pun mengatakan bahwa menggunakan Kacamata Google Glass dapat untuk merekam adegan panas yang disaksikan di klub malam, misalnya. Tapi tentu saja hal ini masih akan berkaitan dengan privasi.
Rekam Video Porno
Dengan menggunakan Kacamata Google Glass, diakui oleh seorang produsen di industri hiburan dewasa, akan membuat merekam film porno secara personal semakin mudah. Dan ini diduga akan menjadi tren baru kedepannya. "Gaya yang dikenal dengan nama point of view ini menjadi tipe konten yang populer saat ini. Sebuah perangkat yang memungkinkan Anda men-shoot video kualitas tinggi secara hands free akan membuat rekaman video jenis itu jauh lebih mudah," kata Quentin Boyer dari Pink Visual, salah satu perusahaan film konten dewasa.
Pinki Visual pun mengaku sudah tak sabar untuk mencicipi Kacamata Google Glass, yang saat ini hanya dijual terbatas untuk kalangan developer saja dengan banderol USD 1.500. Mereka ingin mencoba Google Glass dalam industri dewasa. "Untuk benar-benar mengetahui potensi maksimalnya, kami perlu sepasang untuk digunakan. Namun kami sudah memimpikan cara bagaimana merekam video dengan kacamata ini," kata dia.
Aplikasi Porno di Google Glass
Pelakon di industri porno sepertinya tengah berusaha keras untuk memaksimalkan penggunaan Google Glass demi semakin menguntungkan industri tersebut. Salah satunya dengan menyediakan aplikasi porno pertama yang diklaim sudah ada di Kacamata Google Glass. Tapi tentu saja Google tak tinggal diam. Hanya selang beberapa jam saja sejak aplikasi tersebut beredar, Google pun bergerak cepat dengan memblokirnya. Langkah tanggap dipercaya aakn terus dilakukan Google demi membasmi konten pornografi dalam kacamata pintar tersebut.
Aplikasi pornografi pertama untuk Kacamata Google Glass tersebut dirilis oleh MiKandi, developer aplikasi dengan konten dewasa yang cukup sukses di webstore Android. Dengan aplikasi ini, pengguna Google Glass bisa melihat foto atau menonton video yang di-filmkan menggunakan Google Glass. MiKandi pun mengungkapkan bahwa pihaknya ingin membuat penikmat konten porno dari aplikasinya mendapat sensasi baru dengan adanya interaksi one on one antar sesama pengguna Google Glass. Wow.
Namun rupanya keinginan MiKandi akan sukar untuk terlaksana dengan adanya aturan baru dari Google mengenai konten vulgar. Google melarang tiap developer aplikasi menyertakan pornografi dalam aplikasinya untuk Kacamata Google Glass. "Kami tidak mengizinkan konten Glassware yang memuat ketelanjangan atau materi seksualitas lainnya," demikian bunyi poin aturan tersebut. Selain konten dewasa, konten yang menunjukan kekerasan, perjudihan, bahkan permusuhan pun akan diblokir dari Google Glass.
CEO MiKandi Jesse Adams sebelumnya sempat merasa jumawa. Pasalnya aplikasi porno untuk Kacamata Google Glass besutannya mendapat lebih dari 10 ribu landing page serta puluhan pengguna Google Glass mendaftar untuk menggunakan aplikasi tersebut. Pada dua minggu lalu, Jesse pun mengatakan bahwa pihaknya pasti akan terus mengikuti peraturan dari Google tiap membuat aplikasi. Namun dengan adanya aturan baru dari Google tersebut, tentunya pihak MiKandi harus mengikutinya pula.
Disindir Artis Porno
Setelah aplikasi dengan konten dewasanya ditendang dari Kacamata Google Glass, MiKandi tak mau patah arang. Ia pun membuat sebuah video parodi yang seakan menyindir keberadaan kacamata pintar tersebut. Video parodi yang seakan-akan menjadi behind the scene dari pembuatan film porno tersebut dibuat seolah menggunakan kacamata Google Glass. Parodi dengan judul First-Ever********** ini menunjukan ketika James Deen dan lawan mainnya menggunakan Google Glass kala bermesraan. Video parodi dengan kesan yang lucu ini memperlihatkan bagaimana ketika bercinta, mereka dapat melakukan aktivitas lain dengan Google Glass. Tidak diketahui apakah video ini akan benar-benar dirilis atau sekadar parodi. Yang jelas, Google tidak akan berdiam diri jika produknya jadi bercitra negatif. [HMD]