Habibie Afsyah, Taklukkan Dunia Maya dari Kursi Roda

18 Jun 2012 10:30 12705 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Habibie Afsyah, tumbuh dengan keterbatasan fisik. Sejak lahir di Jakarta, 6 Januari 1988, Habibie didiagnosis mengidap penyakit langka Muscular Dystrophy tipe Becker, yang merusak saraf motorik di otak kecilnya.

Habibie Afsyah, tumbuh dengan keterbatasan fisik. Sejak lahir di Jakarta, 6 Januari 1988, Habibie didiagnosis mengidap penyakit langka Muscular Dystrophy tipe Becker, yang merusak saraf motorik di otak kecilnya.

Penyakit itu, membuat tubuh Habibie tak bisa berkembang sempurna. Sebagian besar anggota badannya lumpuh, tak bisa digerakkan. Praktis hanya kepala dan tangan kanan, yang bisa digerakkan. Keterbatasan fisik dan gerak, tak membuat Habibie patah semangat.

Akibat sakit yang dideritanya, Habibie tidak dapat melanjutkan pendidikan secara formal yang lebih tinggi. Meski hanya sekolah hingga tingkat SMA, namun kegemaran setiap hari bermain games online dan berselancar di dunia maya membuat Habibie, semakin bersemangat menempuh perjalanan hidup yang amat berat.

Sang Ibunda Hj. Endang Setyati yang memperhatikan anak kesayangannya terhadap dunia maya lantas mengarahkan Habibie dengan menyertakannya dalam seminar Internet Marketer pada 2007. Hasil seminar, dipelajari dengan tekun. Seluk beluk marketing di dunia maya, juga aktivitas bisnis yang tak terlalu banyak menyita gerak fisik. Ternyata membuahkan hasil yang luar biasa. Hanya dalam empat bulan, ilmu marketing online berhasil diterapkan dengan sukses.

Dari aktivitas mempromosikan produk yang dijual online, Habibie mampu memiliki pendapatan hingga rata-rata $500 sampai $10.000 per bulan. "Awalnya lumayan sulit, setelah empat bulan, saya baru mendapatkan hasil dari Amazon.com. Asal kita mau dan tetap berusaha, pasti bisa!," kenang Habibie.

Keberhasilan inilah yang mendorong Habibie berbagi ilmu kepada penyandang disabilitas atau cacat yang lain. Sejak tahun 2008, Habibie rajin mendatangi panti-panti penyandang disabilitas atau komunitas penyandang disabilitas untuk berbagi ilmu dan ketrampilan yang dimilikinya. Habibie juga membuka akun jejaring sosial dan twitter agar mudah menjangkau teman-teman di dunia maya.

Nama Habibie memang semakin berkibar, setelah dirinya muncul dalam berbagai acara talkshow yang digelar diadakan berbagai stasiun televisi, salah satunya adalah sebagai bintang tamu dalam acara talkshow Kick Andy yang disiarkan stasiun televisi Metro TV.

Sang Ibu juga aktif mendorong keinginan sang buah hati dengan mendirikan Yayasan Habibie Afsyah. Melalui yayasan ini, Habibie getol mengkampanyekan forum Be Your Self. Melalui forum ini, kepiawaiannya sebagai seorang internet marketer ditularkan ke sesama penyandang disabilitas di Indonesia.

Bukan hanya itu, Habibie juga mengajak masyarakat luas untuk menggali potensi dan mengembangkan diri agar mandiri. Habibie memberi pelatihan sekitar 50-an orang normal dan kurang lebih 60-an penyandang cacat dan 1 komunitas yang ia bangun untuk menjadikan tim yang mengembangkan project-project website-nya.

Saat ini juga banyak penyandang disabilitas dari luar kota, seperti Solo, Semarang, Yogyakarta dan daerah sekitar pulau Jawa singgah ke yayasan untuk mendapatkan pelatihan dan motivasi. Sekitar 20 orang berhasil dan tetap menjalin komunikasi dan berkonsultasi. Sebagian penghasilan yang didapatnya, digunakan untuk mengadakan pelatihan bagi penyandang cacat di luar kota.

