1

Mengenal Kode Warna RGB dan CMYK dalam Desain Grafis

11 Oct 2013 12:00 10871 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

Sering kali saat menggunakan program Photoshop, kita dihadapkan pada kata RGB dan CMYK disetiap opsi pengaturan warna maupun informasi dalam navigator. Jadi penting bagi Anda untuk mengetahui serta mengenal warna RGB dan CMYK karena inilah konsep dasar dalam desain grafis modern.

Sering kali saat menggunakan program Photoshop, kita dihadapkan pada kata RGB dan CMYK di setiap opsi pengaturan warna maupun informasi dalam navigator. Jadi penting bagi Anda untuk mengetahui serta mengenal kode warna RGB dan CMYK karena inilah konsep dasar dalam desain grafis modern.

Untuk mengenal sistem serta konsep kode warna RGB dan CMYK pastinya kita harus mengetahui masing-masing terlebih dahulu agar bisa membedakannya. Memang cukup unik karena dalam berbagai software editing foto kita tidak pernah melihat opsi pengaturan warna dengan nama yang tepat. Sebagai contoh, Anda tidak akan menemukan pemilihan warna abu-abu, jingga, oranye, cokelat, nila, dan berbagai warna lain.

Namun yang sering ditemui hanya sedikit pengaturan jenis warna dan beberapa diantaranya mungkin baru Anda kenal. Mari simak ulasan tentang mengenal warna RGB dan CMYK dalam dunia desain grafis, selengkapnya di bawah ini:

  • RGB

Kata RGB muncul ketika Anda melihat informasi navigator warna dalam Photoshop. Atau bisa Anda temui di berbagai fitur seperti Level, Color Balance, Curves dan lain-lain. Ini bukanlah kata baku melainkan sebuah singkatan dari Red (Merah), Green (Hijau) dan Blue (Biru). RGB bukanlah hal baru, karena konsep pewarnaan utama RGB dulunya sering dipakai untuk menampilkan citra atau gambar dalam berbagai macam perangkat elektronik, seperti televisi maupun komputer. bahkan saat ini RGB juga sudah digunakan dalam dunia fotografi biasa. Mengapa dalam desain grafis warga RGB menjadi yang utama? Tentu saja karena ketiga warna ini bisa dikombinasikan dengan berbagai macam cara agar mampu menghasilkan warna yang variatif.  Atau pencampuran tersebut sama saja seperti RGB yang merupakan model warna aditif, dapat membuat spektrum warna akhir.

Bisa diartikan bahwa RGB menjadi warna dasar yang difungsikan guna berbagi intensitas cahaya pada citra dalam layar elektronik untuk mencerahkan warna latar belakang yang gelap (hitam). Warna RGB memiliki ciri khas tersendiri, yakni lebih terang dan jelas. Selain itu biasanya RGB dapat menghasilkan kapasitas file yang lebih kecil dibandingkan konsep warna lain. Itulah mengapa RGB sangat cocok untuk presentasi visual pada tampilan monitor seperti desain sebuah halaman website. Sayangnya RGB tidak digunakan pada mesin percetakan gambar.

  • CMYK

RGB berbeda dengan CMYK, namun bukan berarti CMYK merupakan lawan dari RGB, sama sekali bukan. CMYK merupakan singkatan dari Cyan (Sian), Magenta, Yellow (Kuning) dan Key (gelap atau hitam). Perbedaannya, jika RGB sering digunakan pada perangkat monitor elektronik seperti komputer, televisi, dan kamera, sistem pewarnaan CMYK justru digunakan pada mesin percetakan gambar. CMYK banyak digunakan pada perangkat printer karena keekonomisannya dan karena tinta dengan proses warna cyan, process magenta, process yellow, process black bila dikombinasikan dengan komposisi tertentu dan akurat bisa menghasilkan warna tepat seperti yang dikehendaki.

Ada karakteristik tersendiri dari CMYK, yakni ukuran yang lebih besar jika dibandingkan dengan konsep warna RGB. Jadi, untuk menghasilkan warna yang standar itu CMYK setidaknya membutuhkan resolusi besar mencapai 300 dpi, dan berbeda dengan konsep RGB yang hanya butuh 72 dpi. Selain itu ada perbedaan lain antara RGB dan CMYK, yakni warna putih pada RGB yang menjadi warna tambahan dari kombinasi warna-warna utama, sehingga warna hitam seperti menjadi warna dasarnya atau seperti sedang tidak ada cahaya. Sebaliknya dengan CMYK, warna putih justru menjadi warna natural (warna dasar) dari latar belakang yang dalam hal ini tentunya adalah kertas kosong untuk percetakan.  Jadi, warna hitam dalam CMYK menjadi warna kombinasi dari warna-warna yang utama. Namun guna lebih menghemat biaya pembelian tinta untuk printer serta untuk menghasilkan warna hitam yang lebih gelap, dibuatlah sebuah warna hitam khusus yang menggantikan warna kombinasi dari cyan, magenta dan kuning.

  • Penggunaan pada Photoshop

Banyak yang sering mengeluhkan bahwa warna dalam sebuah gambar yang di edit pada Photoshop akhirnya berbeda dengan hasil cetakan. Bukan komputer atau printer Anda yang rusak melainkan bisa jadi karena penggunaan RGB dan CMYK yang tidak sesuai. Karena kebanyakan orang menggunakan sistem pewarnaan RGB pada Photoshop, biasanya akan berbeda jika sudah dicetak meskipun hanya sedikit. Salah satu solusinya Anda bisa menggunakan sistem pewarnaan CMYK sebagai ganti RGB, caranya adalah dengan pilih menu Image – Mode dan klik (centang) CMKY color. Pengaturan semacam ini ada pada berbagai software editing populer seperti Adobe Illustrator, CorelDraw, Microsoft Publisher maupun Adobe Indesign. Namun jika RGB dan CMYK masih belum memuaskan, kini ada alternatif sistem warna yakni Lab Color yang ada juga pada pengaturan software editing gambar.

  • Kesimpulan

Pastikan Anda sudah paham bahwa sistem warna RGB lebih cocok untuk editing gambar sebatas untuk tampilan layar monitor, seperti desain web maupun desain grafis. Sedangkan CMYK lebih diutamakan bila Anda sedang mengedit gambar untuk di cetak digital. Alangkah baiknya jika memang Anda membedakan sistem warna untuk cetak atau display. [ALX]

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel