Selama beberapa lama, dunia sempat digegerkan dengan isu penyadapan teknologi informasi dan komunikasi yang dilakukan pada pemerintah di beberapa negara. Yang lebih mengejutkan lagi ialah rupanya penyadapan tak hanya dilakukan pada para petinggi pemerintahan saja, namun hampir pada semua pengguna smartphone. Jutaan smartphone di dunia dikabarkan mengalami penyadapan data komunikasi oleh badan keamanan Amerika Serikat NSA.
Data yang disadap antara lain mengenai percakapan telepon. Penyadapan tentunya sebuah tindakan yang tidak etis karena secara diam-diam telah mengambil informasi dari pengguna alat telekomunikasi baik itu yang bersifat umum maupun bersifat pribadi. Inilah yang menyebabkan para pengguna resah karena setiap informasi yang disampaikan melalui alat telekomunikasi dapat disadap.
Namun selain dilakukan oleh Amerika kepada beberapa pemimpin Dunia, penyadapan teknologi informasi dan komunikasi pun sempat menghebohkan Indonesia dengan berita bahwa percakapan telepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara pun disadap oleh Australia. Keadaan tersebut sempat membuat hubungan bilateral kedua negara memburuk. Tercatat 35 pemimpin dunia mengalami aksi penyadapan ini beserta jutaan pengguna smartphone lain. Walau berbagai protes dan kecaman dilayangkan pada Amerika, pemerintah negara Adidaya tersebut bersikukuh bahwa tindakan penyadapan yang dilakukan pihaknya murni hanya untuk tujuan keamanan. Namun, masih banyak yang tidak menerima atas keputusan Amerika tersebut.
Berita ini langsung di respon oleh pengguna smartphone yang mulai menggunakan beragam aplikasi tambahan dari pihak ketiga untuk melindungi smartphone dari disadap pihak lain. Hingga kini saja, ratusan aplikasi telah tersedia yang mengklaim dirinya mampu melindungi smartphone dari penyadapan. Selain menggunakan aplikasi anti sadap, kini pengguna smartphone mendapat pilihan lain untuk menjaga keamanan data-data pribadi dalam smartphone dari tindak penyadapan teknologi informasi dan komunikasi. Hal tersebut dengan menggunakan Blackphone, ponsel yang diklaim anti sadap.
Tujuan dirilisnya smartphone dengan kode nama Blackphone ini memang untuk melindungi privasi pengguna dan melindungi pengguna dari pihak lain, termasuk NSA tentunya, yang ingin menyadap data-data pribadi dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang dikembangkan. Blackphone sendiri merupakan proyek masa depan hasil kerja sama dari Vendor Amerika Serikat yang menyatakan akan berfokus pada enkripsi bernama Silent Circle dengan perusahaan gadget terkemuka dari Spanyol, GeeksPhone. GeeksPhone sebelumnya dikenal sebagai Vendor yang kerap kali meluncurkan smartphone dengan menggunakan sistem operasi OS Firefox dan ditujukan untuk para developer saja.
Proyek menciptakan smartphone anti sadap Blackphone ini mendapat dukungan positif dari nama-nama tokoh penting di bidang keamanan komputer. Salah satunya yang banyak memberi suport positif ialah Phil Zimmermann yang dikenal sebagai pencipta protokol enkripsi data PGP (Pretty Good Privacy). Blackphone, smartphone anti sadap akan menggunakan sistem operasi dari Google, platform Android. Sedangkan untuk keamanannya akan beroriesntasi pada PrivatOS.
Untuk semakin menambah tingkat keamanan Blackphone dari penyadapan maka akan dihadirkan pula operator dan vendor independen dari bidang teknologi informasi dan komunikasi. Hal tersebut bertujuan agar pengguna Blackphone terjamin keamanannya kala membuat dan menerima panggilan telepon dan Video Chat dengan aman serta bertukar SMS aman, termasuk mentransfer dan menyimpan data
Walau hingga kini belum diumumkan secara resmi mengenai spesifikasi, harga, hingga waktu rilis smartphone anti sadap ini, namun animo masyarakat sudah terhitung tinggi. Disebutkan oleh CEO Silent Circle, Mike Janke bahwa Blackphone nantinya akan hadir sebagai smartphone papan atas.
Walau tak terlalu menjadikan spesifikasi dan fitur sebagai keunggulan, namun Blackphone tetap akan menghadirkan kenyamanan dan kecanggihan berkomunikasi selain dari sisi keamanan privasi yang lebih dari smartphone lain. Menurut Janke, proyek ini merupakan proyek open source yang dibangun dengan OS Android sehingga ponsel yang dijalankan juga akan bersifat open source dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi terbaru.
Rencananya Blackphone akan diluncurkan di ajang Mobile World Congress (MWC) Barcelona bulan Februari mendatang. Dengan munculnya smartphone Anti-Sadap ini sangat berguna bagi masyarakat Dunia yang tak ingin informasinya terganggu oleh pihak lain, meskipun itu pemerintah sekali pun. Karena setiap masyarakat juga mempunyai hak untuk melindungi informasi pribadi miliknya, selama itu tidak merugikan orang lain dan tidak berbau kriminal.
Bagaimana? Tertarik memiliki smartphone anti sadap ini? [HMD]