Ada dua jenis perangkat perdana BlackBerry 10 yang akan diluncurkan tahun depan. Pertama adalah ponsel full-touch dengan resolusi layar 1280 x 730. Kedua yaitu ponsel dengna keyboard fisik QWERTY dengan resolusi 720 x 720.
Yang jadi pertanyaan dari dua perangkat yang berbeda form factor ini adalah mengenai cara kerja aplikasi pada masing-masing perangkat. Terlebih lagi, dua smartphone BlackBerry 10 tersebut berbagi toko aplikasi yang sama, yaitu BlackBerry World.
Pihak RIM sendiri dalam BlackBerry Jam Asia 2012 yang berlangsung di Bangkok, Thailand, tanggal 29 dan 30 lalu seperti yang dikutip dari KompasTekno, mengakui adanya kesulitan dalam menyeragamkan user experience di dua platform itu.
Developer Relations & Ecosystem Development Vice President Research in Motion, Alec Saunders mengatakan bahwa beberapa aset aplikasi kemungkinan harus mengalami resize agar bisa memberikan user experience yang konsisten. Sementara South Asia Managing Director Research in Motion, Hastings Singh mengatakan bahwa dibutuhkan "remodeling yang signifikan†antar-form factor.
Mengenai user experience, Application Platform and Tools Vice President Research in Motion, Christopher Smith yang bidang pekerjaannya memang berkaitan langsung dengan proses pengembangan aplikasi menyatakan bahwa menyesuaikan user experience antar-platform pada BlackBerry 10 yang berbeda jenis input dan aspek rasio layar ini adalah "tantangan besar†untuk pengembang aplikasi (developer).
Smith menambahkan, pihaknya berusaha memudahkan para developer dalam membuat aplikasi yang dioptimalkan untuk masing-masing form factor perangkat BlackBerry 10. Caranya yaitu dengan memberikan set default behavior yang optimal untuk masing-masing form factor dalam tool pengembangan aplikasi BlackBerry 10. Dengan begini, diharapkan para developer bisa memaksimalkan user experience baik di perangkat BlackBerry 10 full-touch maupun dengan keyboard QWERTY.
Dari hal tersebut, timbul pertanyaan apakah akan ada dua versi dari aplikasi yang sama demi mengoptimalkan user experience di masing-masing form factor seperti halnya Apple App Store dengan aplikasi iPhone dan aplikasi yang dioptimalkan untuk iPad? Dalam hal ini, Smith mengatakan semuanya diserahkan kepada developer, apakah akan menyediakan dua versi atau hanya satu saja dengan segala konsekuensinya.
Yang jelas, menurut Smith, masing-masing form factor membutuhkan layout aplikasi yang berbeda untuk memaksimalkan user experience. Aplikasi game, misalnya, tentu berbeda cara kontrolnya antara perangkat full-touch dan perangkat dengan keyboard fisik QWERTY.
Kita hanya bisa menunggu hingga tahun depan, saat RIM meluncurkan platform BlackBerry 10 secara resmi. Toko aplikasi ini, menurut target yang ditetapkan sendiri oleh perusahaan yang bersangkutan, bakal memuat setidaknya 100.000 aplikasi untuk BlackBerry 10. [RIC]