Walau saat ini pasar ponsel di Indoensia ‘digempur’ produk-produk asing, ternyata handphone lokal masih bisa bersaing. Produk lokal ternyata masih diminati warga Indonesia.
"Pertumbuhan ponsel bermerek lokal masih bagus pada 2013 karena mereka masih bermain di segmen ponsel berfitur (feature phones)," kata Analis Pasar International Data Corporation (IDC) untuk Perangkat Ponsel dan Tablet, Darwin Lie, di Jakarta, Rabu. Menurut Darwin, handphone lokal memiliki empat kelebihan dibanding produk-produk asing di antaranya:
Harga murah
Pilihan produk yang banyak
Pemasaran dan distribusi produk yang luas
Kemampuan produk yang tidak hanya terbatas pada fungsi komunikasi.
Salah satu vendor lokal yang banyak mengeluarkan jenis handphone adalah Cross dengan 40 jenis produk dan Mito yang memiliki 30-40 jenis produk. Perusahaan handphone lokal juga lebih intens dalam memasarkan produk mereka. Salah satu yang mendorongnya adalah keinginan untuk bertahan. Bila tidak pemasaran tidak intens, sudah pasti kalah dengan produk asing.
Yang sedikit menjadi kendala bagi produsen ponsel lokal adalah stigma masyarakat yang menganggap bahwa ponsel lokal itu merupakan produk Cina. Secara kualitas diragukan masyarakat. Terlebih lagi, kebanyakan ponsel lokal belum ber-OS kan yang dapat berevolusi seperti Android, iOS, Symbian 6.0 dan Blackberry. Sebenarnya ponsel lokal mulai merambah bidang smartphone, hanya saja kurang mendapat respon positif dari masyarakat.
Tantangan ponsel lokal sepertinya cukup berat. Selain bersaing dengan produk asing yang tidak diragukan lagi ketangguhannya juga harus bersaing dengan sesama produk lokal. Selain Mito dan Cross yang termasuk 10 besar ponsel lokal menurut IDC adalah Maxtrone dan Nexian. [RIC]