Perkembangan pemutar musik cukup memiliki sejarah yang panjang. Masih ingatkah Anda dengan piringan hitam dan Phonograph sebagai pemutarnya? Kebanyakan sekarang barang ini menjadi koleksi para kolektor yang suka barang-barang antik. Sekarang ini juga masih dipakai oleh DJ dan namanya diganti menjadi Turn Table namun konsepnya tetap sama saja. Kemudian keluar teknologi kaset pita yang memberikan kemudahan bagi pengguna karena bentuknya yang kecil. Dari era ini lah mulai muncul walkman, media pemutar musik personal yang bisa di bawa-bawa dengan headphone sebagai speakernya. Saya rasa ini menggambarkan kita memang sulit terlepas dari musik. Musik menjadi teman hidup kita.
Pada kesempatan kali ini paseban akan menceritakan sedikit perjalanan pemutar musik personal dari walkman hingga iPod.
Kaset dan Pemutar Musik Personal Stereo
Sampai saat ini mungkin masih banyak dari kita yang memakai Tape untuk memutar musik dari kaset pita. Salah satu alasannya karena banyak lagu jadul yang tidak ada versi mp3-nya. Dirumah saya saja Ayah masih sering memutar musik dari kaset pita, karena memang sulit mencari lagu-lagu kesayangannya dalam versi mp3. Kalaupun ada suaranya tidak terlalu bagus. Namun, sekarang sudah jarang kita temukan orang yang memakai walkman mendengarkan musik. Padahal ini sempat menjadi mode di era 90-an.
Kaset pita pertama kali diproduksi massal oleh Philips pada tahun 1962 dan 1963. Kaset ini diberikan gratis untuk perusahaan-perusahaan rekaman. Dari saat itu mulai berkembanglah kaset pita ke penjuru dunia. Kemudian menjawab kemajuan jaman, Andreas Pevel menciptakan personal stereo pertama pada tahun 1972 yang dikenal dengan nama Stereobelt. Lagu pertama yang diputar pada Stereobelt adalah Push Push yang dinyanyikan Herbie Mann dan Duanne Allman. Penemuan pertama personal stereo ini sempat masuk ke meja hijau. Sony mengklaim bahwa merekalah penemu pertama personal stereo bukan pavel karena sebelum Stereobolt luncur Sony telah memasarkan pemutar musik portable lengkap dengan headphonenya mendahului Pavel. Waktu yang cukup lama dari 1972 sampai 2003.
Sony Walkman
Walau Pavel sebagai penemu awal personal stereo, yang memasarkan pertama kali adalah Sony. Sony mulai memasarkan pemutar musik portable ini di Jepang dengan nama Walkman, Soundabout untuk AS dan Strowaway di Inggris. Pemutar musik portable milik Sony ini dijual murah ke konsumen dengan konsep on-the-go (sambil lalu). Inilah pioner tren cara mendengarkan musik dengan cara yang yang berbeda. Bisa sambil lari pagi, memasak, dan lain-lain. Karena hal ini juga Sony dikenal dengan musik portablenya hingga saat ini.
Model pertama yang keluar dipasaran adalah TPS-L2. Bahannya terbuat dari metal-cased yang diberi warna biru dan silver dengan fitur playback, stereo, dan dual jack 3.55 mm dengan 4 batrai AA, sekaligus Sony mengeluarkan headphonenya. Karena mendapat tanggapan positif dari konsumen Sony mengeluarkan lagi produk stereo portable yang lebih profesional pada tahun 1982 dengan fitur tambahan merekam dan kontrol volume. Ini membuat personal stereo keluaran Sony menjadi senjata baru bagi wartawan, pemusik dan siapapun yang ingin bergelut di dunia kaset pita.
Ocotber 2010, Sony resmi menghentikan produksi pemutar musik kaset pita di Jepang walau di Amerika Serikat dan China masih terus beroperasi untuk pasar yang terbatas. Ini dikarenakan munculnya teknologi disc sebagai alat untuk menyimpan lagu-lagu. Tahun 1984 pemutar musik portable disc yang dikenal dengan Discman dipasarkan. Ini hanya berjarak 5 tahun saat walkman pertama dikeluarkan, Teknologi personal stereo-pun berubah. Lagi-lagi jepang menjadi pionernya.
Namun setelah digunakan, Discman banyak mendapat keluhan. Discman terlalu sensitif dengan gerakan. Padahal konsep produk ini adalah on-the-go. Discman tidak akan nyaman dipakai saat kita olahraga atau jogging. Menanggapi hal itu Sony memberikan teknologi Sony ESP anti-jogging yang juga ternyata tidak bisa menahan kesensifitasan perangkat disc. Sampai Sony mengeluarkan fitur G-Protection yang cukup bisa melindungi discman dari getaran.
Ketika Discman mulai meraih popularitasnya, Sony kembali mengeluarkan jenis stereo portable baru yaitu MiniDisc pada tahun 1992. Sebenarnya tidak ada bedanya dengan Discman, hanya saja bentuk disc pada produk ini lebih kecil dan juga mesin pemutar musiknya juga bertambah kecil. Hingga pengguna lebih mudah membawanya atau memasukkannya kedalam saku. Produksi MiniDisc sudah dihentikan sekarang namun Anda tetap dapat membelinya di toko-toko elektronik atau toko barang bekas.
Digital Audio Player
Tahun 1997 pemutar musik digital atau pemutar musik MP3 pertama kali dipasarkan secara massal. Perusahaan yang memproduksi pertama kali adalah Saehan yang merupakan perusahaan Sitem Informasi Korea Selatan. Produk ini diberinama MPMan dengan kapasitas memori 32MB, cukup untuk enam lagu (asal lagu yang disimpan bukan yang berkualitas hight atau durasi yang panjang). Inlah yang mengubah drastis perjalanan pemutar musik portable dunia.
Namun ini menjadi musibah bagi perusahaan musik, lagu-lagu dapat dengan mudah dipindahkan dari produk yang satu ke produk yang lain. Dengan kata lain sangat mudah membajak lagu-lagu karena MP3 bisa disimpan di dan diputar melalui memori card. Kemudian produk pemutar musik digital portable terus berkembangan. Munculah merek-merek baru seperti iRiver, Diamond dan lain-lain.
iPod
Oktober 2001, Apple resmi meluncurkan iPod pertama dengan kapasitas 5GB. Untuk mengisi lagu dalam memory tersebut kita harus mentransfernya lewat iTunes. Jadi, tidak akan bisa memasukkan lagu langsung dari laptop atau komputer yang tidak memiliki iTunes dengan kata lain kita juga harus memiliki OS Mac. Pada rilis kedua iPod, Apple membuat dua program untuk iPod yaitu iTunes untuk Mac dan Musicmatch JukeBox untuk Windows. Dan akhirnya Apple merilis iTunes untuk Windows pada Oktober 2003, enam bulan setelah 3G iPod dirilis. Ini cukup mengejutkan karena Apple dan Windows merupakan saingan yang paling intens di dunia teknologi gadget.
Sampai saat ini pemutar musik portable sudah menyatu dengan handphone yang membuat pemutar musik portable kehilangan popularitasnya. Smartphone-smartphone saat ini pun sudah memiliki memori yang besar hingga dapat menyimpan MP3 dalam jumlah yang banyak. Namun tetap saja pemutar musik portable seperti iPod memiliki penggemar. Sehingga iPod tetap terus diproduksi. Entah apalagi yang akan menamba cerita Perjalanan Pemutar Musik berikutnya. Kita tunggu saja. [RIC]