Salah satu elemen terpenting dalam dunia fotografi adalah Depth of Field atau biasa disingkat DOF. Depth of Field merupakan istilah khusus untuk menunjukkan mengenai ruang tertentu di dalam citra yang nampak relatif lebih tajam dan jelas karena adanya perbedaan ketajaman dari sebuah gambar (fokus). Bagi Anda yang sudah lama mengenal fotografi pastinya tidak asing lagi dengan istilah Depth of Field. Pengaturan DOF sangat penting dan apabila diatur dengan benar akan menghasilkan gambar yang baik dan bahkan Anda juga bisa melakukan variasi dengannya. Sederhananya DOF adalah seberapa besar lensa terbuka saat kita hendak mengambil foto (bukaan lensa).
Setidaknya ada beberapa faktor yang mempengaruhi kedalaman ruang, diantaranya adalah:
• Jarak fokus dari kamera, ukuran lebar ruang tajam dapat berbanding lurus dengan kuadrat jarak obyek. Jika Anda merubah jarak antara lensa kamera dengan objek sebesar 3x, maka lebar ruang tajam akan menjadi 9x lebar semula.
• Panjang fokus dari lensa yang digunakan untuk memotret. Karena lebar ruang tajam juga berbanding terbalik dari kuadrat panjang fokus.
• Bukaan yang disimbolkan dengan huruf F dari rana. Bukaan ini pada lebar ruang tajamnya berbanding lurus dengan rana.
Bagi fotografer profesional tentunya menyadari bahwa pada kondisi tertentu, seluruh komponen dalam sebuah foto diharapkan untuk nampak lebih tajam. Karena kebutuhan inilah maka kedalaman ruang akan dibuat lebih besar. Sedangkan pada kondisi lain, kedalaman ruang yang lebih kecil menjadi efektif sebagai penekanan subyek gambar foto pada latar depan (foreground) maupun latar belakang (background). Beberapa orang menyebutnya DOF sempit (shallow) yang berarti hanya bagian obyek pada titik tertentu saja yang terlihat tajam, sedangkan sisanya akan mengalami blur atau tidak fokus. Yang jelas Anda harus menyesuaikan kedalaman ruang sesuai kebutuhan, karena sangat aneh apabila foto keluarga menggunakan kedalaman ruang yang kecil, atau mungkin sangat tidak sesuai jika Anda memotret seekor kucing sendirian namun kedalaman ruang besar.
Berikut ini adalah teknik dasar mengatur kedalaman ruang: saat Anda ingin mendapatkan Depth of Field yang lebih lebar, bisa menggunakan setting aperture yang kecil, contohnya pada angka f-22 yang apabila semakin kecil aperture maka makin luas jarak fokus. Sementara itu jika Anda ingin mendapat foto dengan DOF yang sempit, bisa menggunakan aperture sebesar mungkin, contohnya pada kisaran angka f/2.8. Konsep pemotretan dengan memanfaatkan Depth of Field ini akan lebih banyak berguna terutama dalam fotografi jenis portrait maupun fotografi makro. Namun sebenarnya semua spesialisasi akan membutuhkannya, dan seperti yang dijelaskan diatas bahwa DOF disesuaikan dengan kebutuhan.
Â
Baca juga :
         Tips Fotografi Nightscapes - Inilah Teknik Memotret Suasana Kota kala Malam Hari
         Review Spesifikasi Meizu Pro 6, "Anak Gelap" dari Galaxy S7 dan iPhone 6S
Â
Jadi pada intinya merubah dan memanipulasi Depth of Field merupakan cara yang terbaik untuk mengubah karakteristik dari foto yang Anda ambil. Sedangkan mengatur aperture adalah cara ideal untuk dapat menghasilkan foto dengan kebutuhan kedalaman ruang yang sesuai karena akan memiliki sedikit pengaruh pada komposisi gambar yang dihasilkan. Paling-paling Anda hanya perlu merubah Shutter Speed atau kecepatan rana serta mengubah sensitivitas cahaya dalam pengaturan ISO guna mengkompensasi perubahan dalam eksposur.
Selain itu sebenarnya, jika setiap kali Anda melakukan penajaman gambar dengan teknik memutar gelang pengatur jarak dan fokus lensa, maka selalu ada jarak tertentu di depan serta dibelakang titik fokus dimana derajat kekaburan gambar (blur) masih cukup kecil. Dengan demikian secara kasat mata Anda masih dapat mempersepsikannya sebagai daerah yang masih tajam pada hasil gambar. Pada zona ini bisa bertambah luas maupun sempitnya tergantung dari beberapa faktor yang berhubungan.
Dari pembahasan ini disimpulkan bahwa Depth of Field atau kedalaman ruang berfungsi sebagai:
• Dapat membentuk persepsi mengenai kedalaman ruang pada gambar yang akan dihasilkan.
• Dapat memberikan detail pada latar depan maupun latar belakang sehingga cocok untuk digunakan dalam pemotretan kategori arsitektur serta pemandangan alam untuk DOF luas.
• Dapat menonjolkan objek utama dari gambar yang dibuat untuk DOF sempit. Tipe ini cocok digunakan kebutuhan foto portrait maupun foto mikro, bahkan benda-benda kecil.
[ALX]