Setiap harinya, kita mengakses internet untuk berbagai macam keperluan. Mulai dari pekerjaan, belajar, game, bahkan sampai kegiatan yang hanya sekedar iseng. Tanpa disadari, sebagian besar konten internet yang diakses oleh kita sebagai pengguna di Indonesia adalah milik asing. Maka dari itu, kita perlu konten lokal yang bisa bersaing.
Henri Kasyfi Soemartono, Ketua Umum Klik Indonesia menyatakan bahwa 70% konten internet di Indonesia masih dikuasai oleh konten asing. Namun ironisnya, pengguna di Indonesia hanya menjadi objek dari sasaran konten-konten asing tersebut tanpa menikmati nilai ekonomisnya.
Seperti yang dikutip dari detikINET Selasa lalu, Henri juga mengatakan bahwa sekarang sudah waktunya kita bergerak, bekerja sama, saling bahu-membahu untuk membangun konten Indonesia dan kita sadarkan bahwa KlikIndonesia untuk konten Indonesia.
Jumlah pengguna internet di Indonesia yang mencapai 63 juta dan penjualan smartphone yang mencapai 100 juta unit per tahun, menjadikan Indonesia sebagai pasar yang luar biasa untuk konten internet. Jadi tidak heran jika banyak negara asing yang melirik potensi di dalam negeri.
Demi mengurangi eksistensi konten asing yang semakin merajalela, maka dibentuklah KlikIndonesia. KlikIndonesia merupakan sebuah gerakan untuk mensosialisasikan konten lokal agar lebih dikenal. Gerakan ini rencananya akan dideklarasikan pada hari Rabu, tepat pada pukul 12.00 WIB di Gedung Cyber1 Lantai-7, Jl. Kuningan Barat, Jakarta Selatan.
Rencananya dalam deklarasi tersebut, selain tanda tangan kebangkitan konten Indonesia, juga akan diputar video berdurasi sekitar 5 menit yang berisi lagu KlikIndonesia serta dukungan dari berbagai tokoh dan selebritis yang peduli. Gerakan ini juga didukung sepenuhnya oleh pembuat konten lokal seperti detik.com, kaskus, mindtalk.com, indowebster dan pembuat konten internet lokal lainnya. [RIC]