Tiap harinya aktivitas manusia memerlukan koneksi internet pada PC/Tablet maupun Handphone mereka. Dari urusan pekerjaan, cek e-mail, memantau berita atau sekadar mengobrol di berbagai situs jejaring media sosial. Pasti Anda sering mendengar mengenai keluhan teman atau kolega Anda tentang koneksi internet. Jika koneksi internet lemah saja, mereka akan uring-uringan. Apalagi jika sama sekali tidak ada koneksi internet, Anda akan mati gaya karenanya. Berbicara tentang WiFi, kemungkinan Google memiliki akses untuk mengetahui tiap password yang digunakan oleh para pengguna Android dari hampir seluruh dunia.
Michael Horowitz dari Computer World mengatakan bahwa jika Handphone atau Tablet Android Anda pernah login melalui jaringan WiFi maka kemungkinan Google akan mengetahui password dari WiFi tersebut. Mengingat pengguna Android yang sangat banyak di seluruh dunia, Google tetap dapat mengakses password terebut karena Google pun telah berhasil menguasai pasar telepon seluler sebesar 79 %.
Advokasi Privacy mengklaim bahwa kemungkinan Google memiliki sebuah backup tools yang dapat menyimpan seluruh password WiFi di seluruh dunia. Google diindikasikan menyimpan seluruh password WiFi tersebut ke server mereka. Jadi, sekali pengguna Android memakai akses WiFi menggunakan akun Gmail mereka maka Google akan mengetahuinya. Pengguna Android dapat menonaktifkan fitur ini hanya saja akan ada kerugian yang diperoleh seperti kehilangan segala bookmarks yang telah disimpan.
Pihak Google pun telah memberikan komentarnya pada sebuah artikel di TalkAndroid.com yang isinya adalah pengguna Android dapat menonaktifkan fitur ini hanya saja data-data akan terhapus. Data-data yang dalam perjalanannya telah dienskripsi ini akan disimpan di pusat data Google di mana memiliki kekuatan dalam menghadapi serangan fisik maupun digital.
Baru-baru ini misalnya teman Anda menceritakan tentang pengalamannya makan malam berdua dengan pasangan di sebuah café di bilangan Jl. Braga, Bandung. Kebetulan teman Anda memakai telepon seluler berbasis Android dan mengakses WiFi di café tersebut yang memiliki password berbunyi 'Zombie Braga’. Berkaitan dengan berita ini, bisa dipastikan bahwa Google dapat mengetahui password tersebut.
Contoh lain misalnya Anda di rumah memasang modem yang dapat memancarkan koneksi internet sebagai hotspot dan Anda memasangkan password yang cukup rumit berbunyi: ‘NKRI1945hargam4ti’ agar tidak sembarang orang dapat dengan mudahnya memakai koneksi internet yang harus Anda bayar tiap bulan ini. Kemungkinan Google dapat mengetahui password yang berbau nasionalis tersebut.
Kembali ke berita di atas, dewasa ini para pengguna internet mulai sangat khawatir dan sensitif terhadap keamanan data pribadi mereka. Seperti telah Anda ketahui bahwa dengan mudahnya internet dapat memberikan data pribadi seseorang yang memang sebelumnya dipublikasikan sendiri oleh yang bersangkutan. Pada bulan April lalu, sebuah laporan transparansi google menyebutkan bahwa pemerintah menginginkan data –data lebih banyak dari sebelumnya. Hal ini menyisakan tanda tanya dan belum ada kejelasan dari pihak Google. Apakah suatu saat Google akan menyerahkan data-data ini kepada pemerintah?
Eric Schmidt selaku Direktur Eksekutif Google meminta agar pemerintah lebih transparan mengenai penambangan data-data di internet. Namun pemerintah menegaskan bahwa mereka memata-matai karena hal ini sudah merupakan ‘nature of society’ (sifat alami dari masyarakat kita). Anda mungkin masih ingat kasus Edward Snowden, sang pembocor rahasia intelijen Amerika yang terkatung-katung meminta suaka pada beberapa negara di Asia dan Eropa. Berita terakhir menyebutkan bahwa Snowden mendapat suaka sementara di Rusia setelah bertemu dengan para pejuang HAM di Moskow. Permohonan suaka Snowden ini butuh waktu tiga bulan dalam prosesnya yang nantinya akan diputuskan apakah Snowden dapat bekerja dan bergerak bebas di Rusia mengingat dia takut akan siksaan yang diterima apabila kembali ke Amerika. Berita mengenai pemerintah yang memata-matai warga melalui internet dan telepon, khususnya pemerintah Amerika, mendapat kecaman di Jerman. Sebanyak ribuan warga Jerman mengecam tindakan AS ini karena dinilai tidak menghargai kebijakan privasi setiap warga.
Munculnya berita mengenai kemungkinan Google dapat mengetahui password tiap WiFi adalah berdasarkan laporan dari seseorang bernama Der Spiegel yang menemukan bahwa ternyata NSA (Agen Kemanan nasional Amerika) dapat mengetahui hampir seluruh data dari telepon seluler.
Ingin mengetahui setiap password WiFi yang ada di sekitar Anda? Ingin memakai WiFi tetangga yang dilindungi dengan password rumit? Anda dapat menanyakannya pada Google Center. [QPE]