Dalam banyak hal, teknologi masa depan smartphone sejak debut iPhone pada tahun 2007 telah menjadi lurus dan mudah untuk diprediksi, prosesor yang lebih kuat, baterai lebih lama, koneksi data yang lebih cepat, kamera dengan resolusi lebih tinggi dan aplikasi yang lebih.
Tapi kemajuan terbaru telah mengisyaratkan potensi perubahan dalam evolusi smartphone. Seperti contohnya pada akhir-akhir ini Samsung memperkenalkan layar fleksibel yang bisa ditekuk dan desain yang berbeda secara radikal lainnya, kontrol mata dan keamanan dan lain sebagainya. Pada tulisan kali ini, Paseban akan mengulas spekulasi tentang teknologi masa depan pada smartphone Anda yang berpijak pada teknologi smartphone saat ini.
Tricorder Smartphones
Hari ini kita disuguhi dengan Bluetooth 4.0 telah memicu kemajuan sensor untuk tenaga biomedis, seperti menginfomasikan detak jantung dan tekanan darah, aktifitas olah raga seperti jarak dan lingkungan, serta lingkungan misalnya, suhu, kelembaban ke dalam smartphone kita. tetapi masing-masing sensor ini memerlukan aplikasi terpisah. Samsung sudah mulai membangun beberapa sensor ke Galaxy S4, namun dalam lima tahun, berharap smartphone memiliki teknologi masa depan yang canggih seperti pada film fiksi Star Trek yang akan menginformasikan apa saja kepada Anda, yang mana hal ini terinspirasi oleh Qualcomm Tricorder XPRIZE yang mana dalam mewujudkan teknologi seperti pada film fiksi hanya dalam beberapa langkah lagi.
Password Mata dan Suara
Apple sudah diharapkan untuk melepaskan fingerprint ID sebagai keamanan pada iPhone 5S-nya, tetapi pada tahun 2018, telepon Anda mungkin mengenali mata atau retina Anda sebagai fitur keamanan pada perangkat pribadi Anda. Ini disebut dengan "ocular scanning" atau "eye vein biometrics" yang mana saat ini sedang dikembangkan oleh EyeVerify dan teknologi ini diklaim tiga kali lebih aman daripada ID sidik jari.
32-Core Processors
Setiap fungsi dan kinerja smartphone akan disesuaikan dengan kekuatan otaknya. Mengambil Hukum Moore pada kesimpulan ekstrim, smartphone harus membungkus sub-20nm 256-bit, 32-core processors dalam lima tahun mendatang. Lebih mungkin, pertempuran mendatang antara ARM dan Intel bisa memberikan cara untuk beberapa mikroarsitektur baru.
Computational Camera
Dalam lima tahun yang akan mendatang, kamera digital point-and-shoot akan dianggap seperti sesuatu yang kuno seperti kamera film sekarang. Itu karena kamera smartphone tidak akan digital, namun komputasi, dapat bereaksi hampir seperti mata manusia, untuk melakukan fokus, melacak objek dan menyesuaikan dengan kondisi pencahayaan varian. Kemampuan ini kemungkinan akan diwujudkan oleh teknologi masa depan dari Nvidia Chimera dan DigitalOptics’ MEMS autofocus technologies.
Voice Control
Ya, layar sentuh akan terus menjadi penting untuk smartphone. Namun berkat prosesor yang lebih kuat dan sensor, dalam lima tahun, mungkin kita akan melihat versi yang lebih matang dan intuitif serta dapat menarik perhatian secara besar. Seperti pengembangan yang lebih matang dari Smart Scroll Samsung yang ditanamkan di dalam Samsung Galaxy S4. Tapi kemungkinan yang akan datang dengan lebih matang dan intuitif adalah kontrol suara. Diharapkan di masa depan, para pengguna tidak hanya dapat memerintahkan untuk melakukan panggilan kepada ponselnya namun juga bisa menjawab panggilan, mematikan dan menyalakan dering, serta permintaan informasi.
Layar yang Dapat Ditekuk
Banyak orang meramalkan bahwa nantinya smartphone akan berbentuk seperti gulungan pada zaman Romawi. Prediksi ini tampaknya akan hasil dari pengembangan teknologi layar yang mampu digulung dan ditekuk pada saat ini, seperti YOUM flexible OLED, Corning's Willow Glass dan layar fleksibel LG yang belum memiliki nama hingga saat ini. Lebih mungkin, namun, ponsel masa depan akan menampilkan layar yang melengkung di sekitar lempengan smartphone, baik sebagai tepi kaca, atau layar lebar tunggal yang dapat dilipat dua seperti dompet tanpa membelah engsel di tengah.
Transflexive LCD
Sunlight adalah nama dari layar smartphone dari Kryptonite yang mana ini merupakan teknologi transflexive LCD display yang memantulkan cahaya ambient, menghilangkan kebutuhan daya ketika menggunakan layar di bawah paparan sinar matahari dan rendering gambar yang terang, jernih dan penuh warna saat matahari bersinar cerah. Masalahnya adalah bahwa layar transflexive sangatlah mahal dan kehilangan kontras dalam kondisi redup. Akibatnya, tidak ada pembuat smartphone yang bermain-main dengan teknologi transflexive saat ini.
Baterai dengan Daya Tahan Seharian Penuh
Dua teknologi yang berkembang dapat memproduksi sel listrik yang bisa bertahan selama berminggu-minggu tanpa perlu diisi ulang. Teknologi tersebut pertama adalah sel hidrogen, yang sedang dikejar oleh Apple maupun oleh kemitraan antara pembuat semikonduktor Rohm, pengembang sel listrik Aquafairy dan Universitas Kyoto. Mungkin lebih menjanjikan bahwa ini merupakan sebuah teknologi baru yang disebut dengna microbatteries lithium-ion. Para pengembang teknologi ini di University of Illinois mengklaim microbatteries lithium-ion 2.000 kali lebih kuat daripada Li-ion saat ini, dapat diisi dengan sangat cepat dan cukup kuat untuk melesatkan baterai mobil. [PY]