1

Mengenal Tipografi, Sejarahnya, Beserta Klasifikasi Jenis-jenis Font

20 Sep 2013 12:45 45025 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

Tipografi muncul karena adanya penggunaan pictograph oleh orang -orang  Viking dan juga Suku Sioux (Indian). Pada perkembangannya, sekitar 1300 SM, di Mesir muncul jenis huruf Hieratia atau Hieroglyphe.

Apakah Anda termasuk orang yang memperhatikan bentuk dari sebuah tulisan pada program pengetikan semacam Microsoft Office? Jika ya, Anda pasti mengenal nama-nama ini : Times New Roman, Arial, Monotype Corsiva, Calibri, Dotum, Forte, dsb.  Nama-nama tersebut sering disebut sebagai font. Font dalam bahasa Indonesia berarti rupa huruf. Font ini memiliki banyak jenisnya. Apa saja jenis-jenis font tersebut? Beberapa diantaranya sudah disebutkan di awal. Dalam ilmu desain, font ini erat kaitannnya dengan ilmu tipografi.

Apa itu tipografi? Berdasarkan buku Manuale Typographicum, tipografi adalah seni. Seni dalam memilah, menentukan, dan mengatur huruf pada sebuah media. Huruf-huruf tersebut umumnya tersebar pada ruang-ruang untuk meciptakan nilai estetetika yang akan berkesan pada yang membacanya.  Karena font merupakan sebuah seni yang notabene erat kaitannya dengan kreativitas, maka tidak heran ada begitu banyak jenis-jenis font.  Font dalam dunia perkomputeran akan terkait pada program pengetikan (MS Office, Libre King Office, dsb) dan juga program desain (Corel Draw, InkScape, Photoshop, GIMP, dsb) 

Sejarah Tipografi

Untuk mengetahui seluk-beluk tentang jenis-jenis font, maka harus dilihat dulu perkembangan tipografi atau sejarahnya. Tipografi muncul karena adanya penggunaan pictograph oleh orang -orang  Viking dan juga Suku Sioux (Indian). Pada perkembangannya, sekitar 1300 SM, di Mesir muncul jenis huruf Hieratia atau Hieroglyphe.  Hieroglyphe inilah yang kemudian menjadi fondasi dari bentuk Demotia, sebuah bentuk tulisan yang dihasilkan dari pena khusus. Bentuk tulisan ini tersebar sampai di Kreta (pulau besar di Yunani). Setelah itu barulah menyebar ke seluruh Eropa.

Pada abad ke-8 SM, saat kekuasaan Roma mulai ada, tipografi mulai berkembang. Ada dua alasan mengapa tipografi di ranah para gladiator ini baru berkembang. Pertama tidak ada sistem tulisan resmi bangsa Romawi. Kedua, hadirnya tulisan Etruska dari penduduk asli italia. Dua alasan inilah yang kemudian membuat Roma mengembangkan tulisannya.  Sistem tulisan yang kemudian dikenal sebagai huruf-huruf Romawi ini ternyata berdasar dari tulisan Etruska. Inilah yang pada akhirnya membuat bentuk tulisan berbeda dari satu bangsa ke bangsa lain. Tiap bangsa punya bentuk rupa hurufnya sendiri. Itulah mengapa kini kita mengenal ada banyak jenis-jenis font. Ternyata hal tersebut disebabkan karena beragamnya tipografi di dunia ini.

Klasifikasi Jenis-jenis Font

Jenis-jenis font yang kemudian kita kenal dari program perkomputeran jumlahnya banyak. Jenis-jenis font tersebut merupakan evolusi dari bentuk tulisan yang diciptakan tangan. Para ahli menyebut hal ini sebagai proses komputerisasi. Berkat perkembangan teknologi komputer ini tipografi menjadi lebih mudah dalam proses menciptanya. Tidak heran kalau ada begitu banyak font yang ada di tiap program.

Meskipun ada banyak jenis-jenis font,  tetap masih font-font tersebut masih bisa diklasifikasi atau dikategorikan. Pengklasifikasian ini pernah diutarakan oleh James Craig, satu diantara tiga penulis buku Designing with Type: The Essential Guide to Typography. Beliau mengklasifikasikan font kepada lima jenis, yaitu :

  • Roman

Untuk mengetahui suatu jenis font termasuk ketegori Roman atau tidak, maka lihatllah bagian ujungnya. Jika pada bagian ujung sebuah huruf terdapat sirip atau kaki dengan bentuk lancip, sudah hampir dipastikan bahwa huruf tersebut termasuk jenis Roman. Bentuk huruf Roman selain identik dengan siripnya, juga sangat identik denngan kekontrasan tebal dan tipisnnya garis-garis huruf. Contoh jenis huruf Roman adalah Times New Roman yang memiliki kesan anggun, klasik dan feminim.

  • Egyptian

Jenis huruf yang satu ini mempunyai ciri kaki atau sirif yang berbentuk persegi. Bentuk persegi tersebut mirip dengan sebuah papan yang memliki kesamaan tebal. Font jenis ini memiliki kesan kuat, kekar, tangguh, dan tidak labil. Jenis-jenis font yang masuk kategori ini adalah Courier, Campagne, dan Courier New.

  • Sans Serif

Jenis-jenis font seperti Arial, Bell Centennial, Calibri, Trebuchet MS, Tahoma, Verdana, Helvetica, Univers, Highway, MS Sans Serif, dan Gothic  termasuk ke dalam kategori Sans Serif. San Serif sendiri berarti tanpa sirif.  Setiap huruf yang tidak memiliki sirip pada dasarnya disebut Sans Serif. Jadi ada begitu banyak jenis font yang masuk kategori font yang mempunyai ciri tebal huruf yang sama. Jenis huruf ini seringkali dikaitkan dengan kesan kontemporer dan bentuk rupa yang efisien.

  • Script

Jenis font ini mudah dikenali. Jika ada sebuah font dengan bentuk hasil goresan tangan sudah pasti itu adalah font Script. Ciri font ini umumnya berbentuk miring ke sebelah kanan. Bentuk ini bertujuan untuk memberikan kesan akrab seperti sebuah surat yang saling membalas.  Yang termasuk font ini adalah Kuenstler Script, Caflisch Script, dan yang terkenal Lucida Handwriting.

  • Miscellaneous

Miscellaneous merupakan jenis font hasil pengembangan dari yang sudah ada. Ciri khas font ini adalah hiasan berupa ornamen atau hiasan yang berupa dekorasi. Font ini memiliki kesan dekoratif dan artistik.  Contoh yang termasuk jenis font ini adalah Braggadocio, Westminster, Kahana, dan masih banyak lagi.

Itulah penjelasan tentang tipografi, sejarahnya serta klasifikasi dari jenis-jenis font. Tentu informasi ini akan sangat bermanfaat terutama untuk Anda yang sering bermain dengan font (desainer, web desain, pembuat kaligrafi). Informasi ini juga akan berguna untuk Anda yang sering menggunakan program pengetikan. Tentu Anda sesekali butuh mengganti font bukan?  [HMN]

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel