Wisata Gunung Bromo dan Ketersediaan Sinyal Komunikasi yang Mumpuni

20 Jun 2012 15:30 17374 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Objek wisata Gunung Bromo dikatakan unik dan langka karena lautan pasir tersebut terhampar di sekitar kaki Gunung Bromo yang berketinggian sekitar 2.329 meter di atas permukaan laut.

Salah satu kawasan wisata yang menarik di daerah Jawa Timur yang terkenal dengan lautan pasirnya yang selebar 5.250 hektar adalah objek wisata Gunung Bromo. Tempat ini dikatakan unik dan langka karena lautan pasir tersebut terhampar di sekitar kaki Gunung Bromo yang berketinggian sekitar 2.329 meter di atas permukaan laut. Gunung Bromo sendiri merupakan gunung berapi yang masih aktif dan menjadi objek wisata paling favorit di Jawa Timur.

Gunung ini berada dalam perbatasan empat wilayah yaitu, Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir. Kawah Gunung Bromo ini sangat lebar dengan garis tengah kurang lebih 800 meter (utara-selatan) dan 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4km dari pusat kawah Bromo. Bagi Anda yang ingin mengunjungi objek wisata Gunung Bromo ini tersedia beberapa rute alternatif yang bisa Anda gunakan untuk menuju ke sana yakni dari arah Probolinggo dan dari arah Pasuruan.

Jarak dari kota Probolinggo ke Gunung Bromo sekitar 45km. Rute yang ditempuh adalah menuju Ketapang, terus ke Sukapura, kemudian dilanjutkan ke Ngadisari dan ke Cemoro Lawang tepat di bibir kaldera. Perjalanan ini kurang lebih ditempuh dalam waktu 1,5 jam. Sementara itu, jika melalui arah Pasuruan untuk sampai di kaldera Bromo, Anda harus menuju Tosari melalui Patepan dengan jarak tempuh sekitar 45km. Dari arah Tosari perjalanan dilanjutkan menuju Wonokitri kemudian Anda bisa jalan kaki atau menyewa Jeep yang banyak tersedia di Wonokitri. Jarak tempuh dari Wonokitri ke Bromo sekitar 14km dengan pemandangan yang indah di perjalanannya.

Selain keindahan lautan pasir Gunung Bromo yang begitu luas, di kawasan wisata Gunung Bromo ini Anda juga akan merasakan sensasi tersendiri melihat matahari yang perlahan-lahan muncul dari balik gunung dan awan yang terasa di bawah mata kita. Rasanya seperti melayang di atas gunung. Tidak heran jika Anda berkunjung ke tempat ini, maka saat paling ramai adalah menjelang subuh karena sebagian besar pengunjung menantikan terbitnya matahari dari sekeliling puncak kawah Bromo. Untuk melihat matahari terbit di Gunung Bromo lokasinya berada di Penanjakan.

Anda perlu menyewa mobil Jeep Hardtop untuk mengantar Anda menyebrangi lautan pasir. Harga sewa sekitar Rp 300 ribu - 400 ribu per mobil. Satu mobil ini cukup untuk memuat tujuh orang, tapi pastikan Anda sudah memesan mobil Jeep tersebut pada malam harinya. Jangan lupa juga untuk membawa jaket, syal, sarung tangan dan topi sebagai penutup telinga. Karena selain udara dingin, angin kencang juga bisa membuat Anda tambah kedinginan. Untuk naik ke puncak kawah Gunung Bromo Anda bisa naik tangga hingga puncaknya atau juga bisa menyewa kuda.

Meski berada di ketinggian Gunung Bromo yang lebih dari 2000 meter di atas permukaan laut Anda tidak perlu khwatir akan kehilangan sinyal komunikasi. Anda tetap bisa berkomunikasi dengan lancar di tempat wisata ini tanpa harus mengganti kartu atau menuju ke tempat-tempat tertentu yang terjangkau sinyal. Karena hampir di semua kawasan Gunung Bromo ini telah terjangkau oleh sinyal komunikasi baik itu dari operator besar maupun operator kecil.

Bahkan, saat berada di tepi kawah Gunung Bromo Anda pun masih bisa bertelpon ria dengan keluarga maupun teman dekat Anda. Jadi jangan khawatir, Anda bisa langsung upload foto Anda melalui aplikasi Instagram atau jejaring sosial pada saat Anda berada di puncak Bromo, luar biasa bukan? Di sini, tidak hanya pengunjung yang berwisata saja, tetapi juga penduduk asli kawasan Bromo yaitu suku Tengger. Sebagian masyarakatnya sudah melek teknologi dengan menggunakan handphone sebagai alat komunikasi dan juga internet.

Sayangnya, sepanjang perjalanan ke puncak Bromo, hanya beberapa penjual pulsa yang Paseban temui, namun penjual pulsa akan banyak Anda temukan di Penanjakan. Suku Tengger adalah sebagian penduduk Majapahit yang menyingkir dari wilayah kerajaan saat terjadi perang, yang kemudian menetap di kawasan sekitar Gunung Bromo.

Agama yang dianut oleh masyarakat Tengger adalah Hindu, seperti agama nenek moyang mereka. Bagi suku Tengger, Gunung Bromo (Brahma) adalah gunung yang suci. Setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Kasodo yang bertempat di sebuah pura yang ada di bawah kaki Gunung Bromo kemudian dilanjutkan ke puncak Gunung Bromo. Upacara ini biasanya diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama di bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan jawa. Berlibur di Gunung Bromo ini bisa dikatakan sebagai liburan yang praktis. Anda dapat melakukan kunjungan ke kawasan ini dalam jangka waktu 12 jam saja, tentu jika dihitung mulai dari kota Surabaya, Malang, Jember dan sekitarnya. [RK]

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel