Dalam beberapa tahun ini ketika dunia fotografi digital sudah populer, kebanyakan orang pastinya sudah tidak asing dengan kata JPEG. Kata ini sering muncul dalam sebuah data properti sebuah foto. Namun apakah Anda sudah benar-benar mengerti apa itu format foto JPEG? Mengapa format ini menjadi begitu populer untuk penggunaan fotografi digital modern?
Sebelum lebih jauh mengenal format foto JPEG baik dari kelebihan dan kekurangannya, pastikan Anda mengetahui lebih pasti tentang format ini. JPEG bukanlah kata baku, ini merupakan sebuah kata singkatan dari Joint Photographic Expert Group. JPEG sering juga disebut JPG maupun JPE, jadi jangan mengira bahwa JPG dan JPEG adalah format yang berbeda. Pengertiannya, JPEG merupakan sebuah skema kompresi file bitmap dengan tingkat kompresi yang dapat disesuaikan serta memungkinkan pemilihan antara ukuran penyimpanan dan kualitas gambar.
Skema kompresi semacam ini perlu dilakukan mengingat awalnya, file yang tersimpan dari hasil foto digital memiliki ukuran kapasitas yang besar (RAW) sehingga dianggap kurang praktis terlebih jika media penyimpanan sangat terbatas. Dengan adanya penggunaan format JPEG ini, hasil foto yang semula berukuran besar bisa dikompresi ditekan ukurannya sehingga menjadi kecil. JPEG biasanya mampu mencapai kompresi 10:1 dengan sedikit penurunan dalam kualitas gambar. Sampai saat ini JPEG merupakan jenis file yang paling sering diproduksi dalam fotografi digital maupun screenshot komputer atau bahkan sudah menjadi standar umum penggunaan format foto.
Sejarah
JPEG atau Joint Photographic Expert Group sebenarnya bukanlah format baru. Skema kompresi ini sudah dikembangkan sejak tahun 1980’an oleh developer bernama Joint Photographic Expert Group. Jadi nama developernya dipakai untuk produknya sendiri. Meski demikian implementasi format JPEG baru dimulai pada sekitar tahun 1996 dan saat itulah penggunaannya semakin berkembang dengan berbagai inovasi format baru.
Dengan adanya perkembangan teknologi digital yang semakin pesat akhirnya banyak yang memanfaatkan format JPEG lebih luas. Pada akhirnya format file grafisan ini sudah bisa diterima oleh Telecommunication Standardization Sector (ITU-T) dan Organisasi Internasional untuk Standardisasi atau ISO sebagai format standar dalam dunia grafis dan fotografi.
Kualitas dan Penggunaan
Meskipun skema kompresi gambar dengan format JPEG dianggap sangat memberi kemudahan serta efisien ditambah selalu menyimpan gambar dalam kategori warna true color (24 bit), namun sayangnya format ini ternyata bersifat lossy compression scheme yang artinya bahwa kualitas gambar harus dikorbankan menjadi buruk bila tingkat kompresi yang dipilih semakin tinggi.
Keburukan ini sama saja seperti seseorang yang kehilangan beberapa data pada saat melakukan kompresi sebuah file. Terjadi penurunan kualitas gambar semacam ini berlangsung pada saat seseorang membuka, mengubah, maupun menyimpan gambar JPEG terkompres tersebut. Setidaknya JPEG ini mendukung hingga ukuran gambar maksimal mencapai 65535 × 65535. Selain itu format ini dapat digunakan untuk gambar atau foto dengan kombinasi warna banyak serta kompleks karena mampu mendukung hingga 16.7 juta warna. Inilah yang membuat JPEG tetap konsisten dengan warna dan tampilannya meskipun terjadi penurunan kualitas gambar. JPEG sangat cocok untuk digunakan dalam dunia fotografi meskipun fitur browser membutuhkan waktu lama untuk memuat file JPEG yang banyak.
Apakah hanya JPEG yang menjadi format gambar digital yang paling populer? Tentu saja tidak karena selain JPEG ada GIF yang menjadi skema kompresi gambar paling banyak di muat pada halaman-halaman website. Untuk penggunaan JPEG bagi halaman web, format ini bisa disimpan dalam berbagai varian progresif yang sangat memungkinkan untuk melakukan proses dekompresi secara bertahap dari suatu tampilan kasar hingga sampai ke detail tampilan yang paling tinggi.
Seperti yang diketahui Anda bisa dengan mudah memasukan foto-foto berformat JPEG ke dalam perangkat lunak populer seperti Microsoft Office, serta program komputer berbasis Windows maupun Macintosh. Bahkan untuk jenis file video digital juga bisa disimpan dalam format JPEG dengan menggunakan standar M-JPEG (motion JPEG). Format M-JPEG ini didukung oleh banyak sekali perangkat keras CODEC.
Kelemahan JPEG
Pada proses olah digital kebanyakan orang mungkin akan lebih leluasa menggunakan foto format RAW dibandingkan JPEG. Hal ini karena format RAW membuat penggunanya bisa mengubah-ubah parameter pemotretan dengan bantuan software editing. Hal ini karena JPEG merupakan file yang sudah matang, berbeda dengan RAW yang masih fleksibel. Selain itu JPEG juga tidak mendukung transparasi, berbeda dengan PNG yang masih mendukung transparasi untuk kebutuhan proses olah digital lainnya.
Mengenai perbandingan antara RAW vs JPEG Anda bisa artikel Paseban dengan link di bawah ini: [ALX]