Teknik Dasar Fotografi: Memaksimalkan Manual Fokus Guna Mendapatkan Hasil Foto Mengesankan

1 Jun 2013 15:00 13215 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

Melakukan manual fokus ternyata membutuhkan teknik dan juga pengalaman, untuk itu perlu sekali Belajar Teknik Fotografi manual fokus agar gambar yang dihasilkan oke

Tidak banyak fotografer jaman sekarang yang masih bermain-main dengan fitur fokus manual. Dengan jaman digital saat ini, kebanyakan kamera digital (dalam konteks ini lebih ditekankan pada kamera DSLR) yang sudah dilengkapi prosesor canggih untuk melakukan autofokus pada objek. Hanya dengan melihat melalui viewfinder, memilih titik fokus, dan menekan half shutter, kamera dengan otomatis membidik dan memfokuskan objek pilihan. Sangat mudah, bukan? Karena fitur ini, banyak fotografer lupa teknik dasar fotografi terpenting, manual fokus.

Manual fokus sangat bergantung pada ketajaman mata sang fotografer. Di era analog awal, tidak ada autofokus yang membimbing fotografer membidik objek. Fotografer jaman film harus benar-benar belajar teknik dasar fotografi satu ini jika ingin menghasilkan foto yang baik. Dengan menggunakan kamera analog yang masih bermedia film, manual fokus benar-benar bergantung pada kemampuan mata fotografer, ditambah konsentrasi dan intuisi, agar titik fokus yang dipilih benar-benar sudah terfokus dengan baik, untuk menghindari misfokus. Tentu bila misfokus terjadi, tidak seperti era digital dimana tinggal menekan tombol delete, fotografer pada jaman itu sudah membuang satu frame berharga dari film yang terbatas.

Pentingkah belajar teknik fotografi esensial ini lagi di jaman digital, dengan semua kemudahan yang diberikan kamera saat ini, apakah tidak sia-sia untuk mempelajari teknik konvensional ini? Jawabannya secara mengejutkan, adalah penting sekali. Lihat bagaimana Leica sebagai pemimpin industri kamera dari Jerman sejak dahulu, dan juga Rolleicord atau Mamiya, masih memproduksi kamera analog dengan film tanpa modus autofokus. Jangan lupa juga masih banyak fotografer yang setia dengan gear tua tanpa fitur baru tersebut.

Mengapa Manual Fokus Diperlukan?

Konteks pertanyaan ini ditujukan pada pengguna kamera digital. Adalah benar jika disebutkan fitur autofokus sangat membantu saat membidik gambar, namun prosesor kamera tetap tidaklah sepandai otak manusia. Terkadang, misfokus pun tetap terjadi pada prosesor autofokus tiap kamera. Pernah juga ada kasus prosesor autofokus yang dianggap gagal pada suatu jenis kamera. Sebut saja, pada kejadian Canon 1D Mk III. Kamera pro rilisan Jepang ini memiliki kelainan prosesor yang sangat fatal, yang menyebabkan fotografer akan mendapatkan misfokus setiap mengambil gambar. Alhasil, kamera ini pun sudah tidak masuk pasaran dan digantikan oleh Mk IV beberapa bulan kemudian. Tidak selamanya fotografer dapat bergantung pada fitur autofokus. Belajar teknik fotografi ini benar-benar akan berguna suatu saat nanti.

Dengan belajar teknik fotografi manual fokus, tentu hal ini dapat meminimalisir misfokus yang berujung pada gagalnya gambar. Dengan kemudahan menekan tombol delete pada hasil foto yang gagal, sekilas tidak diperlukan untuk belajar teknik fotografi ini. Namun, tahukah Anda bahwa shutter kamera digital memiliki umur juga? Shutter Count (SC) pada kamera digital, adalah nilai nominal semacam ticker, yang akan semakin bertambah seiring dengan semakin seringnya tombol shutter ditekan. Biasanya shutter harus diganti jika sudah menyentuh angka 100.000, tapi hal ini juga bergantung pada cara penggunaan oleh tiap fotografer. Selain menghemat umur shutter, tentu Anda tidak akan banyak membuang waktu mengecek dan menghapus gambar gagal, yang juga memenuhi memory card.

 

Baca juga :

               5 Saluran Belajar Fotografi di YouTube

               Kisah Mengerikan dibalik Karakter Teletubbies dan Rugrats

 

Bagaimana Fokus Manual Dilakukan

Untuk mulai belajar teknik fotografi manual fokus, hal pertama yang harus dilakukan adalah menonaktifkan autofokus. Hal ini dapat dilakukan dengan menggeser setelan pada lensa (atau saat ini juga dapat dilakukan lewat menu kamera) dari A ke setelan M. Setelan A biasanya juga digantikan tulisan A/M pada lensa-lensa saat ini. Dengan setelan A/M sebenarnya fotografer sudah dapat melakukan focusing manual, namun fitur autofokus akan tetap bekerja jika secara tidak sengaja half shutter ditekan. Untuk itu, lebih aman bila benar-benar digeser pada huruf M.

Mulailah menggeser focusing ring pada lensa, konsentrasi dan intuisi adalah hal terpenting dalam menemukan titik fokus yang tepat. Lihat di viewfinder secara jeli, dan bila sudah merasa fokus jatuh di tempat yang benar, tekan tombol shutter. Bagi yang memiliki kelainan mata minus atau plus, dioptri pada viewfinder dapat diatur sedemikian rupa untuk menyesuaikan dengan kondisi mata.Hal ini dilakukan untuk mencegah misfokus dalam belajar teknik fotografi manual fokus

Jika sedang mengambil gambar objek yang bergerak sangat cepat, atau dalam pencahayaan kurang yang juga membuat manual fokus tidak memungkinkan, lihatlah skala jarak jika disediakan pada lensa. Dengan skala jarak, maka fotografer dapat menentukan fokus secara areal tanpa harus melihat viewfinder lagi.

Saat ini juga banyak ditemukan adapter yang dapat menyambungkan lensa manual jaman dahulu pada kamera DSLR. Bila menginginkan sensasi manual fokus yang lebih, penggunaan lensa tua dapat jadi pilihan. Dipercaya bahwa kualitas lensa tua pun masih ada di atas lensa jaman sekarang, dikarenakan masih menggunakan kaca. Seperti yang diketahui, lensa jaman sekarang sudah menggunakan plastik untuk menggantikan kaca.

Manual Fokus Pada Saat yang Tepat

Setelah belajar teknik fotografi ini, maka kapankah pengaplikasiannya dapat dilakukan? Bila fotografer melakukan shot di daerah yang kurang penerangan, maka manual fokus akan lebih membantu dibandingkan fitur autofokus. Selain itu, pada fotografi makro, prosesor kamera akan kalah pintar dengan mata fotografer dalam menentukan titik fokus pada objek. Jika fotografer menginginkan foto yang baik pada objek yang bergerak sangat cepat, maka pengaturan fokus secara manual sebelum menjepret juga akan lebih membantu mengurangi risiko misfokus jika dibanding menggunakan fitur autofokus.

Dengan latihan dan pengalaman terus menerus, manual fokus dapat dilakukan fotografer dalam waktu yang singkat. Jangan pernah berhenti belajar teknik fotografi yang satu ini, karena memang sebenarnya manual fokuslah yang menjadi inti dari hasil karya yang baik, bersandingan dengan komposisi yang juga harus diperhatikan.

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel