
Media penyimpanan Harddisk yang diciptakan oleh Reynold Johnson pada tahun 1956. Media penyimpanan ini sering disebut pula harddisk drive atau HDD. Kadang pula disebut HD yang berarti hard drive. Harddisk dalam bahasa Indonesia berarti cakram keras. Disebut cakram keras karena didalamnya perangkat keras ini terdapat sebuah piringan yang ukurannya sangat kecil untuk zaman sekaran lebarnya adalah 6 cm dengan kapasitas 750 GB.
Ukuran HDD yang paling umum adalah HDD ukuran 3,5 inci yang memiliki kapasitas beragam termasuk kapasitas yang mencapai 3 TB. Karena sifatnya sebagai media penyimpanan, perangkat ini termasuk perangkat utama karena berfungsi menyimpan data-data. Tidak heran kehadiran perangkat ini sudah menjadi barang wajib yang dimiliki oleh para pengguna yang membutuhkan kapasitas penyimpanan data yang besar.
Terlepas dari itu semua, media penyimpanan Harddisk ini menjadi fenomenal. Banyak fakta menarik tentang media penyimpanan ini baik dari awal pembuatan, kepadatan data dan sebagainya. Sayangnya ada beberapa fakta yang salah kaprah namun justru tersebar tentang media penyimpanan ini. Apa saja fakta-fakta yang ngawur tentang HDD ini? Berikut penjelasannya.
Shift+Delete Menghapus Data Secara Permanen
Banyak yang tahu bahwa untuk menghapus sebuah data, tinggal memilih tombol DEL pada keyboard atau pilihan DELETE pada klik kanan. Penghapusan tersebut adalah penghapusan data untuk dimasukan ke dalam Recycle Bin. Jika data sudah masuk Recycle Bin, data tersebut tmasih bisa dikembalikan. Untuk menghapus data agar tidak ada di Recycle Bin, cara yang dilakukan adalah dengan menghapus secara permanen dengan menekan Shift+Delete secara bersamaan pada data yang dipilih.
Namun, perintah Shift+Delete ternyata tidak membuat data benar-benar hilang secara permanen. Ketika data dihapus menggunakan Shift+Delete, maka data tersebut akan tersimpan di Media penyimpanan Harddisk yang terletak di sebuah tempat bernama block. Data tersebut ternyata dapat dikembalikan dengan menggunakan program tertentu. Hal ini menunjukan bahwa perintah Shift+Delete akan menghapus data secara permanen adalah salah kaprah.
Instal Ulang Merusak Harddisk
Sebuah sistem operasi dapat berjalan karena tersimpan di media penyimpanan harddisk. Ada kalanya sistem operasi ini mengalami gangguna sehingga menyebabkan perangkat PC atau laptop tidak berjalan seperti biasa. Tidak heran proses instal ulang terkadang memang perlu dilakukan untuk mengembalikan kinerja secara normal. Proses instal ulang ini merupakan langkah yang tepat apalagi jika sistem operasi terjangkit virus. Sayangnya ada anggapan bahwa proses instal ulang yang terlalu sering dilakukan akan membuat HDD cepat rusak. Nyatanya hal tersebut tidaklah benar.
Langkah instal ulang merupakan langkah untuk memeperbaharuis sistem operasi atau bertujuan untuk menyegarkan kembali sistem. Proses ini sama sekali tidak menggangu kinerja media penyimpanan harddisk meskipun dilakukan beberapa kali. Tidak ada dampak langsung yang bisa membuat HDD cepat langsung jika terus melakukan isntalasi. Jelas saja fakta tersebut adalah ngawur belaka.
Magnet Menyebabkan Data di HDD Terhapus
Ada anggapan bahwa media penyimpanan Harddisk jika didekatkan dengan magnet akan membuat data didalamnya terhapus atau hilang. Hal ini tidak hanya berlaku pada perangkat penyimpanan HDD saja tetapi juga berlaku pada media penyimpanan lain seperti flash drive (flashdisk), HDD portable, SD card atau bahkan floppy disk. Nyantanya hal tersebut tidaklah benar.
Berdasarkan sebuah pengujian sebuah magnet tidak membuat data di dalam media penyimpanan Harddisk menjadi hilang. Namun magnet ternyata ustru akan memberikan efek data menjadi rusak atau corrupt tetapi tidak sampai hilang. Tentu hal ini juga terjadi jika harddisk didekatkan dengan magnet yang memiliki daya tarik yang sangat kuat.
Defrag HDD PC untuk Performa Lebih Optimal
Defrag merupakan salah satu langkah untuk merapikan data di media penyimpanan HDD yang sering tercerai-berai. Hal ini karena banyak pengguna yang banyak melakukan penghapusan dan penulisan di blok-blok harddisk. Karena itu perapihan data atau defrag ini seringkali dianggap sebagai langkah untuk meningkatkan kinerja harddisk agar lebih optimal.
Namun ternyata defrag hanya membantu sedikit sekali peningkatan kinerja HDD. Apalagi jika data di dalam hard drive terisi hampir penuh. Langkah defrag akan sama sekali tidak membantu. Akan lain ceritanya jika di dalam harddisk terdapat 20 persen ruang penyimpanan yang kosong. Langkah defrag adalah langkah baik meskipun peningkatannya hanya sedikit.
Demikianlah pemaparan tentang empat fakta ngawur media penyimpanan harddisk yang banyak tersebar di kalangan pengguna komputer. Mudah-mudahn informasi ini bisa membantu meluruskan hal itu semua. [ARS]