Sang Ibu juga membantu menjalin kerja sama dengan komunitas-komunitas disable lain. Salah satunya kegiatan yang saat ini sedang proses berjalan, dia membentuk Indonesia Disable Care Community yang berdomosili di Solo. Hasil didikan Habibie tak mengecewakan. Salah satu diantaranya adalah Zulfian yang sebelumnya berkonsultasi dan menjalani pelatihan Internet marketing. Kini, ia justru berhasil membangun usaha yang cukup besar, dengan sistem pemasaran online. Rata-rata pendapatan setiap bulan kini berkisar antara Rp 5 juta hingga Rp 6 juta. Zulfian kini pun menjadi mitra Habibie dalam memberikan pelatihan bagi para penyandang cacat.

Habibie berharap, penyandang cacat yang senasib dengannya memiliki semangat dalam berkarya dan berusaha. Habibie juga berharap, sesama penyandang disabilitas mampu hidup mandiri dan tidak menyusahkan orang lain. Keterbatasan fisik tak membuat seseorang pasrah begitu saja. Yayasan yang kini menjadi 'rumah' bagi sesama penyandang disabilitas diharapkan tetap berjalan apabila Habibie tidak sehat ataupun tidak dapat beraktifitas kembali untuk mengembangkan yayasan. "Yayasan ini harus tetap berjalan, orang tua saya akan mengelolanya dan pelatihan akan diteruskan Ridwan, sahabat saya," ujar Habibie.

Kiprah mulia Habibie memang telah mendapatkan pujian dari berbagai kalangan. Meski demikian, tak satupun penghargaan diberikan untuk Habibie. Hanya mendapatkan sertifikat Terima Kasih sebagai pembicara yang menempel rapi di dinding ruang tamu rumahnya. Karena keberhasilan itu, untuk pertama kali Habibie lolos dalam babak lima besar Danamon Award 2012, yang menyisihkan 302 proposal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Penjurian tahap kedua menyeleksi dari 15 finalis menjadi 5 peraih Danamon Award 2012.

Kelima peraih Danamon Award 2012, dari daerah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat, dengan ragam kegiatan meliputi pertanian, pemberdayaan sosial dan lingkungan hidup, kesenian, dan online marketing. Danamon Award tahun ini merupakan penyelenggaraan yang ke-6 kalinya. Seperti pada tahun lalu, Panitia Danamon Award kembali akan mengundang publik untuk memilih satu peraih Danamon Award 2012 terfavorit melalui voting online, SMS dan jejaring sosial.

Voting dimulai dari 9 Juni sampai dengan 8 Juli 2012 dan bagi masyarakat yang ingin mengetahui lebih jauh profil kelima peraih Danamon Award 2012 dapat mengakses http://www.danamonaward.org. Sedangkan untuk dukungan suara dapat dilakukan melalui SMS ke nomor 9123 dengan format DA (spasi)nomor peraih pilihan Anda (#) Kota_Pemilih. Contoh: ketik "DA 1#Jakarta” untuk memilih peraih nomor satu. Satu nomor ponsel hanya dapat untuk memilih satu kali dengan tarif Rp 500/SMS.

Ketua Panitia Pelaksana Danamon Award 2012, Zsa Zsa Yusharyahya mengatakan, sejalan visi Danamon yaitu kita peduli dan membantu jutaan orang untuk mencapai kesejahteraan, kami mendukung individu-individu yang memliliki semangat tinggi dalam meningkatkan kualitas hidup dirinya, masyarakat sekitar dan lingkungannya. "Mereka patut dikenal oleh masyarakat luas sehingga kisah perjuangan mereka dapat menjadi inspirasi bagi khalayak. Sekarang saatnya kita berikan dukungan melalui voting untuk memilih satu peraih favorit Danamon Award 2012 pilihan masyarakat.” katanya.

Dalam penyelenggaraan Danamon Award 2012, Danamon menjalin kerjasama dengan United Nations Development Programme (UNDP), suatu organisasi Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) yang bergerak dalam bidang pembangunan. "Dengan terlibatnya suatu lembaga internasional seperti UNDP, pencapaian luar biasa para peraih Danamon Award 2012 akan lebih dikenal oleh masyarakat, tidak hanya di Indonesia, namun juga secara internasional,” tambah Zsa Zsa. [*endy]

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel