Seorang peneliti dari University of Rochester meneliti lebih dari empat juta kicauan para pengguna situs mikro-blogging Twitter, mampu memprediksi saat orang-orang di kota New York akan terkena serangan penyakit influenza dengan akurasi 90%. Artikel di Press of Atlantic Citu mencatat bahwa situs tersebut dapat digunakan secara akurat sebagai sistem perintahan penyebaran penyakit.
Adam Sadilek, peneliti dibalik studi ini menerapkan mesin pembelajaran dan pengertian teknik bahasa alami untuk memastikan kesehatan wilayah para pengguna Twitter. Fokus pada setiap tweet yang ter-geotagged kelompok dapat menggambarkan mereka dalam sebuah peta dan melakukan observasi seberapa sakit dan sehata interaksi antara orang. Menggunakan data tersebutlah, Sadilek dapat memprediksi kapan dan apakah seseorang akan jatuh sakit secara akurat. Selain itu data tersebut dapat memprediksi kemunculan epidemik global.
Sadilek pun mengembangkan sebuah aplikasi web yang disebutnya Fount.in. Aplikasi ini dapat memonitor kesehatan para pengguna Twitter di New York berdasarkan tweet mereka. Metode yang digunakan oelh Sadilek melalui penggunaan data tweet memungkinkan dirinya menunjukkan pola penyebaran penyakit secara real-time dan cepat. [MS]