Bagi pencinta dan pengamat dunia Teknologi informasi, apalagi yang menggeluti perkembangan sistem operasi Windows buatan perusahaan Microsoft, tentu mengenal sosok perempuan penyuka matematika yang bernama Julie Larson Green. Dan kini perempuan ini menjadi orang nomor satu di Microsoft, Inc menggantikan Steven Sinofsky, yang mengundurkan diri tahun lalu. Steven Sinofsky merupakan salah satu sosok yang penting di balik pengembangan sistem operasi Windows. Posisi jabatan bos yang disandangnya berkat banyaknya pengalaman teknis perangkat lunak dan pengabdian Julie di perusahaan Microsoft selama 19 tahun.
Sebelum Julie Larson Green menjabat menjadi bos perusahaan Microsoft yang bertugas sebagai penanggung jawab atas semua proyek rekayasa perangkat lunak/software dan hardware Microsoft, serta memberikan laporan kepada sang CEO Microsoft Steve Ballmer, ia pernah berada di tim pengembangan software Microsoft Office, yang kemudian memangku jabatan Vice President Windows Experience.Â
Masa Sekolah
Dari SMA Julie Larson Green sangat menyukai Matematika dan hal-hal yang berbau teknologi, terutama perangkat lunak atau software. Julie juga cukup dikenal sebagai anak remaja cerdas, ramah dan periang serta mudah bergaul. Karena cerdas dan mudah bergaul maka ia juga mudah menjadi pusat perhatian di kalangan teman-temannya. Begitu lulus SMA, ia melanjutkan kuliah dengan mengambil jurusan bisnis administrasi di Western Washington University sambil belajar bahasa pemrograman secara otodidak.
Lepas dari bangku kuliah, Julie Larson Green kemudian diterima bekerja sebagai pemrogram di Aldus, yakni perusahaan yang menciptakan software PageMaker yang di kemudian hari diakuisisi oleh Adobe dan enam tahun kemudian ia pindah kerja ke perusahaan Microsoft sebagai manajer program untuk Visual C++.
Â
Baca juga :
           Pernah Mengalami Program Hilang Secara Gaib Setelah Update Windows? Inilah Penyebabnya
           Review dan Prediksi MotoGP Le Mans 2016
Â
Kerja di Microsoft
Ilmu IT yang dimiliki oleh Julie Larson Green sangat luas dan kebanyakan dipelajari secara otodidak serta pengalaman kerjanya. Perempuan ini dikenal ahli dalam merancang sensasi atau feeling yang dirasakan pengguna pada saat memakai sebuah software atau dengan kata lain ia bisa cepat menalar kebutuhan pengguna akan sebuah software (user experience).
Tiga tahun awal masa kerja di Microsoft, Julie Larson Green menggarap user experience perangkat lunak peramban Internet Explorer 3.0 dan versi kelanjutannya, Internet Explorer 4.0. Kemudian ia bergabung dengan tim produk software Office. Dari sinilah karirnya mulai merangkak naik dengan keberhasilannya menorehkan namanya di software Office XP, Office 2003, dan Office 2007 sebagai perancang user experince.
Setelah itu, Julie Larson Green berusaha mengembangkan tampilan antarmuka pita (ribbon user interface) pada aplikasi perkantoran Office 2007 yang kini ribbon pun digunakan di sistem operasi Windows 8 pada saat pengguna mengeksplorasi file. Perlu diketahui bahwa Ribbon user interface termasuk salah satu penemuan revolusioner di segi user experience perangkat lunak, karena memberi pengalaman baru dan mempermudah pemakaian user terhadap perangkat lunak.
Sejak prestasi itu, Julie Larson Green kerap berbicara di depan publik terkait produk perangkat lunak Office dan sistem operasi Windows serta mendapat penghargaan Pemimpin Teknis karena usahanya di tim software Office dan fitur multi sentuh Windows 7.
Kemudian karir Julie Larson Green berlanjut ke masa proses perancangan sistem operasi Windows 8. Di sini Julie ikut dalam merancang tampilan baru yang bernuansa kotak-kotak, yang memang dimaksimalkan untuk teknologi layar sentuh dan juga sebagai tangan kanan Steven Sinofsky sewaktu masih menjabat sebagai bos Microsoft. Dan sampai akhirnya, karir Julie di perusahaan Microsoft semakin menanjak sampai menjadi seorang bos di perusahaan perangkat lunak yang sukses dan terkenal tersebut.
Gaya kepemimpinan Julie Larson Green agak berbeda dari gaya kepemimpinan Steven Sinofsky dalam memimpin perusahaan Microsoft. Kalau Steven Sinofsky lebih dikenal bertangan besi dan agak kaku atau kurang bisa menjalin hubungan baik oleh para staf eksekituif dan karyawan Microsoft, sedangkan Julie dikenal bisa membuat orang bekerjasama dengan baik, hingga kemampuan julie ini dapat menciptakan komunikasi yang lebih baik dan akrab diantara tim pemrogram dalam membuat suatu produk perangkat lunak. Maka jangan heran bila banyak kalangan yang mengharapkan gaya kepemimpinan Julie ini membawa sistem terintegrasi secara baik dan maksimal dalam dua produk perangkat lunak semacam Windows dengan Windows Phone. [MER]