Gadis cabe-cabean kini menjadi fenomena tersendiri di masyarakat. Apalagi isitilah ini kemudian dipopulerkan oleh seorang penyanyi dangdut dengan lirik yang cukup menggelitik. Istilah ini sendiri mengacu pada gaya hidup gadis ABG sekitaran umur 13-17 tahun atau SMP-SMA yang bertindak tidak biasa. Mereka umumnya sering bergaul dengan geng motor, kebut-kebutan, make-up berlebihan, berpakaian ketat, bercelana jeans pendek, dan melakukan aktivitas negatif seperti merokok.
Fenomena gadis cabe-cabean sebenarnya sudah lama terjadi. Hanya saja dulu belum muncul istilah “cabe-cabean”. Istilah ini menjadi kuat seiring perkembangan zaman dan teknologi. Yah, teknologi cukup membantu membuat ‘image’ semakin populer. Pasalnya, gadis cabe-cabean saat ini tidak hanya identik dengan cara berpakaian dan sikap tetapi juga dari cara gadis-gadis belia itu menggunakan perangkat teknologi.
Seperti apakah para gadis cabean-cabean dalam gaya hidup penggunaan perangkat teknologinya? Berikut beberapa poin yang umum terjadi
Biasanya Menggunakan BlackBerry
Salah satu ciri gadis cabe-cabean adalah bahwa gadis ini menggunakan “gadget” BlackBerry mahal. Tidak semua memang, hanya saja kebanyakan para gadis ini lebih suka menggunakan BlackBerry. Mungkin karena di Indonesia, produk asal Kanada tersebut masih populer. Mereka menggunkan BlackBerry juga mengacu pada ciri gadis cabe-cabean yang selalu didentikan dengan istilah 3B (Behel, Bonding dan Blackberry). Tentu juga ada gadis cabe-cabean yang memakai perangkat iPhone atau Android. Biasanya yang menggunakan kedua perangkat ini adalah perangkat yang sudah mendukung aplikasi BBM atau BlackBerry Messenger. Mengapa? Karena tidak sedikit para gadis ini bercuap-cuap di aplikasi ini.
Berbagi Status Berlebihan
Selain menggunakan aplikasi BBM, para gadis “cabe-cabean” juga sering memanfaatkan perangkat teknologinya untuk update status. Secara berlebihan Baik di situs jejaring sosial Facebook, di BBM, Twitter, Tumblr, Path, atau aplikasi jejaring sosialnya. Bukan masalah memang, hanya saja para gadis ini terlampau berlebihan dalam update status. Mereka biasanya selalu mengirimkan status hampir selang beberapa menit saja. Bahkan mungkin di Twitter hampir tiap menit. Isi Update statusnya pun biasanya sangat tidak penting dan tidak berbobot. Selain itu, ada juga gadis “cabe-cabean” yang sering update status dengan menuliskan kata secara singkat atau campur angka dan huruf. Sikap seperti ini biasanya sering disebut sikap “alay”
Update Tiap Mendatangi Tempat Baru
Selain keseringan update status, gadis cabe-cabean terlampau sering chek-in tempat yang dikunjungi mereka di aplikasi jejaring sosial semacam Foursquare. Di aplikasi atau jejaring sosial lain pun, para gadis ini selalu update keberadaannya yang sebenarnya tidak terlalu penting bagi orang lain. Datang ke tempat yang baru dikunjungi langsung check-in. Beberapa jam kemudian pindah tempat lagi, gadis tipe ini pun check-in lagi.
Foto Selfie dengan Berbagai Gaya
Ramainya situs atau aplikasi jejaring sosila khusus berbagi foto membuat tren tersendiri para pengguna. Banyak orang berbagi fotodiri mereka atau sering disebut juga dengan istilah “selfie”. Gadis cabe-cabean pun melakukan hal serupa. Bedanya, para gadis ini sering berbagai foto selfie dengan bermacam gaya atau pose yang beragam. Ada yang menggunakan pose foto “wajah bebek”, foto gaya burung berkicau, atau, gaya wajah lainnya. Bahkan tidak sedikit gadis cabe-cabean memamerkan foto diri mereka dengan pakaian ketat yang kebanyakan pakaian tersebut tidak cocok dengan bentuk dan ukuran tubuhnya.
Banyaknya Aplikasi Foto di Perangkat Mobile
Karena seringnya gadis cabe-cabean update foto mereka di jejaring sosial, mereka merasa perlu foto yang dikirim tersebut haruslah bagus. Maka tak heran, jika para gadis ini memasang banyak aplikasi di gadget mereka. Aplikasi-aplikasi edit foto semacam Picmix MomentCam, 360 dan Instagram umumnya hadir di perangkat yang mereka gunakan. Tujuannya tentu agar foto yang akan dibagikan terlihat lebih baik dan bagus. Tidak jarang pula para gadis ini menggunakan program edit foto Adobe Photoshop di komputer untuk kemudian dikirimkan di situs jejaring sosial.
Itulah lima ciri yang melekat pada gadis “cabe-cabean” dalam berperliaku menggunkan perangkat teknologi. Tidak ada yang salah sebenarnya dengan sikap mereka dalam menggunakan perangkat teknologi. Hanya saja tidak sedikit orang yang antipati terhadap sikap yang demikian. Lagipula segala sesuatu yang berlebihan tidaklah sehat. [HMN]