1

Windows XP Ditutup, 95% Mesin ATM Belum Siap untuk Migrasi

5 Feb 2014 11:00 2725 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

Hanya tersiksa waktu kuranHanya tersiksa waktu kurang dari dua bulan sebelum Microsoft benar-benar ‘menyuntik mati’ Windows XP, banyak para pelaku bisnis berlomba-lomba untuk melakukan upgrade sistem untuk menghindari hilangnya data produktivitas penting dan untuk menghindari kerentanan keamanan.

Hanya tersiksa waktu kurang dari dua bulan sebelum Windows XP ditutup oleh Microsoft.Banyak para pelaku bisnis berlomba-lomba untuk melakukan upgrade sistem untuk menghindari hilangnya data produktivitas penting dan untuk menghindari kerentanan keamanan. Dan yang paling mengkhawatirkan dari Windows XP ditutup adalah belum siapnya ATM, pasalnya Windows XP selama ini menjadi kekuatan sebagian besar dunia pada mesin ATM, yang menempatkan mesin ATM dalam potensi bahaya besar dari serangan hacker yang akan mencuri data-data keuangan.

Ada 95% ATM di Dunia Menggunakan Windows XP

Terhitung saat ini di dunia masih banyak mesin ATM yang masih menggunakan sistem operasi lawas berumur kurang lebih 13 tahun ini. Untuk melakukan upgrade mesin ATM ini tidak bisa dilakukan secara bersama-sama, namun mesin-mesin yang lebih tua ini harus didatangi satu per satu. Di Amerika Serikat sendiri, diperkirakan hanya baru sekitar 15 persen mesin ATM yang telah bermigrasi ke Windows 7 sebelum Windows XP benar-benar berakhir pada tanggal 8 April atau tidak mendapatkan perbaikan keamanan dari perusahaan yang berbasis di Redmond ini, kecuali mereka setuju untuk mendukung dukungan life-extension. "Dunia ATM tidak benar-benar siap, dan itu tidak biasa," kata  Aravinda Korala, CEO dari penyedia perangkat lunak ATM KAL. . "ATM bergerak lebih lambat dari PC," timpalnya.

Saat ini, ada sekitar 3 juta mesin ATM di seluruh dunia menurut perusahaan konsultan Retail Banking Research, yang mana ini merupakan jumlah yang sangat banyak dibandingkan dengan basis global pengguna Windows.

Bloomberg Businessweek juga melaporkan bahwa sekitar 95 persen mesin ATM di seluruh dunia masih setia menggunakan sistem operasi Windows XP ini. Dan ketika sistem operasi ini dihentikan dukungannya, maka mesin ATM ini akan kehilangan update penting berupa patch sekuriti untuk melindungi sistem. Karena layaknya komputer, sistem operasi Windows XP yang tertanam di dalam mesin ATM ini juga rentan akan serangan cyber. Seperti pada tahun 2008, sebuah firma keamanan Network Box mendemonstrasikan bahwa seorang peretas bisa melacak nomor kartu nasabah serta angka transaksi berikut jumlah saldo dengan mencegat komunikasi melalui jaringan. Tentu ancaman ini akan menjadi ancaman yang serius meskipun mesin ATM yang bersangkutan akan tetap berfungsi dan bisa menjalankan transaksi. Tetapi, mesin ATM tersebut akan menjadi lebih rentan terhadap serangan cyber. Meski begitu, saldo nasabah tetap aman di bawah perlindungan bank.

Microsoft menjual life-extensions untuk Windows XP, meskipun tidak diketahui berapa biaya total yang akan terjadi jika semua mesin dilakukan upgrade secara bersamaan. Korala mengatakan pada 2015 perusahaan bisa membayar sebanyak 5 kali untuk life-extension yang sama dibandingkan dengan tahun ini. Tapi para pelaku bisnis perbankan masih meluangkan waktu mereka untuk memutuskan bagaimana untuk meng-upgrade mesin ATM mereka satu per satu.  Sekarang mereka telah dipaksa untuk melakukan migrasi terhadap perangkat lunak dari mesin mereka, akan ada perubahan lain dan untuk pertimbangan kompatibilitas antar bank juga. Jadi bukan hanya masalah menginstal versi baru dari Windows.

Yang Paling Mengkhawatirkan dari Ditutupnya Windows XP

Apa yang paling mengkhawatirkan adalah bahwa bank-bank di seluruh dunia memilih untuk melakukan penundaan upgrade mesin ATM mereka hingga beberapa waktu ke depan. ATM yang menjalankan Windows XP akan terus beroperasi batas waktu terakhir, tetapi dengan sedikittidak ada perbaikan, mereka berada pada risiko besar, Dean Stewart, eksekutif di Diebold, pembuat ATM, mengatakan dalam sesi wawancara di sebuah majalah bahwa  "Ini resiko yang sangat nyata," tambahnya. “Tidak ada operator ATM yang ingin namanya tercantum di koran (atas berita terbobolnya mesin ATM dari serangan cyber).”

Tetapi para pemain di industri ATM, meskipun saat ini sedang dalam keadaan berhati-hati, mereka tidak menekan tombol panik terlebih dahulu untuk saat ini. Dengan mencoba untuk menerapkan perubahan konstan pada mekanisme keamanan untuk kartu kredit dan debit, kartu yang berbasis chip baru, dan standar enkripsi yang lebih tinggi terus-menerus diuji cobakan pada mesin ATM dengan sistem operasi lawas berumur 13 tahun. Mekanisme ini terus dipaksakan dan untuk merespon perubahan teknologi yang sangat cepat. Walau demikian, upgrade mutlak diperlukan karena masalah sistem pendukung yang dihentikan ini akan benar-benar mengancam populasi mesin ATM. Tetapi untuk kali ini, batas waktu mungkin datang dengan terlalu cepat pada mereka. [PY]

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel