Untuk kali pertama, sistem operasi Android telah menguasai pasar smartphone dunia melebihi 80% saat ini. International Data Corporation (IDC) telah melaporkan jumlah paling rinci untuk pengiriman smartphone Android di seluruh dunia yang bertajuk “Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker” pada hari Selasa minggu yang lalu. Total sebanyak 261.100.000 smartphone telah diedarkan selama kuartal ini, 81 persen dari jumlah itu menjalankan sistem operasi Google. Sebuah studi oleh Strategy Analytics bulan lalu juga mengungkapkan hasil jumlah yang hampir sama yang menunjukkan sistem operasi Android telah menguasai 81,3 persen dari pasar smartphone global.
Ada beberapa smartphone yang menjalankan sistem operasi Android pada perangkat mereka. Dan salah satu vendor yang paling lahap menguasai pasar tersebut tidak lain adalah Samsung. Samsung Galaxy S4 menguasai 39 persen pengiriman perangkat Android di seluruh dunia pada kuartal ketiga ini. Sisa vendor lainnya hanya menguasi pasar Android dalam satu digit atau bahkan kurang.
Tidak hanya Google saja yang saat ini harus bersenang diri atas pencapaian prestasinya di kuartal ketiga ini, tapi Microsoft juga ikut mencicipi manisnya kesuksesan Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker ini. Pada kuartal ketiga ini pengiriman Windows Phone melonjak naik 156 persen dari tahun lalu. Namun pangsa Windows Phone di seluruh dunia masih kecil, yakni sebesar lima persen – angka-angka ini menunjukkan bahwa para penduduk dunia membeli perangkat smartphone dengan sangat pesat. Kantor Worldpanel ComTech melaporkan angka yang sama pada bulan September yang menunjukkan bahwa Windows Phone semakin dilirik di pasar dunia dan telah mendaptakan tempat di sisi para penggunanya.
Untuk sistem operasi Windows Phone, Nokia nampaknya menjadi pembuat smartphone pilihan dan khusus. Dari semua Windwows Phone yang dikapalkan di seluruh dunia pada kuartal ketiga ini, 93,2 persennya merupakan hasil racikan dari Nokia.
“Android dan Windows Phone terus membuat langkah signifikan pada kuartal ketiga ini. Meski pangsa pasar mereka berbeda, keduanya memiliki faktor penting di balik kesuksesannya: harga,” kata Manjer Tim Riset IDC Ramon Llamas. “Kedua platform memiliki perangkat terpilih yang tersedia dalam harga yang cukup rendah untuk dibeli oleh pasar umum, dan inilah yang mendorong kemajuan keseluruhan pasar.”
Pengiriman smartphone secara keseluruhan naik 39,9 persen pada kuartal ketiga ini. Menurut IDC, harga jual rata-rata smartphone telah menurun akhir-akhir ini karena permintaan untuk ponsel murah yang tinggi. Saat ini rata-rata smartphone mematok harga $317 yang turun 12.5 persen lebih rendah dari tahun lalu.
Satu pengecualian untuk kategori phablet, yang mana harga phablet saat ini berada pada harga $ 443 yang masih 2,8 persen lebih rendah dari harga rata-rata phablet tahun lalu.
Hampir semua perangkat Android sukses untuk menambahkan satu inci atau lebih untuk perangkat mereka yang memiliki ukuran 5 hingga 7 inci pada sebelumnya. Dan pengumuman akan perangkat Nokia terbaru Lumia 1320 dan 1520 menempatkan mereka dalam kategori yang sama pula. Pada kuartal ketiga, pengiriman phablet menyumbang angka 21 persen dari pasar smartphone yang naik 3 persen dari tahun lalu. Hal ini dipercayai oleh IDC bahwa kemunculan phablet ini telah membuat dinding pembatas untuk Apple yang tidak mampu membuat phablet pada kuartal ketiga ini. Jika perangkat Android dan Windows Phone tidak mengirimkan phablet secara besar-besaran pada kuartal ketiga ini, maka Apple akan meraih sukses di kuartal ketiga ini.
Meskipun pertumbuhan iOS dari Apple tumbuh sangat baik di negara asalnya, Amerika Serikat, namun iOS tidak begitu populer di pasar dunia. Pada kuartal ketiga ini, Apple hanya melahap 12,9 persen pangsa pasar dunia yang mana angka ini telah menurun 1,5 persen dari tahun lalu. Namun pengiriman perangkat Apple naik dari 26,9 juta ke 33,8 juta dari kuartal ketiga tahun lalu. Menurut IDC, penurunan pangsa Apple ini bisa jadi disebabkan oleh permintaan yang melemah dalam minggu-minggu sebelum Apple iPhone 5S, iPhone 5C, dan iOS 7 diluncurkan pada bulan September lalu.
Sementara itu, BlackBerry mengisi posisi paling terakhir sebagai pesakitan yang mana saat ini kondisi perusahaannya sedang tidak tentu dan para penggunanya berbondong-bondong meninggalkannya, termasuk Pentagon di Amerika Serikat sendiri sudah menunjukkan gerak tubuh yang akan meninggalkan sistem operasi ini. [PY]