Bukan hanya di Bumi saja manusia membuat sampah dalam jumlah yang besar, di luar angkasa menusia juga mengotorinya dengan sampah. Berbagai benda yang diluncurkan manusia ke luar angkasa menjadi benda tak berguna seperti satelit yang sudah mati, bagian pesawat ulang alik, peluncuran roket dan sisa-sisanya bahkan tubuh manusia atau hewan yang terdampar di luar angkasa dan lain sebagainya. Ini sudah dilakukan bertahun-tahun lalu dan mengorbit di sekitar bumi. Sayangnya, diluar angkasa tidak ada regu pembersih, sampah dibiarkan mengorbit terus menerus di luar angkasa Bumi. Berbeda dengan Bumi yang memiliki petugas kebersihan dan bagian daur ulang sampah.
Menurut European Space Agency (ESA) ada 17.000 Benda Luar Angkasa yang terlacak mengorbit di luar angkasa (total ada 29.000 objek yang berukuran lebih dari 10 cm) dan hanya 7% saja yang merupakan satelit aktif. 10 objek yang ada di luar angkasa berjarak 2 minggu 2Km antara objek yang satu dengan yang lain. dan ESA merasa ini adalah awal mula tabrakan tahunan antara benda luar angkasa baik itu yang aktif atau tidak.
Pada konferensi European Conference on Space Debris ke 6 menyimpulkan kalau sampah di antariksa sudah dalam keadaan bermasalah dan akan berubah menjadi krisis yang berbahaya. Jumlah sampah yang ada di luar angkasa sudah melebihi ambang batas atau yang disebut sebagai “collisional cascading effect†mulai mendominasi. Dan yang lebih buruk lagi, sampah benda luar angkasa diprediksi bertambah di tahun-tahun berikutnya.
Â
Baca juga :
          5 Fakta Menakjubkan Soal Luar Angkasa
          5 Hal yang Perlu Kamu Tahu Sebelum Beli Apple Terbaru iPhone SE
Â
Kenapa Berlipat Ganda?
Di Februari 2009 satelit Irridium yang merupakan satelit komunikasi bertabrakan dengan satelit Cosmos yang rata-rata kecepatannya 42,000 Km/Jam. Kedua satelit yang hancur berkeping-keping menghasilkan 2000 benda baru di luar angkasa. 2000 itu dari satu tabrakan, satu tabrakan saja memicu pertambahan sampah di antariksa. Belum lagi benda-benda lain sisa-sisa penerbangan manusia ke luar angkasa. Dan kemungkinan besar aka nada tabrakan lagi diluar angkasa di tahun mendatang. ESA mengatakan tingkat tabrakan pada tahun-tahun berikutnya akan 25 kali lebih buruk. Mengapa? Teknologi satelit semakin tinggi dan bertambahnya baranga bawaannya, membuat orbit terkecil bumi mustahil dihuni satelit.
Ahli-ahli luar angkasa sudah merekomendasikan tindakan sesegera mungkin. Semua lembaga besar antariksa harus ikut serta dalam hal pembersihan ini. Ketika meluncurkan pesawat luar angkasa dan misi telah selesai pesawat harus dibuang termasuk membersihkan bahan bakar, tangki bahan bakar dari tekanan, tekanan udara dalam pesawat dan semua benda yang memicu ledakan. Ini dikarenakan semua jalur orbit bumi rentan terhadap ledakan, ledakan bisa menggeser orbit benda lain dari yang seharusnya.
Selanjutnya ESA akan merekomendasikan mengirim pesawat luar angkasa ke orbit yang kurang laku (kurang dari 600Km) dimana kemungkinan tabrakan masih kecil dan orbit akan membusuk secara alami mengirim satelit ke atmosfer dalam waktu 15 tahun. Pilihan lain, jika bahan bakar masih bersisa di pesawat luar angkasa, segera kirim ke atmosfer. Kenapa ke atmosfer? Karena atmosfer menghancurkan segala benda asing yang ingin masuk ke bumi.
Itu merupakan tindakan pasif, kita juga butuh tindakan aktif untuk mengurangi tabrakan Cascading. ESA memperkirakan menghapuskan 5 hingga 10 sampah luar angkasa dalam satu tahun. Ini akan memakan waktu yang sangat lama. Hingga saat ini ESA terus berusaha mencari jalan untuk mempercepat penghapusan sampah diluar angkasa. Beberapa opsi sudah ada untuk mempercepat penghapusan sampah seperti menarik sampah ke atmosfer dengan roket, menggunakan jarring untuk memperluas permukaan atmosfer, bahkan membombardir mereka dengan senjata ion.
Luar angkasa merupakan sumber daya yang sangat berguna. Dengan meluncurkan Hobble, satelit dan lain sebagainya kita bisa menggunakan televise, GPS, handphone, ramalan cuaca, observasi dan lain sebagainya. Karena itu kita perlu melestarikannya. Silahkan simak video dari ESA di bawah:
[RIC]