Alasan Mengapa Notebook Tipis Ultrabook Intel Bisa Disejajarkan dengan MacBook Air Apple

24 May 2012 19:00 4743 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Intel telah mengeluarkan beberapa platform Notebook sebelumnya, seperti Centrino. Sekarang platform terbaru dari Intel adalah Ultrabook. Ultrabook adalah platfrom Notebook tipis yang ditujukan untuk menyaingi MacBook Air dari Apple.

Intel telah mengeluarkan beberapa platform Notebook sebelumnya, seperti Centrino. Sekarang platform terbaru dari Intel adalah Ultrabook. Ultrabook adalah platfrom Notebook tipis yang ditujukan untuk menyaingi MacBook Air dari Apple. Ketika Apple pertama kali merumuskan desain untuk Macbook Air, mereka tahu akan membutuhkan prosesor yang sangat tipis agar dapat dijejalkan pada *casing* yang tipis. Untuk itu mereka meminta Intel membuatkan prosesor kustom yang didesain khusus untuk MacBook Air. Ketika MacBook Air generasi pertama dirilis, itu merupakan terbosan tersendiri tidak ada Notebook seperti itu sebelumnya, bahkan beberapa tahun setelah MacBook Air generasi pertama, para produsen PC yang merupakan pesaing Apple, tidak bisa menghadirkan produk yang setara.

Itu semua telah berakhir ketika Intel mengeluarkan platform Ultrabook. Ultrabook bukan hanya sekedar kata-kata marketing. Ini adalah sebuah platform yang menentukan spesifikasi ketat yang harus dipenuhi oleh produk Notebook, sebelum bisa dikatakan sebuah Ultrabook. Spesifikasi ini terdiri dari tipe prosesor yang harus digunakan, chip grafik terinterasi, wireless chip, daya tahan baterai, ketebalan maksimal, bahkan hingga waktu booting maksimal yang harus dipenuhi. Jika Anda berpikir kata ‘ultra’ pada Ultrabook berarti spesifikasi yang serba Ultra, maka Anda benar. Namun karena spesifikasi ini pula sampai saat ini produsen PC masih kesulitan untuk mencapai harga dibawah $1.000 tanpa harus menggunakan prosesor yang lebih lambat. Untuk merangsang para produsen PC agar mau mensukseskan platform Notebook tipis ini, Intel menggelontorkan biaya kampanye iklan sebesar $300 juta. Artinya apabila produsen PC mau memproduksi Ultrabook, maka mereka akan memperoleh keuntungan dari paparan iklan yang dibuat oleh Intel.

Intel berinvestasi besar untuk platform ini. Karena pada beberapa Negara dengan pasar terbesar seperti Amerika, di mana para pengguna Notebook di sana sudah didominasi oleh Apple. Meskipun Apple juga menggunakan prosesor dari Intel, namun secara keseluruhan itu bukanlah platform dari Intel. Karena itu Apple bisa memasukkan chip grafik dan wireless chip non-produksi Intel selain dari prosesornya. Sementara Netbook yang menggunakan prosesor Atom berdaya hemat dari Intel, sekarang praktis mati, karena kalah saing dengan iPad dari Apple yang menggunakan prosesor ARM. Dengan Ultrabook, Intel berharap bisa membuat produsen PC mengeluarkan produk Notebook yang bisa bersaing dengan MacBook Air, namun dengan chip buatan Intel. ARM Semakin Kuat Persaingan Intel dengan ARM semakin hari semakin sengit. Prosesor ARM mendominasi ponsel dan smartphone di mana Intel berupaya keras untuk masuk ke pasar ini. Namun arsitektur prosesor x86 dari Intel adalah arstitektur yang terkenal rakus daya listrik. Sehingga tidak cocok untuk perangkat yang mengAndalkan baterai sebagai sumber listrik utama. Sementara platform ARM sangat hemat daya listrik, oleh karena itu ARM dapat ditemui di berbagai smartphone populer seperti pada iPhone, Blackberry, dan Android.

ARM bisa hemat sehingga cocok untuk perangkat yang menggunakan baterai untuk beroperasi, karena arsitekturnya lebih sederhana dari x86. Arsitektur sederhana membuat ARM membutuhkan komponen yang lebih sedikit dalam prosesor mereka. Komponen yang lebih sedikit ini membuat konsumsi listrik pun lebih hemat. Sebaliknya ARM juga berusaha masuk ke pasar di mana Intel dominan, yaitu PC. Intel pun menjawabnya dengan prosesor berdaya hemat seperti Atom. Namun karena sekarang produsen PC enggan untuk mengeluarkan produk Netbook baru dengan prosesor Atom, sepertinya Intel akan kesulitan. Saat ini produsen PC lebih tertarik membuat notebook tipis. Apalagi Microsoft yang selama ini membuat sistem operasi untuk arsitektur x86 sudah mulai berpaling ke arsitektur ARM. Produk yang rencananya akan diluncurkan akhir tahun ini, yaitu Windows RT akan berjalan di atas arsitektur ARM. Namun Microsoft pun tetap mengeluarkan sistem operasi baru untuk arsitektur x88, yaitu Windows 8.

Karena salah satu kendala yang dihadapi oleh ARM adalah jumlah aplikasi yang tersedia. Aplikasi PC untuk ARM masihlah sangat sedikit ketimbang arsitektur x86. Windows RT akan membutuhkan waktu sebelum bisa bersaing dengan saudaranya Windows 8 yang berjalan pada arsitektur x86. [PN]

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel