1

Google Kembangkan Lensa Kontak Pendeteksi Penyakit Diabetes Melitus

21 Mar 2014 12:30 2521 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

Google rupanya benar-benar akan menjadi “raja” teknologi masa depan. Kemampuan serta kejelian departemen kreatif Google dalam menggabungkan antara sains dan teknologi seringkali melahirkan penemuan-penemuan berguna yang menakjubkan. Telah banyak inovasi-inovasi teknologi oleh perusahaan raksasa ini.

Google rupanya benar-benar akan menjadi “raja” teknologi masa depan. Kemampuan serta kejelian departemen kreatif Google dalam menggabungkan antara sains dan teknologi seringkali melahirkan penemuan-penemuan berguna yang menakjubkan. Telah banyak inovasi-inovasi teknologi oleh perusahaan raksasa ini. Dan tidak bisa dipungkuri lagi bahwa teknologi harus semakin berkembang, dan ilmu sain pun terus berkembang penerapannya, dan rupanya Google telah mengambil kesempatan ini untuk mengembangkan teknologi-teknologi terbaru yang tepat guna. Google pun tak tanggung-tanggung karena saat sedang menciptakan sebuah teknologi di bidang kesehatan terutama bidang penyakit diabetes melitus.

Kali ini pun, hasil penelitian Google akan sangat berguna bagi para penderita diabetes. Bila selama ini para pasien harus selama kurun waktu tertentu secara berkala menemui dokter untuk mengecek kadar gula darah, dengan inovasi teknologi dari Google ini, hal tersebut nantinya tak perlu dilakukan. Pasalnya, Google merilis penelitian yang menyebut bahwa kadar gula darah penderita penyakit diabetes melitus dapat diketahui dari air mata. Bermula dari hasil penelitian itulah, peneliti di bawah Google langsung bekerja untuk menciptakan teknologi untuk mengetahui hasil gula darah yang berasal dari air mata. Dan akhirnya, Google pun menciptakan prototipe atau konsep lensa kontak yang dapat mengetahu kadar gula.

Membaca Kadar Gula Selama Beberapa Detik

Disebutkan oleh Google bahwa nantinya lensa kontak tersebut mampu membaca kadar gula hanya dalam waktu beberapa detik saja. Perusahaan ini pun menyampaikan bahwa kadar gula darah yang dapat diketahui dari air mata, dibaca oleh lensa kontak prototipe tersebut, dan datanya dapat diketahui oleh pasien secara live time. Sehingga pasien dapat terus memantau kadar gula darahnya dan cepat bertindak bila ada perubahan ekstrim.

Google sepertinya benar-benar serius dalam pengemabangan proyek kontak lensa pembaca kadar gula ini, dan mengusahakan agar proyek tersebut dapat dikembangkan lebih besar sehingga dapat dinikmati oleh publik. Karena itulah baru-baru ini Google disebut-sebut telah menemui badan pengawasan makanan dan obat-obatan Amerika Serikat 'US Food and Drug Administration (FDA)' demi kelancaran proyek tersebut. Memang baru kali ini perusahaan besar Google mengembangkan suatu alat di bidang kesehatan terutama bidang penyakit diabetes melitus, tetapi Google terlihat serius mengembangkan ini agar nantinya dapat diproduksi secara massal dan dapat digunakan oleh masyarakat.

Dikuti dari laman  The Next Web, lensa kontak ini dapat membaca kadar gula dari air mata berkat adanya chip nirkabel serta sensor glukosa. Untuk sensor glukosa miniatur tersebut diklaim oleh Google memiliki ukuran yang sangat kecil, serta lebih tipis dari rambut manusia. Agar dapat memberi respon secara live time berkaitan dengan kadar gula darah yang dibaca, diungkap oleh Google bahwa nantinya akan ada indikator dalam lensa kontak. Pihak Google secara serius mempertimbangkan akan adanya lampu LED mini di lesa kontak yang akan menjadi indikator bila kadar gula lebih tinggi atau malah diatas normal. Walau, untuk prototipe yang dipamerkan Google saat ini masih belum menggunakan lampu LED sebagai indikator kadar gula darah untuk mendeteksi penyakit diabetes melitus.

Brian Otis dan Babak Parviz adalah dua orang peneliti yang berada di balik proyek lensa kontak Google ini. Mereka berdua pun menjadi pemimpin proyek lensa kontak pintar tersebut. Brian mengakui bahwa adanya lensa kontak pendeteksi gula darah ini diharap dapat mengurangi beban para penderita diabetes atau yang memiliki resiko diabetes. Alat ini sebagai media pemberitahu kepada orang jika memiliki penyakit diabetes. Ia pun bertujuan agar lensa kontak tersebut dapat segera dinikmati publik hingga mampu menurunkan angka kematian karena penyakit diabetes.

​

Kesimpulan

Sebenarnya, ide dari lensa kontak pendeteksi gula darah ini bukan hanya dikembangkan oleh Google saja. Pada 2011 lalu, tim peneliti dari University of Washington dan Microsoft Research Connections pun pernah melakukan pengembangan dengan sistem yang sama, yakni lensa kontak sebagai pembaca kadar gula dalam darah untuk mengurangi penyakit diabetes melitus. Dengan ide yang sama, Google selangkah lebih maju karena lensa kontak dari Microsoft tersebut dalam proses pembacaan datanya masih memerluan bantuan gadget lain. Melalui pengembangan teknologi di bidang kesehatan ini diharapkan kedepan teknologi akan lebih banyak membantu orang-orang yang mengidap suatu penyakit. [HMD]

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel