Setiap tahun, industri teknologi makin berkembang. Dari sekadar membuat progam, membuat perangkat computer hingga membuat gadget atau sebuah teknologi yang tidak pernah terbayangkan oleh manusia. Berbagai penemuan dibidang teknologi tentu bertujuan membatu manusia. Namun, siapa sangka dibalik lahirnya sebuah penemuan, lahir pula sosok penting pencetus ide dari sebuah teknologi. Siapa yang tak kenal Mark Zuckerberg? Dari seorang pencetus teknologi kini ia menjadi seorang wirausaha muda sukses di dunia.
Kali ini lahir satu lagi wirausaha muda sukses di Amerika. Aaron Levie Winsor atau yang lebih dikenal dengan Aaron Levie, seorang pria muda yang sukses berkat teknologi buatannya. Mungkin nama Aaron, Levie masih sedikit asing di telinga Anda. Aaron Levie adalah pemilik dan pendiri progam komputasi awan, Box.
Apa itu Box? Box ialah sebuah media penyimpanan gratis yang bisa Anda gunakan untuk menyimpan data file, foto, dokumen dan video di manapun Anda terhubung ke internet. Jika Anda menyimpan file di box, maka file itu bisa Anda akses dari PC, Mobile dan dari website Box itu sendiri. Secara garis besar Box mirip dengan Dropbox dan Google drive.
Keluarga
Aaron Levie menjadi wirausaha muda sukses di usianya yang belum genap 30 tahun. Ia lahir di Amerika, 27 desember 1985. Putra pasangan Ben dan Karyn Levie ini dibesarkan di daerah Mercer island.
Pendidikan
Setelah lulus dari Mercer island high school. wirausaha muda sukses ini melanjutkan pendidikannya di University of Southern California sebelum akhirnya ia memutuskan cuti.
Â
Baca juga :
         Bosan dengan Pekerjaan, Pindah Kerja atau Wirausaha?
         Cara Mengaktifkan Windows Dengan KMSpico
Â
Karir
Ide Box awalnya muncul pada tahun 2004, sebagai proyek kemahasiswaan tempat Aaron Levie belajar. Wirausaha muda sukses tersebut awalnya meneliti pilihan penyimpanan data pada beberapa perusahaan. Levie menelpon berbagai macam perusahaan dan organisasi untuk menanyakan cara mereka menyimpan konten dan data mereka. Dari situlah, levie menemukan kesempatan emas membuka sebuah usaha. Livie menemukan sebuah bisnis nyata untuk mengubah cara individu mengakses informasi dan cara menyimpan dokumen dan file.
Levie membangun bisnis ini dengan sangat sederhana. Pada tahun 2005, wirausaha muda sukses ini memutuskan cuti dan benar – benar berkecimpung dalam bisnis barunya. Box, yang awalnya bernama box.net akhirnya hadir menjadi layanan penyimpanan dimana pengguna bisa membayar untuk menyimpan file mereka di awan.
Bersama kawan sejatinya, Dylan Smith, Levie berjuang mengembangkan bisnis penyimpanan data ini. Pada tahun 2005 pula, Levie dan Smith memindahkan kantor mereka di mercer island ke Berkeley, California. Pada tahun 2007, wirausaha muda sukses ini berada di persimpangan jalan seiring berkembangnya industri penyimpanan data dan makin banyaknya konsumen hingga makin banyaknya pesaing. Setelah melakukan perjuangan keras, dua sahabat Levie dan Smith memutuskan untuk memfokuskan bisnis mereka pada konsumen perusahaan. Keputusan ini ternyata tepat dan semakin melambungkan nama Box dijajaran media komputasi awan.
Hingga hari ini, Box masih dipimpin oleh Aaron Levie. Sudah lebih dari 90% dari perusahaan Top Fortune 500 sudah menggunakan Box dan berkolaborasi untuk mengakses dan berbagi konten di beberapa platform termasuk Android, Blackberry, IOS hingga Windows. Pada Tahun 2012 ini, wirausaha muda sukses ini menargetkan untuk melebarkan sayap Box di Eropa.
Gaya Hidup
Satu hal yang tidak berubah dari Aeron Levia ialah gaya hidupnya yang sederhana. Meski wirausaha muda sukses ini telah memiliki harta pribadi yang ditaksir bernilai USD 100 juta atau sekitar IDR 975 miliar ia tetap tampil apa adanya.
Perjuanganya ketika mendirikan Box dari bawah membuat wirausaha muda sukses ini tak pernah lupa diri. Ia sering berkisah bagaimana usahanya ketika di awal perjalanan karirnya. Ia hanya bisa menggaji dirinya $500 kemudian untuk berhemat ia rela makan mie instan hingga makanan kaleng lainnya. Ia juga masih setia dengan mobil sedan pertamanya yang ia gunakan sudah lebih 6 tahun sejak kuliah. Ia lebih suka makan di restoran cepat saji semacam Mcdonals daripada harus memilih restoran mewah. Hanya satu barang mewah yang ia miliki yaitu sebuah gadget iphone. Kesederhanaan itu pula yang ia bawa ke perusahaan, bahkan ia sempat melakukan transaksi dengan sebuah perusahaan di Mcdonals bukan di restoran mewah seperti kebanyakan pengusaha lainnya. [MER]