Para peneliti dari University of Bonn mengatakan bahwa variasi dalam satu gen CHRNA4 sangat lazim terjadi di antara para pecandu kegiatan online dibandingkan mereka yang tidak mengalami kecanduan internet. Dan pada faktanya, hal ini kerap terjadi pada perempuan. Para peneliti yang tergabung dapat departemen psikologi dan neurosis ini melaporkan isu Journal of Addiction Medicine untuk bulan September 2012.
"Kecanduan internet bukanlah fragmen dari imajinasi kita," ujar Christian Montag, penulis utama jurnal tersebut. "Data yang ada telah menunjukkan bahwa terdapat indikasi jelas untuk masalah genetik terhadap kecaduan internet. Apabila terjadi koneksi yang dapat dipahami dengan lebih baik, hal inipun akan menjadi hasil indikasi penting untuk terapi yang lebih baik" tambah Montag.
Para peneliti itu mewawancarai 843 orang mengenai kebiasaan internet mereka dan menemukan 132 dari mereka memilih masalah perilaku mengenai bagaimana mereka menangani sarana internet. "Seluruh perhatian mereka berputar pada internet setiap hari, dan mereka merasa kebiasaan itu berimbas apabila mereka harus berpergian tanpa hal itu (internet)."
Menggunakan sampel DNA, para peneliti membandingkan gen para pria dan perempuan dalam satu grup, dan mereka menemukan bahwa permasalah grup lebih sering menghasilkan variasi genetik yang juga dihubungkan kepada kecanduan nikotin. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengertian dari mekanisme terapi kecanduan internet di masa mendatang. [MS]