Kita harus mengakui bahwa Papua kurang mendapat fasilitas teknologi yang mumpuni dibanding dengan pulau-pulau lain di Indonesia. Salah satu fasilitas yang kurang adalah teknologi informasi. Entah alasan apa Papua kurang mendapat akses jaringan Internet.
Namun begitu, ada salah satu sekolah di daerah terpencil Papua memiliki jaringan internet di sekolah mereka. Tepatnya pada Desa Sohokanggo, Distrik Mandobo Kabupaten Boven Digoel, Papua. Padahal untuk mendapatkan sinyal handphone saja di daerah ini cukup sulit. Meskipun demikian, bukan berarti siswa-siswi SMU Negeri 1 Tanah Merah terisolaso dari dunia luar. Mereka memanfaatkan internet untuk interaksinya dengan dunia dan menambah pengetahuan.
"Sudah setahun kami punya koneksi internet di sini," jelas Natalis Asegop, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Tanah merah, Papua. Tetapi yang menjadi masalah adalah, hanya ada lima unit komputer yang ada di lab mereka. ini pun harus digilir oleh siswa sebanyak 462 siswa SMU Negeri 1 Bovel. Belum lagi masalah bandwitch yang hanya tersedia 265Kbps. Tetapi Dinas Pendidikan setempat berjanji akan menambah unit komputer dan juga bandwitch untuk sekolah mereka. Nantinya akan ditambah sekitar 30 unit komputer lagi untuk sekolah mereka.
"Sebentar lagi ditambah, nanti totalnya akan ada 25-30 komputer," kata Natalasi.
Ini merupakan salah satu program yang dibesut oleh Kominfo untuk menciptakan desa pintar di setiap penjuru negeri. Untuk mewujudkan program ini, pemerintah menggandeng LintasArta menjadi partnernya. Mudah-mudahan program ini berjalan lancar dan jaringan internet bisa mencapai keseluruh negeri. [RIC]